Mengamati Indeks Literasi dan Masyarakat Digital Indonesia, Sudah Berapa?

Seiring dengan meningkatnya ILDI 2022 dan IMDI 2024, Menkominfo mengajak generasi muda untuk berkontribusi membangun literasi digital di Indonesia

Mengamati Indeks Literasi dan Masyarakat Digital Indonesia, Sudah Berapa? Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 Tahun 2024 | Kominfo

Kementerian Komunikasi dan Informatika melaporkan hasil Indeks Literasi Digital Indonesia (ILDI) pada 2022 berada di skor 3,54, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Penilaian ILDI terdiri dari empat pilar: Digital Skills, Digital Ethics, Digital Safety, dan Digital Culture.

Secara rinci, skor ILDI untuk tahun 2021 dan 2022 adalah sebagai berikut: Digital Skills: 3,44 (2021) dan 3,52 (2022), Digital Ethics: 3,53 (2021) dan 3,68 (2022), Digital Safety: 3,1 (2021) dan 3,12 (2022), serta Digital Culture: 3,9 (2021) dan 3,84 (2022).

Indeks Literasi Digital Indonesia (ILDI) 2021-2022
Indeks Literasi Digital Indonesia (ILDI) 2021-2022 | GoodStats

Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika), Semuel A. Pangerapan menjelaskan bahwa survei yang dilakukan untuk menciptakan ruang digital yang positif dan menurunkan angka kejahatan siber.

“Hasil survei ini menjadi pijakan bagi kami dalam melakukan pemetaan kebutuhan literasi masyarakat, agar program nasional literasi digital dapat dieksekusi secara efektif dan tepat sasaran,” ujar Semuel, pada 01 Februari 2023, dikutip dari Aptika.

Kemudian, Pustlitbang Aptika IKP juga menerbitkan hasil Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) untuk periode 2022-2024, yang menunjukkan kenaikan setiap tahunnya. Kenaikan ini mencerminkan perkembangan positif dalam pemanfaatan teknologi digital di Indonesia.

Lebih jelasnya, skor IMDI menunjukkan peningkatan dari 37,80 pada tahun 2022 menjadi 43,18 di 2023. Pada tahun 2024, skor hanya sedikit naik menjadi 43,34.

Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2022-2024
Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2022-2024 | GoodStats

Saat itu, Menkominfo RI era Joko Widodo yaitu Budi Arie Setiadi menyatakan IMDI berperan dalam strategis yang mendukung peningkatan kompetensi talenta digital nasional.

"IMDI dirancang untuk memberikan gambaran mengenai tingkat literasi dan keterampilan digital masyarakat Indonesia. Ini sangat penting untuk memastikan kita mampu mencetak talenta digital yang siap bersaing di era transformasi digital global," ujar Budi pada 10 September 2024, dikutip dari Kominfo.

Menkomdigi Ajak Pemuda Berperan Aktif dalam Literasi Digital

Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 Tahun 2024, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengajak generasi muda untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan sektor digital dan memanfaatkan potensi demi kemajuan bangsa.

“Pemerintah mengajak pemuda Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam visi Indonesia yang cerdas digital, inklusif, dan aman. Dengan semangat Sumpah Pemuda, kita bisa membawa Indonesia menjadi bangsa yang unggul di era digital,” ucap Meutya pada 28 Oktober 2024, dikutip dari Kominfo.

Meutya juga menegaskan literasi digital sangat penting bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan era informasi yang terus berkembang.

“Literasi digital sangat penting bagi pemuda untuk menghadapi era informasi yang kompleks. Kita mengajak pemuda menjadi agen literasi digital yang membawa manfaat bagi masyarakat sekitarnya,” ujarnya.

Selain itu, Meutya juga mengajak generasi muda untuk berkontribusi secara aktif dalam pemerataan akses internet di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T). Ini juga merupakan komitmen baru Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) agar akses informasi dan teknologi bisa setara di seluruh pelosok Indonesia.

“Kita juga mengajak pemuda untuk mendukung pemuda lain di wilayah 3T agar bisa berkembang bersama,” tambah Meutya.

Untuk mengoptimalkan pembangunan sektor digital nasional, Meutya mengajak komunitas-komunitas lokal di daerah untuk berperan aktif sebagai agen literasi digital. Dengan langkah ini, diharapkan pemahaman masyarakat terhadap literasi digital akan meningkat dan tercipta ruang digital yang aman.

"Bagaimana membuat connectivity ini menjadi meaningful, punya makna, punya empati, caranya adalah literasi digital. Nah, makanya banyak sekali anak-anak muda yang kita harapkan untuk bisa membantu merealisasikannya," kata Meutya, pada 30 Oktober 2024, dikutip dari Antara.

Meutya mengatakan bahwa pemerintah sedang berupaya membangun infrastruktur digital dan tata kelolanya, sehingga perlu adanya kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak termasuk masyarakat untuk mewujudkan ruang digital yang aman dan produktif.

"Pemerintah ciptakan infrastruktur, regulasi, tapi kan tetap ruangnya itu diisi bersama. Jadi harus dijaga bersama, kalau enggak, tidak mungkin terjadi yang namanya internet bijak, internet yang berempati," pungkasnya.

Baca Juga: Rendahnya Kemampuan Berpikir Kritis: Tantangan Besar dalam Menghadapi Era Digital Indonesia

Penulis: Rayya Adila Sakinah
Editor: Editor

Konten Terkait

Simak Data Ketenagakerjaan RI, Lulusan SMU-SMK Paling Banyak Menganggur

Sebanyak 139,9 juta penduduk Indonesia telah bekerja dan 7,9 juta penduduk Indonesia masih mengganggur. Pengangguran didominasi lulusan SMU dan SMK.

Melihat Urbanisasi Negara-Negara ASEAN Tahun 2023

Luas lahan perkotaan bisa meningkat tiga kali lipat antara tahun 2015 dan 2050. Seberapa besar tingkat urbanisasi di ASEAN?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook