Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Makin Masif, Capai 17 Ribu Unit Pada 2023

Berdasarkan laporan dari Gaikindo, mobil listrik BEV di Indonesia mengalami lonjakan penjualan di tahun 2023, naik sebesar 65,2% yoy dari tahun 2022.

Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Makin Masif, Capai 17 Ribu Unit Pada 2023 Ilustrasi pengisian daya mobil listrik | User6702303/Freepik

Tak hanya di negara maju, tren mobil listrik juga kini semakin banyak dilirik konsumen di beberapa negara berkembang termasuk Indonesia. Mobil listrik banyak diminati lantaran dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak.

Guna meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, pemerintah Indonesia telah menawarkan insentif pajak, termasuk menghapus pajak penjualan barang mewah dan menurunkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 1%.

Berkat upaya dan komitmen pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, terbukti semakin banyak masyarakat yang menggunakan mobil listrik untuk berbagai kebutuhan mobilitasnya di tahun 2023.

Menurut data penjualan wholesales alias pengiriman dari pabrik ke dealer yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) mencatatkan penjualan sebanyak 17.062 unit atau melonjak sekitar 65,2% (yoy) dibandingkan tahun 2022. Capaian tersebut sekaligus menjadi rekor tertinggi baru.

Tren penjualan mobil listrik di Indonesia pada tahun 2020-2023 | Goodstats

Adapun, Hyundai Ioniq 5 merupakan mobil BEV yang menempati peringkat teratas dengan penjualan wholesales sebanyak 7.176 unit. Sementara, Wuling Air ev membuntuti di posisi kedua dengan capaian penjualan 5.575 unit sepanjang Januari hingga Desember 2023.

Namun secara kumulatif, penjualan mobil BEV di Indonesia masih belum mampu menyaingi penjualan mobil konvensional. Bahkan, angka penjualannya juga masih jauh dari mobil hybrid, yang mencatatkan capaian penjualan sebanyak 54.656 unit dan ekspornya mencapai 27.710 unit pada 2023.

Meski begitu, pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terus menerus digaungkan untuk mendukung upaya transformasi mobilitas berkelanjutan yang ramah lingkungan serta mendorong Indonesia untuk menjadi salah satu pusat produksi kendaraan listrik.

“Pemerintah juga mendorong insentif Bea Masuk Impor Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai roda 4 sebesar 0% dalam bentuk Completely Built Up dan Completely Knocked Down, serta insentif PPnBM untuk KBLBB roda 4 untuk percepatan mobil listrik di Indonesia,” papar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto dikutip dari Medcom.id.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga mengapresiasi perusahaan mobil listrik asal Tiongkok, BYD yang telah resmi masuk ke pasar otomotif Indonesia. Tak hanya menjual unit mobilnya di tanah air, BYD dikabarkan juga akan berinvestasi sebesar US$1,3 miliar.

“Tentu saya berharap bahwa ini merupakan perkuatan dari era kendaraan listrik dan ekosistem ramah lingkungan. Pemerintah juga mendorong BYD Indonesia untuk dapat meningkatkan lokal konten sehingga dapat mendorong daya saing industri dan melakukan integrasi baik backward maupun forward linkage,” pungkas Airlangga.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Indonesia Siap Bersaing di Pasar Produksi Baterai Kendaraan Listrik Global

Pabrik baterai kendaraan listrik milik Hyundai-LG Indonesia (HLI) Green Power akan mulai beroperasi di Indonesia. Siapa saja rival produksi mereka?

Bukan Apple, Kini Samsung Merajai Penjualan Ponsel Pintar Global Kuartal I 2024

Pasar ponsel pintar terus berkembang dengan persaingan yang semakin ketat di antara berbagai merek terkemuka.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X