Mengapa Sambal Lebih Banyak Berada di Pulau Jawa?

Dari ratusan sambal di Indonesia, mayoritas berada di Pulau Jawa. Hal ini berkaitan dengan banyaknya produksi cabai dan sejarah Pulau Jawa.

Mengapa Sambal Lebih Banyak Berada di Pulau Jawa? Ilustrasi Sambal Khas Indonesia | Freepik

Indonesia merupakan negara multikultural dengan keragaman warisan budaya yang tinggi. Untuk itu, Indonesia juga terkenal dengan keanekaragaman kuliner yang kaya, dan sambal menjadi salah satu ikon utamanya.

Sambal merupakan makanan penyedap yang dibuat dari cabai yang ditumbuk, dihaluskan, dan dicampurkan dengan bahan-bahan lain. Sambal biasanya dikonsumsi sebagai pelengkap makanan.

Menurut penelitian Reggie Surya dan Felicia Tedjakusuma, awalnya sambal dibuat menggunakan bahan-bahan asli Indonesia seperti lada dan jahe. Kemudian pada abad ke-16, cabai rawit (Capsicum annuum), yang merupakan tanaman dari Amerika, dimasukkan dalam resep sambal dan sampai hari ini menjadi bahan utama sambal di berbagai daerah Indonesia.

Persebaran sambal di Indonesia menurut Reggie Surya dan Felicia Tedjakusuma | Goodstats

Berdasarkan riset di Journal of Ethnic Foods itu, Indonesia memiliki 110 jenis sambal, kebanyakan berada di Pulau Jawa, yaitu 37 sambal, diikuti oleh Sumatra (34) dan Kalimantan (12).

Jumlah yang berbeda ditunjukkan oleh Murdijati Gardjito dkk. peneliti di Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Menurut mereka dalam buku Kuliner Cita Rasa Pedas: Cita Rasa Nikmat yang Selalu Memikat, terdapat 322 sambal di Indonesia. Namun hanya 257 macam sambal yang sesuai definisinya sebagai bahan pelengkap.

Persebaran sambal di Indonesia menurut Murdijati dkk. | Goodstats

Meski demikian, Murdijati dkk. menunjukkan kesamaan fakta bahwa kebanyakan sambal berada di Jawa (termasuk Madura). Hampir separuhnya berada di Pulau Jawa (43,19%). Disusul oleh Sumatra (20,62%), dan Nusa Tenggara (8,56%).

Banyaknya jumlah sambal di Jawa tersebut berkaitan dengan besarnya produksi cabai di Jawa.

“Secara keseluruhan, meskipun ada sambal yang berbeda di provinsi-provinsi di Indonesia, distribusi ikatan varietas sambal cenderung terpusat sebagian besar di Pulau Jawa dan Sumatra di mana cabai ada di mana-mana dan banyak dibudidayakan,” tulis Reggie Surya dan Felicia Tedjakusuma dalam jurnalnya.

Selain itu, menurut penelusuran Kompas, produksi cabai terbesar memang didominasi daerah-daerah di Pulau Jawa. Pada zaman dulu, Jawa merupakan pusat kebudayaan dengan banyaknya kerajaan-kerajaan besar di Nusantara, sehingga komoditas asing seperti cabai dulunya masuk lewat Pulau Jawa. Selain itu, Pulau Jawa juga dikenal memiliki tanah yang subur.

Sambal-sambal di Pulau Jawa sendiri memiliki rasa yang beragam dengan cara pembuatan yang berbeda-beda. Ada yang berupa sambal matang, mentah, asin, sampai yang manis. Cita rasa sambal di Indonesia semakin beragam, masing-masing daerah memiliki ciri khas lokalitasnya sendiri.

Dengan jenis-jenis sambal yang tersebar di seluruh kepulauan, sambal telah menjadi simbol keberagaman rasa Nusantara yang tak tertandingi. Sambal bukan sekadar makanan pendamping, tetapi juga bagian dari identitas kuliner Indonesia yang mencerminkan karakter kuat, berani, dan kaya rasa dari masyarakatnya.

Baca Juga: Top 8 Cabai Terpedas di Dunia: Apakah Cabai Rawit Termasuk?

Penulis: Ahmad Zamzama N
Editor: Editor

Konten Terkait

Kopi Kenangan Bersama Segelas Cappuccino: Kedai Kopi dan Jenis Kopi yang Diminati Gen Z

Survei terbaru oleh GoodStats terhadap 1.000 responden, mayoritas berusia 18-24 tahun, menunjukkan preferensi kedai dan jenis kopi yang diminati masyarakat.

5 Merek Kecap Manis Pilihan Masyarakat Indonesia, Bango di Posisi Tertinggi

Bango berada di urutan teratas dengan 70% responden memilihnya sebagai kecap manis terfavorit.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook