Tingginya angka penetrasi internet di Indonesia mendorong masifnya pertumbuhan ekosistem e-commerce selama beberapa tahun terakhir. Pada 2024, total nilai transaksinya tembus Rp1.288,93 triliun, naik sebanyak 17% dari tahun sebelumnya.
Pasar dalam dunia digital ini menawarkan beragam keunggulan yang tak dimiliki pasar pada umumnya. E-commerce telah menghilangkan batasan ruang dan waktu antara penjual dan pembeli, membuatnya semakin digemari oleh masyarakat luas.
Tak hanya itu, e-commerce juga membuat aktivitas berusaha menjadi lebih mudah dan efisien. Para pengusaha tidak lagi memerlukan lahan untuk bisa berjualan karena seluruh aktivitasnya dapat dijalankan secara online atau digital.
Kemudahan ini lantas dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencoba memulai bisnisnya sendiri di kanal digital. Masyarakat dari semua kalangan usia bersaing dalam menjangkau pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Jumlah Usaha E-Commerce Indonesia Tembus 4 Juta pada 2024
Mayoritas Pengusaha E-Commerce Adalah Milenial
Menurut survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024, mayoritas pemilik usaha e-commerce berasal dari Generasi Milenial dengan capaian 42,23%. Generasi Milenial yang dimaksud dalam survei ini adalah mereka yang berusia antara 30-44 tahun.
Pada peringkat kedua, ada Gen X (45-59 tahun) yang mencatatkan proporsi pengusaha e-commerce sebanyak 38,19%. Dominasi keduanya ini menunjukkan bahwa dunia bisnis digital cenderung dikuasai oleh masyarakat dari golongan usia yang lebih matang.
Beralih pada posisi ketiga, Gen Z (15-29 tahun) menyumbang proporsi pengusaha sebanyak 9,95%. Generasi yang dikenal akrab dengan perkembangan teknologi ini justru menorehkan persentase yang cenderung rendah dibanding generasi lainnya.
Sementara itu, Baby Boomer (60 tahun ke atas) mencatatkan perolehan terendah sebesar 9,62%, mencerminkan minimnya partisipasi golongan tua dalam dunia pasar digital.
Persentase Pengusaha Menurut Tingkat Pendidikan
Kemudian menurut tingkat pendidikannya, masyarakat lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) mendominasi dengan proporsi 50,72%, capaiannya melebihi setengah dari total pengusaha e-commerce Indonesia. Temuan ini menjadi bukti bahwa mayoritas publik lulusan SMA lebih terampil dalam memanfaatkan peluang ekonomi di dunia digital.
Setelahnya, pengusaha e-commerce berikutnya datang dari jenjang yang lebih tinggi yakni Diploma IV atau S1 dengan capaian 15,66%, menandakan bahwa lulusan pendidikan tinggi juga ikut andil dalam menggerakkan roda perekonomian digital Indonesia.
Selanjutnya, masyarakat lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) memperoleh 15,56%, lulusan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 12,58%, lulusan Diploma I-III sebanyak 3,93% dan terakhir lulusan S2 atau S3 mencapai 1,56%.
Adapun sebanyak 6.484 sampel blok sensus dan 40.335 sampel usaha e-commerce dilibatkan dalam survei ini, dengan margin of error (MoE) 15%. Usaha atau responden yang diikutsertakan dalam survei ini adalah e-commerce yang menerima pesanan atau melakukan penjualan barang atau jasa melalui internet selama tahun 2024.
Baca Juga: 75% Pelaku E-Commerce Indonesia Masih Terkonsentrasi di Pulau Jawa
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/11/28/647323224ecc656c2933571b/statistik-e-commerce-2024.html
Penulis: NAUFAL ALBARI
Editor: Editor