Tunggal putra Indonesia belum berhasil meraih podium tertinggi pada gelaran Indonesia Open 2023 di Istora Gelora Bung Karno, Minggu (18/6). Satu-satunya wakil Indonesia di final, Anthony Sinisuka Ginting harus kalah dari wakil Denmark Viktor Axelsen dengan skor akhir 21-14 dan 21-13 lewat laga berdurasi 47 menit.
Laga ini memang terhitung cukup menantang, sebab sebelumnya Axelsen sendiri telah dua kali juara secara berturut-turut di Indonesia Open 2023. Selain itu, saat ini Axelsen berada di posisi teratas daftar ranking BWF nomor tunggal putra terbaru yang berhasil juara dalam beberapa turnamen terakhir.
Lebih daripada itu, Indonesia memang belum berhasil meraih podium tertinggi di nomor tunggal putra setelah terakhir kali dicatatkan oleh Simon Santoso pada edisi 2012 lalu. Setelah kemenangan tersebut, Indonesia Open nomor tunggal putra terus dimenangkan oleh orang yang berbeda, kecuali Axelsen, Lee Chong Wei (Malaysia), dan Kento Momota (Jepang).
Indonesia Open edisi 2013 berhasil dimenangkan oleh Lee Chong Wei yang juga berhasil kembali menang pada edisi 2016. Pada edisi 2014, wakil Denmark Jan O. Jorgensen berhasil meraih kemenangan, disusul Kento Momota pada edisi 2015 yang juga kembali diulang pada edisi 2018.
Edisi 2017 berhasil dimenangkan oleh wakil India Srikanth Kidambi dan pada edisi 2019 berhasil dimenangkan oleh wakil China Taipei Chou Tien-chen, sebelum dimenangkan tiga edisi berturut-turut oleh Viktor Axelsen.
Sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 1982, wakil Indonesia di nomor tunggal putra terus mendominasi podium tertinggi, bersaing dengan wakil-wakil China pada era 80-an dan bersaing dengan wakil-wakil Malaysia pada era 2000-an. Tercatat, Indonesia saat ini masih menjadi pemegang gelar tunggal putra terbanyak pada turnamen yang saat ini memiliki titel Super 1000 ini.
Indonesia mengoleksi 22 gelar Indonesia Open di nomor tunggal putra, disusul oleh Malaysia di posisi dua dengan 7 gelar. Atas gelar hattrick Axelsen, Denmark kini berada di posisi tiga dengan 4 gelar, disusul China dengan 3 gelar.
Sisanya, Jepang berhasil meraih 2 gelar lewat nama Kento Momota. Tiga gelar sisanya diraih masing-masing satu gelar oleh India, China Taipei, dan Korea Selatan oleh Lee Hyun-il pada 2005 silam. Ardy Wiaranata dan Taufik Hidayat menjadi pemain dengan gelar terbanyak di nomor ini, mereka sama-sama mengoleksi 6 gelar.
Ardy berhasil menjadi juara pada edisi 1990, 1991, 1992, 1994, 1995, dan 1997. Sementara itu, Taufik berhasil menjadi juara pada edisi 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006.
Menarik untuk ditunggu torehan prestasi wakil Indonesia lainnya di nomor tunggal putra pada edisi-edisi selanjutnya. Sebab jika hanya terus berdiam diri dan belum kembali juara, bukan tidak mungkin nama-nama di negara lain akan menggeser jumlah gelar Indonesia di masa depan.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya