Live shopping jadi metode belanja online baru yang sedang naik daun di Indonesia.
Konsep ini menggabungkan sistem belanja online dengan live streaming, dan menawarkan pengalaman belanja online yang lebih interaktif bagi konsumen.
Survei GoodStats yang dilakukan pada 14-18 Juni 2024 lalu, menangkap pola perilaku masyarakat Indonesia dalam berbelanja online, khususnya live shopping.
Survei ini dilakukan secara daring terhadap 300 responden tersegmentasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Di survei ini kami merekam pola perilaku belanja live shopping masyarakat Indonesia berusia 18-50 tahun, dengan proporsi terbanyak, sekitar 41%, ada di rentang usia 25-34 tahun,” terang Managing Editor GoodStats, Iip M. Aditiya, Jumat (28/06).
Frekuensi Belanja hingga Platform Live Shopping Favorit
Menurut hasil survei GoodStats, hampir separuh dari jumlah responden mengaku berbelanja di platform live shopping setidaknya beberapa kali dalam sebulan.
Sebanyak 48,7% responden dalam survei mengaku menggunakan platform live shopping beberapa kali dalam sebulan untuk berbelanja.
Tak sedikit pula yang mengaku berbelanja di platform live shopping beberapa kali dalam seminggu (22,7%), dan ada juga yang melakukannya setiap hari (5%).
Kemudian untuk platform favorit, TikTok Shop (kini Shop Tokopedia) ternyata jadi platform live shopping favorit masyarakat menurut survei ini.
“Untuk opsi platform, kami menemukan TikTok Shop (kini Shop Tokopedia) saat ini jadi platform live shopping teratas, dengan digunakan secara reguler oleh 56% responden, diikuti Shopee sebanyak 33%,” tambah Iip.
Harga Produk di Live Shopping Dinilai Lebih Terjangkau
Menurut survei GoodStats, harga produk yang lebih terjangkau (49,8%) menjadi alasan utama masyarakat Indonesia berbelanja di live shopping, ditambah dengan adanya berbagai penawaran diskon dan promo yang menarik (17,1%).
Keunggulan dari segi interaktivitas juga terbukti turut mendorong minat masyarakat untuk berbelanja di live shopping.
Sebanyak 15,1% responden dalam survei mengaku berbelanja live shopping karena dapat berinteraksi secara langsung dengan penjual.
Ada pula 10,7% responden lain yang beralasan karena mereka dapat berinteraksi dengan lebih mudah di live shopping.
Sementara itu untuk jenis produk, pakaian dan aksesoris (61,3%) jadi produk favorit yang dibeli masyarakat lewat live shopping.
Diikuti produk-produk elektronik dan gadget (33,3%), serta produk kosmetik dan skincare (30%).
Malam Hari jadi Waktu Favorit Belanja di Live Shopping
Soal preferensi waktu berbelanja, senja hingga tengah malam jadi waktu favorit masyarakat dalam melakukan aktivitas belanja di platform live shopping.
Sebanyak 40% responden mengaku biasa menghabiskan waktu malamnya, di antara pukul 18.00-22.00 untuk belanja live shopping.
Selain itu ada 32% responden yang biasa berbelanja live shopping di antara pukul 22.00-02.00 dini hari.
Meski begitu, waktu yang dihabiskan masyarakat untuk belanja di live shopping ini terbilang singkat.
Terkait durasi dalam menonton live shopping, sebanyak 65% responden mengaku hanya menonton sesi live shopping kurang dari 30 menit, dan 24% responden lain menghabiskan 30 menit-1 jam.
Sebagian kecil lainnya, sanggup menonton live shopping selama 1-2 jam (7%), hingga lebih dari 2 jam (4%).
Secara umum, Iip menuturkan survei ini cukup memberi gambaran soal cepatnya perkembangan pasar live shopping di Indonesia.
“Secara umum, temuan-temuan dalam survei ini menunjukkan perkembangan cepat tren live shopping di Indonesia disertai pola konsumsi pasar yang cukup beragam pada berbagai elemen,” tutup Iip.
Penulis: Raka B. Lubis
Editor: Editor