Di tengah gejolak ekonomi global seperti sekarang ini, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi salah satu komponen penting dalam perekonomian suatu negara. Mengingat perannya sebagai bahan utama penunjang produktivitas perusahaan bahkan rumah tangga, perubahan harga BBM akan berimplikasi pada banyak hal. Mulai dari minat beli masyarakat, tingkat inflasi hingga stabilitas fiskal nasional.
Untuk dapat mengelola harga BBM dengan baik, setiap negara tentunya memiliki kebijakan tersendiri. Di Indonesia sendiri, penyesuaian harga BBM mengacu pada regulasi yang tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Dengan mekanisme penetapan harga yang mengikuti perkembangan global, wajar jika harga BBM di Indonesia kerap mengalami penyesuaian.
Lantas, bagaimana posisi harga BBM Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di ASEAN?
Harga BBM di Negara ASEAN
Berbicara dalam kawasan ASEAN, mengutip dari laman resmi Global Petrol Prices, terlihat adanya disparitas yang cukup tajam untuk perbandingan harga BBM antar negara. Ada negara yang memberikan subsidi besar-besaran agar harga tetap terjangkau, ada pula yang menetapkan harga sesuai pergerakan pasar global tanpa banyak intervensi.
Malaysia menduduki podium untuk nominasi negara dengan harga BBM paling murah di ASEAN. Tercatat per 30 Juni 2025, harga BBM di Malaysia hanya Rp7.914 per liternya. Hal ini utamanya dikarenakan kebijakan subsidi yang diterapkan pemerintah Malaysia justru menyasar BBM dengan kualitas tinggi, seperti RON 95
Malaysia juga menerapkan Automatic Pricing Mehanism (APM) sehingga harga BBM akan dibuat menyesuaikan dengan harga minyak dunia. Sebagai gambaran, jika harga minyak global sedang naik, subsidi akan ditingkatkan, begitupula sebaliknya. Jika harga turun di bawah USD81 per barel, maka subsidi dikurangi dan pajak mulai diberlakukan.
Sementara itu, Indonesia menyusul di posisi kedua termurah dengan harga BBM sebesar Rp12.810 per liternya. Meski lebih tinggi dari Malaysia, namun jika ditelisik lebih lanjut, harga BBM di Indonesia masih cukup rendah dibanding negara-negara lain.
Melansir dari berbagai sumber, pemerintah Indonesia masih mempertahankan subsidi terbatas pada jenis BBM tertentu seperti Pertalite dan Biosolar yang membuat harganya tetap kompetitif.
Lalu, posisi selanjutnya ditempati oleh Vietnam dengan harga Rp13.366/liter, diikuti Myanmar Rp16.483/liter, Filipina Rp7.585/liter, Kamboja Rp17.778/liter, Laos Rp20.484/liter, Thailand Rp21.512 dan ditutup oleh Singapura sebagai peraih harga BBM tertinggi di kawasan ASEAN yang mencapai Rp34.836/liter.
Beberapa sumber mengatakan bahwa sebagai negara dengan sistem pasar penuh dan pajak karbon yang tinggi, Singapura memang tidak memberikan subsidi bahan bakar. Sehingga, harga BBM di sana relatif tinggi, hampir tiga kali lipat dari harga BBM Indonesia.
Baca Juga: Harga BBM Pertamina Naik Per 1 Juli 2025
Sumber:
https://www.globalpetrolprices.com/gasoline_prices/#hl113
https://subsiditepat.mypertamina.id/syarat-ketentuan
https://www.singsaver.com.sg/car-insurance/blog/high-petrol-prices-singapore
Penulis: Dilla Agustin Nurul Ashfiya
Editor: Muhammad Sholeh