Mengungkap 5 Tornado Terbesar Dunia: Apa Bedanya dengan Puting Beliung?

Ahli meteorologi menyatakan bahwa tornado dan angin puting beliung merupakan pusaran angin yang berbeda. Apa perbedaan tornado dan angin puting beliung?

Mengungkap 5 Tornado Terbesar Dunia: Apa Bedanya dengan Puting Beliung? Tornado | Sumber: Shutterstock

Dalam kajian meteorologi, fenomena alam seperti tornado dan puting beliung selalu menarik untuk dibahas. Meski sering kali dianggap sama, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Tornado merupakan pusaran angin dahsyat yang biasanya terbentuk dari badai petir supercell dan menyebabkan kerusakan besar. Untuk menilai kekuatan tornado, digunakan Skala Fujita Tingkat Lanjut (Enhanced Fujita Scale atau Skala EF). Skala ini mengklasifikasikan tornado berdasarkan kerusakan yang diakibatkannya dan mengestimasi kecepatan angin yang mungkin terjadi.

Dalam Skala EF, tornado dikategorikan sebagai berikut.

  • EF0: Kecepatan angin antara 65-85 mph (105-137 km/jam) dengan kerusakan ringan.
  • EF1: Kecepatan angin antara 86-110 mph (138-177 km/jam) dengan kerusakan sedang.
  • EF2: Kecepatan angin antara 111-135 mph (178-217 km/jam) dengan kerusakan signifikan.
  • EF3: Kecepatan angin antara 136-165 mph (218-266 km/jam) dengan kerusakan berat.
  • EF4: Kecepatan angin antara 166-200 mph (267-322 km/jam) dengan kerusakan sangat berat.
  • EF5: Kecepatan angin lebih dari 200 mph (322 km/jam) dengan kerusakan dahsyat.

Di sisi lain, puting beliung cenderung lebih kecil dan kurang kuat, dengan kecepatan angin lebih rendah serta dampak yang lebih terbatas. Secara durasi, tornado bisa berlangsung lebih dari satu jam, sedangkan puting beliung biasanya hanya beberapa menit.

Wilayah terjadinya tornado umumnya memiliki karakteristik topografi dataran yang luas dan relatif datar. Topografi ini memfasilitasi pembentukan badai petir supercell tanpa banyak kendala dari perbedaan ketinggian yang signifikan. Kemudian juga dapat terjadi di daerah pertemuan massa udara yang berbeda, seperti massa udara dingin dari Kanada yang bertabrakan dengan massa udara hangat dari Teluk Meksiko.

Daerah paling rentan terjadi tornado adalah wilayah “Tornado Alley”, “Dixie Alley”, dan “Great Plains” di Amerika Serikat mencakup Texas, Oklahoma, Mississippi, Louisiana Midwest dan bagian timur Pegunungan Rocky. Selain Amerika Serikat, tornado juga terjadi di Australia (New South Wales, Queensland, dan Victoria), Eropa (Jerman, Belanda, dan Inggris), Amerika Selatan (Argentina, Brasil, dan Uruguay), serta sebagian Asia (Jepang, Bangladesh dan bagian timur India).

Sementara puting beliung lebih umum ditemukan di daerah tropis dan subtropis, seperti Indonesia.

Perbedaan-perbedaan ini menggambarkan betapa beragamnya fenomena cuaca ekstrem yang ada di dunia. Untuk memperjelas perbedaannya, berikut grafik untuk mengilustrasikan perbedaan kecepatan angin antara tornado dan puting beliung.

Tornado terbesar yang pernah terjadi di dunia adalah Tri-State Tornado di Amerika Serikat pada tahun 1925.
Tornado terbesar yang pernah terjadi di dunia adalah Tri-State Tornado di Amerika Serikat pada tahun 1925 | GoodStats

Grafik di atas memperlihatkan kecepatan angin dari lima tornado terbesar yang pernah terjadi di dunia. Tornado yang pernah terjadi di Amerika Serikat, Rusia, dan Bangladesh mencapai lebih dari 400 km/jam atau setara EF5. Sementara di Jepang dan Brazil berturut-turut setara EF3 dan 4.

Jika dibandingkan, kekuatan angin puting beliung masih jauh di bawah itu. Meski begitu, bukan berarti angin puting beliung tidak berbahaya. Dengan kecepatan angin yang lebih rendah, puting beliung tetap bisa menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan, tumbuhan, dan infrastruktur.

Terlebih jika pemberitahuan akan bahaya cuaca serta respons tanggap darurat dilakukan kurang tepat, angin yang kekuatannya lebih rendah pun dapat semakin berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat saat menghadapi kedua fenomena alam ini.

Penulis: Afra Hanifah Prasastisiwi
Editor: Editor

Konten Terkait

10 Genosida yang Mencoreng Sejarah Kemanusiaan

Holocaust menjadi genosida dengan estimasi korban jiwa terbesar. Sementara, estimasi korban jiwa di Darfur dan Palestina diperkirakan masih terus bertambah.

Biaya hidup naik, Australia naikkan upah minimum sebesar 3,75%

Adanya kenaikan inflasi harga konsumen sebesar 3,6%, mendorong pemerintah Australia untuk menaikkan upah minimum menjadi AUD24,10 atau setara dengan Rp261.512.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook