Penggunaan Internet di Kalangan Siswa Semakin Marak, Ini Tujuan Utamanya

Bukan untuk belajar, hiburan menjadi tujuan utama siswa Indonesia mengakses internet.

Penggunaan Internet di Kalangan Siswa Semakin Marak, Ini Tujuan Utamanya Ilustrasi Siswa Menggunakan Internet | Diskominfo Kab. Kediri

Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun lalu membuat kegiatan tatap muka menjadi sangat terbatas, meningkatkan urgensi penggunaan teknologi sebagai fasilitas yang menjembatani interaksi sosial. Tidak hanya ketika bekerja, pembatasan sosial juga diberlakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Akses internet dalam negeri pun melonjak, mengingat ketika itu, internet menjadi satu-satunya penghubung antar masyarakat.

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menyebutkan bahwa proporsi peserta didik berusia 5-24 tahun yang pernah mengakses internet dalam 3 bulan terakhir mencapai 77,46%. Proporsinya naik 0,7% secara tahunan.

Survei ini dilakukan terhadap 345.000 rumah tangga yang tersebar di 524 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.

Hiburan menjadi tujuan utama penggunaan internet oleh siswa Indonesia.
Hiburan menjadi tujuan utama penggunaan internet oleh siswa Indonesia | GoodStats

Nyatanya, konten hiburan menjadi tujuan utama siswa Indonesia mengakses internet, proporsinya mencapai 86,65%. Peserta didik saat ini kebanyakan lahir di zaman ketika teknologi telah berkembang pesat, dan karenanya memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan generasi lain, yakni ketergantungan yang tinggi terhadap penggunaan teknologi.

Bagaimana tidak, teknologi dipandang sebagai penunjang kehidupan, membuat segala sesuatu menjadi lebih efektif dan cepat, termasuk saat mengakses konten hiburan. Mulai dari game online dan konten-konten menarik lainnya bisa diakses dengan sangat mudah menggunakan internet.

Selain hiburan, internet juga digunakan untuk mengakses media sosial, proporsinya mencapai 66,68%, disusul untuk mencari berita (61,39%).

Sayangnya, penggunaan internet untuk pembelajaran online masih tergolong rendah, jumlahnya hanya 27,46%. Hal ini menggambarkan adanya pergeseran kebutuhan terhadap internet dari siswa di Indonesia, dimana ketika pandemi berlangsung, internet memang banyak digunakan untuk pembelajaran online. Namun kini ketika pembelajaran tatap muka sudah kembali dimulai, mayoritas peserta didik tanah air memilih menggunakan internet untuk kesenangan pribadi.

Penetrasi Internet Milenial Tertinggi

Meski Gen Z sering kali dipandang lebih melek teknologi, nyatanya Milenial menjadi kelompok usia dengan tingkat penetrasi internet tertinggi di 2024. Generasi yang lahir pada 1981 hingga 1996 tersebut memiliki tingkat penetrasi internet tertinggi, sebesar 93,17%. Nilai ini mengalahkan tingkat penetrasi internet Gen Z yang sebesar 87,02%.

Penetrasi internet berdasarkan kelompok generasi, Milenial tertinggi.
Penetrasi internet berdasarkan kelompok generasi, Milenial tertinggi | GoodStats

Tingkat penetrasi internet di kalangan Gen X juga cukup tinggi, hampir setara dengan Gen Z di angka 83,69%. Hal ini menunjukkan tingkat adaptasi yang cepat dari kedua generasi tersebut, meskipun tidak lahir di masa lonjakan penggunaan internet di Indonesia.

Secara nasional, tingkat penetrasi internet di 2024 mencapai 79,5% dari total populasi. Generasi Pre Boomer yang lahir sebelum tahun 1945 mencatatkan tingkat penetrasi internet terendah, yakni sebesar 32%. Post Gen Z yang lahir di atas tahun 2013 juga menorehkan tingkat penetrasi internet yang rendah, di angka 48,1% di 2024.

Adapun survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) ini melibatkan 8.720 responden yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Kecepatan Internet Indonesia Terendah Ke-2 di Asia Tenggara

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

47,94% Penduduk Miskin Ekstrem Bekerja di Sektor Pertanian

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting untuk mewujudkan perubahan yang signifikan bagi penduduk miskin ekstrem.

Apa Orang Indonesia Suka Makan Sayur dan Buah?

Baru 3,3% penduduk Indonesia yang mengonsumsi buah segar dan sayur sesuai anjuran WHO.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook