Melalui Pidato Keterangan Pemerintah terkait Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa proyeksi angka pertumbuhan ekonomi pada RAPBN 2025 adalah sebesar 5,2%.
“5,2% itu berarti pertumbuhan yang sangat baik, apalagi di tengah kondisi ekonomi dunia yang gejolaknya tinggi sekali. Kita lihat Amerika kemarin datanya cukup agak rendah ya penyerapan tenaga kerjanya. Tiongkok yang kemudian pertumbuhan ekonominya juga menurun bahkan sampai di bawah 5%, di 4,7%, dan belahan dunia yang lain juga masih mencari bentuk. Kondisi geopolitiknya, perang Rusia-Ukraina di Timur Tengah masih berlanjut,” tutur Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, mengutip laman resmi Kemenkeu.
Untuk proyeksi angka pertumbuhan ekonomi ini didasarkan pada angka pertumbuhan ekonomi di 2024, yang pada Kuartal I mencapai 5,11% dan di Kuartal II mencapai 5,05%.
“Berarti di kedua kuarter itu menjadi basis yang baik untuk tahun depan. Karena itu, tahun depan kita di dalam membuat RAPBN tahun 2025 kita menggunakan angka 5,2%, tadi yang disampaikan oleh Bapak Presiden,” lanjut Suahasil.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2014-2024
Badan Pusat Satistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir cenderung stagnan. Setelah mengalami kontraksi pertumbuhan di tahun 2020 sebesar 2,07%, perekonomian Indonesia kembali bangkit pasca pandemi pada tahun 2021 menjadi 3,7%, dan terus meningkat stabil di angka 5% pada tahun-tahun berikutnya.
Pada masa pra-pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil di angka 5%. Pada 2014, pertumbuhan ekonominya mencapai 5,01%, kemudian sedikit menurun di 2015 menjadi 4,88%. Setelahnya, dari 2016 hingga 2019, tingkat pertumbuhan ekonomi terus stagnan di 5%, sebelum menurun akibat pandemi di 2020.
Pada masa pasca pandemi, ekonomi Indonesia perlahan mulai pulih. Terakhir pada 2023 lalu, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,05%. Lebih lanjut, pada Triwulan II 2024, angka pertumbuhan ekonomi mencapai 5,11%, naik dibanding Triwulan IV 2023 yang sebesar 5,04%.
Apa yang Memengaruhi Pertumbuhan Ekonomi?
Terdapat banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Menurut Teori Pertumbuhan Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith, David Ricardo, Malthus, dan John Stuart, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yakni jumlah penduduk, jumlah barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta teknologi yang digunakan. Teori ini menekankan pentingnya peran penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Teori tersebut mengungkapkan bahwa pada awalnya, pertambahan penduduk akan mendorong kenaikan pendapatan per kapita. Namun jika jumlah penduduk terus bertambah, maka pertumbuhan ekonomi akan cenderung melandai.
Terlepas dari teori tersebut, banyak faktor lain yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, seperti kualitas sumber daya manusia, ketersediaan sumber daya alam, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hingga tingkat inflasi.
Baca Juga: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tahun 2024 Berdasarkan Wilayah
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor