Dalam beberapa tahun terakhir, cara masyarakat bertransaksi mengalami pergeseran besar. Dompet fisik mulai tergantikan oleh ponsel pintar, begitu pula dengan uang tunai yang semakin jarang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Mulai dari membeli kopi, membayar parkir, sampai belanja bulanan di pasar tradisional, semua transaksi bisa dilakukan dengan memindai kode QR.
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi salah satu metode pembayaran digital yang digemari. Kemudahan penggunaan dan jangkauan yang luas membuat QRIS semakin melekat.
Menurut Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), nominal transaksi QRIS pada Kuartal III 2025 mencapai Rp128 triliun, naik 20,1% dibanding kuartal sebelumnya dan melonjak hingga 102,1% dibanding Kuartal III 2024. Volume transaksinya juga melonjak mencapai 1,46 miliar transaksi, naik 147,7% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Transaksi QRIS Tumbuh Hampir 600% pada Kuartal I 2025
Nilai transaksi QRIS terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Pada awal 2024, nilai transaksi QRIS tercatat sebesar Rp42 triliun, yang kemudian naik menjadi Rp52 triliun pada kuartal berikutnya. Memasuki Triwulan III 2024, nilai transaksi melonjak mencapai Rp66 triliun, dan tren positif ini terus berlanjut hingga kuartal terakhir yang menorehkan Rp82 triliun.
Pada Kuartal I 2025, nilai transaksi QRIS mencapai Rp104 triliun, naik 26,8% dibanding kuartal sebelumnya. Memasuki kuartal berikutnya, nilai transaksi naik menjadi Rp110 triliun sebelum mencapai rekor tertinggi pada Kuartal III 2025.
Jumlah Pengguna Tembus 58 Juta
Bersamaan dengan lonjakan nilai transaksi, jumlah pengguna QRIS juga terus meningkat. Pada Kuartal III 2025, jumlah penggunanya mencapai 58 juta, naik 9,4% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sepanjang 2025, jumlah pengguna QRIS cenderung stabil dengan sedikit kenaikan. Pada Kuartal I 2025, jumlahnya mencapai 56 juta, yang naik tipis menjadi 57 juta pengguna pada kuartal berikutnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa QRIS kini sudah dapat digunakan di sejumlah negara seperti Malaysia, Thailand, Jepang, China, dan Korea Selatan. Saat ini, pemerintah sedang menjalin kerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk memperluas penggunaan QRIS.
“Pemerintah berkomitmen memperluas jaringan QRIS ke lebih banyak negara agar transaksi antarnegara semakin efisien dan murah,” tuturnya, Selasa (4/11/2025), mengutip Kontan.
Dengan demikian, pertumbuhan transaksi dan jumlah pengguna QRIS menjadi salah satu indikator keberhasilan Indonesia dalam mendorong inklusi keuangan digital dan efisiensi transaksi.
Baca Juga: QRIS Jadi Metode Bayar Andalan Gen Z dan Milenial, Ini Frekuensi Penggunaannya
Sumber:
https://aspi-indonesia.or.id/statistik-qris/
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor