Nilai Transaksi E-Commerce Indonesia Capai Rp487 Triliun pada 2024

Nilai transaksi e-commerce di Indonesia kembali naik pada 2024, mencapai Rp487 triliun.

Nilai Transaksi E-Commerce Indonesia Capai Rp487 Triliun pada 2024 Ilustrasi E-Commerce | Pexels

Menurut laporan Cashing in on the Digital Boom Maret 2025 dari Mandiri Institute, nilai transaksi e-commerce di Indonesia kembali menguat pada tahun 2024, setelah sebelumnya sempat melemah pada 2023.

Hal ini menunjukkan semakin tingginya minat penggunaan e-commerce di tanah air. Bisnis e-commerce menjadi lahan menjanjikan, meski setiap pengusaha harus bisa menonjol dengan keunikannya masing-masing, entah itu berasal dari produk jualannya maupun langkah marketing yang dilakukan.

Kemudahan penggunaan, efisiensi waktu, hingga ragam promo menarik yang ditawarkan menjadikan e-commerce pilihan utama dalam memenuhi keinginan masyarakat.

   Nilai transaksi e-commerce di Indonesia kembali naik pada 2024 | GoodStats
Nilai transaksi e-commerce di Indonesia kembali naik pada 2024 | GoodStats

Menurut laporan Mandiri Institute tersebut, nilai transaksi e-commerce di Indonesia selalu meningkat sejak 2017. Pada tahun tersebut, penggunaan e-commerce masih belum begitu digemari, dengan nilai transaksi hanya sebesar Rp42 triliun. Memasuki 2018, terjadi lonjakan nilai transaksi e-commerce menjadi sebesar Rp106 triliun, dan tren positif ini berlanjut pada tahun berikutnya mencapai Rp206 triliun.

Pada 2020, nilai transaksi e-commerce kembali naik menjadi Rp253 triliun, namun lonjakan tertinggi diraih pada tahun 2021, tatkala pandemi Covid-19 semakin terasa dalam keseharian. Nilai transaksi e-commerce di Indonesia kala  itu mencapai Rp401 triliun, dan naik menjadi Rp476 triliun menyusul tahun berikutnya.

Pada 2023, terjadi penurunan 4,7% secara tahunan menjadi Rp454 triliun. Namun nilainya kembali bangkit sebesar 7,3% tahunan menjadi Rp487 triliun pada 2024.

Terbesar di Asia Tenggara

Sementara itu, proyeksi Cube Asia menunjukkan bahwa nilai penjualan e-commerce di Indonesia jadi yang terbesar di antara negara Asia Tenggara lain pada 2024. Indonesia membukukan nilai total penjualan neto (net merchandise value) sebesar US$64 miliar, setara dengan 42,6% dari total nilai penjualan di ASEAN.

Net merchandise value sendiri merupakan nilai barang dagangan yang terjual melalui e-commerce, tidak termasuk pembelian yang dibatalkan. 

Thailand berada di peringkat kedua dengan nilai penjualan sebesar US$24 miliar, disusul Filipina dan Vietnam yang sama-sama mencatatkan US$19 miliar sepanjang 2024.

Tingginya nilai transaksi e-commerce di Indonesia menjadikannya peluang bisnis yang menjanjikan, apalagi di era di mana setiap orang mendambakan efektivitas dan waktu menjadi hal yang berharga. 

Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Perdagangan (PDSI Kemendag) turut mencatat bahwa jumlah pengguna e-commerce telah bertambah 69% selama 5 tahun terakhir, dari 38 juta pengguna pada 2020 menjadi 65 juta pada 2024. Jumlah ini diproyeksikan akan terus meningkat hingga mencapai 99 juta pengguna pada 2029.

Baca Juga: Simak Performa E-Commerce Indonesia, Nilai Transaksi Capai Rp1.100 Triliun

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Awal 2025, Bagaimana Catatan Ekspor dan Impor Indonesia?

Bagaimana performa ekspor dan impor Indonesia pada awal 2025 ini?

IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tak Sampai 5,2% pada 2025

Prediksi IMF, Indonesia tak sampai di angka pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook