Kondisi suatu negara sangat berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan penduduknya. Negara dengan kondisi ekonomi yang stabil, politik yang sehat, dan pemerintahan yang tegas, akan cenderung memiliki penduduk yang lebih sejahtera. Untuk itu, ukuran kebahagiaan penduduk merupakan cerminan seberapa maju suatu negara.
CEOWORLD merilis peringkat negara paling bahagia di dunia pada 2024. Penelitian dilakukan melalui survei terhadap 146 negara sejak tahun 2020 hingga 2024 untuk menentukan negara paling bahagia dari berbagai indikator, seperti Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita, dukungan sosial dari pemerintah, infrastruktur kesehatan, kebebasan untuk membuat keputusan, karakteristik populasi secara keseluruhan, hingga persepsi terhadap tingkat korupsi.
Pada 2024, Finlandia terpilih sebagai negara paling bahagia di dunia dengan skor 95,67 dari 100 poin. Penduduk negara tersebut memiliki komitmen saling dukung dan kepercayaan yang kuat. Warga Finlandia juga dapat membuat pilihannya sendiri secara bebas dan persepsi korupsi terhadap pemerintahnya sangat rendah. Faktor ini yang mendorong tingginya skor kebahagiaan di Finlandia.
Denmark berada di urutan kedua dengan skor 95,31. Nilai untuk tiap indikator tidak begitu beda jauh dengan Finlandia. Bahkan, negara tersebut mengungguli Finlandia dalam beberapa indikator seperti PDB per kapita, karakteristik populasi, dan persepsi korupsi. Tidak menutup kemungkinan bahwa Denmark bakal merebut posisi Finlandia nantinya.
Di kawasan ASEAN, Singapura menduduki posisi tertinggi dengan skor 87,74, sekaligus bertengger di peringkat ke-25 global.
Secara global, Indonesia bertengger di posisi ke-84 dengan skor 75,5, menggambarkan masih ada PR yang perlu ditingkatkan bersama. Pada 2024, PDB per kapita Indonesia berada di angka US$4.960,3 atau sekitar Rp78,6 juta. Jumlah ini naik dari tahun 2023 yang sebesar Rp75 juta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia juga cukup baik, di angka 5,03% tahunan, lebih tinggi dibandingkan Singapura (4,3%), Arab Saudi (4,4%), dan Malaysia (4,8%).
Persepsi terhadap korupsi di badan pemerintahan Indonesia masih kurang baik. Menurut skor Survei Penilaian Integritas (SPI) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), skor SPI Indonesia ada di angka 71,53, masuk kategori rentan terhadap praktik korupsi.
Untuk indikator lain seperti kebebasan, karakteristik populasi, infrastruktur kesehatan, dan dukungan sosial, Indonesia tercatat masih kurang dibandingkan negara tetangga. Biaya kesehatan yang masih tinggi meski telah didukung BPJS, akses layanan yang kurang merata, ditambah bungkaman terhadap jurnalis dan pers melalui serangkaian aksi pada 2024 lalu turut berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan dalam negeri.
Secara keseluruhan, Indonesia ada di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina dalam hal tingkat kebahagiaan.
Baca Juga: Resmi, Inilah Laju Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun 2024
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor