Pelaku Usaha Industri Mikro dan Kecil pada 2024 Didominasi Lulusan SD

Sebanyak 46,49% pelaku usaha industri mikro dan kecil merupakan lulusan SD, tertinggi dari jenjang pendidikan lain.

Pelaku Usaha Industri Mikro dan Kecil pada 2024 Didominasi Lulusan SD Potret Pedagang Pisang | Daniel Lee/Pexels
Ukuran Fon:

Industri Mikro dan Kecil (IMK) berperan penting terhadap perekonomian negara dan penyerapan tenaga kerja. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2024 menjadi yang terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya, mencapai 18,98%.

Adapun pada tahun 2024, jumlah IMK mencapai 4,4 juta usaha dan mampu menyerap sebanyak 10,5 juta pekerja di seluruh Indonesia. Karakteristik pelaku usaha IMK berdasarkan jenjang pendidikan terakhir yang ditempuhnya didominasi oleh lulusan SD dengan persentase mencapai 46,49%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan lulusan SMP yang hanya menyumbang 21,53%.

Persentase Pelaku Usaha Industri Mikro dan Kecil per Jenjang Pendidikan | GoodStats
Persentase Pelaku Usaha Industri Mikro dan Kecil per Jenjang Pendidikan | GoodStats

Kebanyakan kelompok industri yang dikelola oleh golongan lulusan pendidikan SMP ke bawah adalah industri makanan, industri pakaian jadi, industri kayu barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) serta barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya.

Sementara itu, lulusan SMA berada di posisi kedua terbanyak dengan persentase 26,99%. Di sisi lain, lulusan perguruan tinggi menempati posisi paling sedikit sebagai pelaku usaha IMK, yaitu hanya 4,99%, Nilai ini terdiri dari lulusan DIV/S1 ke atas sebanyak 3,76% dan DI-DIII sebanyak 1,23%. Jenis usaha IMK yang dijalankan oleh lulusan pendidikan tinggi mayoritas ada di industri makanan, industri pakaian dan industri minuman.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, kecenderungan untuk terjun ke usaha mikro dan kecil semakin rendah. Fenomena ini bisa disebabkan oleh perbedaan peluang kerja, keterampilan yang dimiliki, maupun pilihan karier yang lebih beragam bagi mereka yang merupakan lulusan pendidikan tinggi.

Di samping itu, IMK juga masih menghadapi beragam tantangan seperti keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), akses permodalan, ketersediaan bahan baku, jaringan pemasaran, pola kemitraan, serta pemanfaatan teknologi dan informasi. Dalam hal SDM, meskipun pelaku usaha IMK dapat dijalankan oleh semua kalangan tanpa memandang pendidikan, tetapi dalam mempertahankan daya saingnya memerlukan keterampilan dan pengalaman kerja yang mumpuni.

Pengelolaan sumber daya IKM juga cenderung masih dilakukan secara tradisional. Manajemen pengelolaan IKM yang masih praktis dan sederhana ini membuat IKM menjadi sulit untuk berkembang secara optimal.

Dalam meningkatkan kapasitas pengetahuan pelaku IKM, pemerintah perlu membekali mereka dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya dengan menyelenggarakan pelatihan atau workshop.

Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kabupaten Bantul baru-baru ini memberikan pelatihan kepada pelaku IKM. Dalam pelatihan ini pelaku usaha diberikan pengetahuan seputar keterampilan teknis dan manajerial. Melihat perkembangan industri yang semakin dinamis, pelaku usaha harus lebih adaptif dan terus meningkatkan daya saingnya.

Selain itu materi lain yang juga diberikan dalam pelatihan ini berupa peningkatan kualitas produk, strategi pemasaran digital, pengelolaan keuangan usaha, dan inovasi desain produk. Hal lain yang juga ditekankan adalah pentingnya sinergi antar pelaku usaha, pemerintah dan pihak terkait. Dengan demikian, penguatan sumber daya manusia melalui pelatihan ini dapat berkontribusi membangun perekonomian daerah.

Baca Juga: 5 Sektor Industri Mikro dan Kecil dengan Jumlah Usaha Terbanyak 2023

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/publication/2025/09/16/a83f105e49377d0a7434e62a/profil-industri-mikro-dan-kecil-2024.html

https://journal.yrpipku.com/index.php/msej/article/view/7907

https://banguntapan.bantulkab.go.id/first/artikel/218-PELATIHAN-IKM-DI-WILAYAH-KALURAHAN-BANGUNTAPAN---PENGUATAN-SDM-INDUSTRI-OLEH-DINAS-KOPERASI-DAN-UMKM

Penulis: Silmi Hakiki
Editor: Editor

Konten Terkait

10 Provinsi dengan Deforestasi Terluas 2024

Sekitar 40% deforestasi terjadi di Kalimantan, dengan Kalimantan Timur mencatatkan luas deforestasi terbesar, mencapai 36 ribu ha pada 2024.

10 Provinsi dengan Baduta Penerima Imunisasi Lengkap Tertinggi 2024

Sebanyak 63,7% anak usia 12-23 bulan di Indonesia telah mendapatkan imunisasi lengkap per 2024 lalu, DI Yogyakarta tertinggi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook