Seiring dengan kemajuan teknologi, internet menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melaporkan, jumlah pengguna internet di tanah air kini telah mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023.
Angka pengguna internet di Indonesia setara dengan 78,19% dari jumlah populasi nasional yang sebanyak 275,77 juta jiwa. Bahkan, angkanya dilaporkan lebih tinggi sebesar 1,17% poin dibandingkan periode 2021-2022 yang mencapai 77,02%.
Tingginya angka pengguna internet di Indonesia sejalan dengan besarnya permintaan konsumen terhadap produk pulsa dan voucher internet. Berdasarkan laporan teranyar yang dirilis oleh Kredivo dan Katadata Insight Center (KIC), produk yang paling banyak dibeli secara online oleh masyarakat adalah pulsa dan voucher dengan proporsi transaksi mencapai 24,9% pada 2022.
Temuan tersebut masih konsisten dengan hasil survei sebelumnya, di mana pulsa dan voucher juga menjadi produk yang paling sering dibeli pada tahun 2021. Adapun, produk pada kategori ini yang paling banyak dibeli konsumen adalah pulsa (47,4%), diikuti paket data internet (22,1%), dan tagihan listrik PLN (16,6%).
Produk yang banyak dibeli selanjutnya adalah fesyen dan aksesoris dengan proporsi sebesar 16,3% pada 2022. Diikuti oleh produk lainnya, yaitu produk kesehatan dan kecantikan (14,3%), peralatan rumah tangga (10%), makanan (6,9%), serta gadget dan aksesorisnya (6,4%).
Lebih lanjut, jumlah tertinggi konsumen laki-laki dan perempuan sama-sama terjadi pada kategori pulsa dan voucher. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, ternyata terdapat perbedaan preferensi barang yang dibeli oleh konsumen laki-laki dan perempuan.
Tercatat, konsumen laki-laki cenderung lebih banyak membeli produk untuk kategori gadget dan aksesorisnya, olahraga, mainan, hobi, serta otomotif. Sedangkan, konsumen perempuan cenderung membeli produk pada kategori fesyen dan aksesorisnya, kesehatan dan kecantikan, makanan, serta anak dan bayi.
“Perbedaan preferensi belanja di e-commerce antara konsumen laki-laki dan perempuan juga tergambarkan dari alokasi biaya yang dikeluarkan konsumen untuk tiap kategori produk,” tulis laporan.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi konsumen di e-commerce tercatat mengalami kenaikan pada semua kategori produk dibandingkan tahun 2021. Kenaikan tersebut menunjukkan tingginya kepercayaan konsumen terhadap platform belanja online.
“Selain itu, hal ini juga didukung oleh daya beli masyarakat sebagai penyumbang utama PDB yang tetap terjaga di sepanjang tahun 2022 di tengah ancaman resesi,” jelas Kredivo dan KIC dalam laporannya.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Editor