Pinjol Semakin Marak, Ini Dia Aplikasi Pinjol yang Paling Banyak Digunakan di Indonesia!

Berdasarkan survei Populix, Akulaku menempati peringkat teratas sebagai aplikasi pinjol yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia pada 2023

Pinjol Semakin Marak, Ini Dia Aplikasi Pinjol yang Paling Banyak Digunakan di Indonesia! Layanan aplikasi pinjaman online (pinjol) kini semakin merajalela di tanah air | Tonodiaz/Freepik

Layanan pinjaman online (pinjol) semakin merajalela di tanah air. Banyak orang yang menggunakan layanan ini sebagai alternatif untuk mendapatkan dana secara instan. Kendati demikian, masih banyak orang yang terjerat aplikasi pinjol ilegal karena tidak memiliki literasi keuangan yang baik.

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai penyaluran pinjol di Indonesia sepanjang Agustus 2023 telah mencapai Rp20,53 triliun. Angka tersebut tercatat mengalami kenaikan tipis 0,78% dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp20,37 triliun.

Adapun, terdapat sebanyak 429 perusahaan pinjol atau fintech peer to peer lending ilegal yang tidak terdaftar oleh OJK per 8 Juli 2023. Terbaru, sebanyak 101 pinjol terdaftar di OJK per 9 Oktober 2023. Daftar tersebut dikeluarkan untuk membantu masyarakat Indonesia meminjam uang dari aplikasi pinjol yang legal dan terdaftar di OJK.

Berkaitan dengan ini, Populix baru saja merilis hasil risetnya yang berjudul Unveiling Indonesia’s Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption. Riset tersebut mengungkap sederet aplikasi pinjol yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini.

Daftar aplikasi pinjol yang paling banyak digunakan di Indonesia | Goodstats

Hasilnya, Akulaku menjadi aplikasi pinjol terpopuler dengan perolehan 46% dari total responden. Selanjutnya, ada Kredivo di urutan kedua dengan jumlah konsumen mencapai 43% responden. Diikuti oleh EasyCash dan AdaKami dengan proporsi masing-masing sebesar 18% responden.

Posisi berikutnya ditempati oleh SPinjam dengan perolehan sebanyak 13% responden. Lalu, sebanyak 12% responden mengaku menggunakan aplikasi pinjol yang bernama Findaya. Indodana menyusul di urutan ketujuh dengan persentase responden yang mengaku memakai aplikasi tersebut mencapai 11%.

Selain itu, Populix juga menemukan sebanyak 13% responden mengaku bahwa mereka paling sering menggunakan aplikasi pinjol untuk meminjam uang. Faktornya pun beragam, namun sebagian besar (51%) menggunakannya untuk membiayai kebutuhan rumah tangga.

Jika melihat nominal pinjaman, sebanyak 65% responden memiliki cicilan pinjol kurang dari Rp1 juta per bulannya. Adapun secara umum, maksimal jumlah tagihan yang dimiliki responden dalam satu waktu adalah Rp3 juta.

“Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung bersikap hati-hati dalam menggunakan pinjol. Terutama karena keterbatasan anggaran dan risiko,” papar Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu.

Sebagai informasi, survei tersebut melibatkan sebanyak 1.017 responden yang mewakili seluruh demografi Indonesia pada tanggal 15-18 September 2023. Pertanyaan survei dikemas dalam bentuk kuesioner dengan format pilihan ganda tunggal, pilihan ganda kompleks, dan skala likert.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Editor

Konten Terkait

Dampak Kenaikan PPN 12% di 2025 terhadap Pengeluaran Rumah Tangga

Pada 2025, kenaikan PPN 12% diperkirakan akan memengaruhi masyarakat kelas bawah yang dapat menyebabkan penurunan daya beli.

Kabinet Raksasa, Anggaran Raksasa?

Anggaran kementerian di era Prabowo ditaksir mencapai Rp777 miliar per tahun, hampir 2 kali lipat dari anggaran di era Jokowi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook