Dikutip dari Smithsonian Institution Global Volcanism Program, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak memiliki gunung berapi aktif di dunia. Indonesia berada di posisi keempat, di bawah Amerika Serikat, Jepang, dan Rusia dengan total 107 gunung berapi aktif yang hidup sejak ratusan ribu tahun yang lalu. Hal tersebut menjadikan Indonesia negara paling berisiko bencana di Asia Tenggara.
Banyaknya gunung berapi di Indonesia disebabkan oleh The Ring of Fire yang terbenam memanjang di Samudra Pasifik. The Ring of Fire merupakan rantai pertemuan dari banyaknya lempeng tektonik yang menyebabkan tingginya aktivitas vulkanik dan seismik di daerah yang dilaluinya. Hal tersebut juga yang menjadikan 75% letusan gunung berapi dan 90% gempa bumi terjadi di atas kawasan tersebut, seperti disadur dari National Geographic.
Kerentanan akan letusan gunung berapi sendiri juga dirasakan oleh warga Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengukur tingkat kerentanan di setiap kabupaten di Indonesia.
Metode pengukuran kerentanan ini menggunakan data hasil kajian risiko yang mencakup lima komponen utama,yaitu jenis bahaya bencana, jumlah jiwa yang terpapar, kerugian ekonomi, kerusakan lingkungan, serta kapasitas pemerintah daerah per kabupaten/kota. Penentuan bobot per jenis bahaya dilakukan dengan mempertimbangkan frekuensi kejadian dan keberadaan sistem peringatan dini, yang kemudian diklasifikasikan dalam tiga tingkat: rendah, sedang, dan tinggi.
Selanjutnya, skoring dilakukan berdasarkan tiga parameter utama, yakni jumlah penduduk terpapar, nilai kerugian dalam rupiah, dan luas kerusakan lingkungan. Komponen kapasitas daerah juga dianalisis melalui indikator regulasi, kelembagaan, sistem peringatan dini, pendidikan, pelatihan, keterampilan, mitigasi, dan kesiapsiagaan. Semua parameter ini dikategorikan dalam tiga kelas (rendah, sedang, tinggi), lalu dikalikan dengan bobot masing-masing untuk mendapatkan skor akhir. Skor tersebut kemudian dijumlahkan guna menentukan tingkat risiko bencana di masing-masing wilayah kabupaten/kota.
Terdapat beberapa kabupaten di Indonesia yang memiliki risiko tinggi terhadap letusan gunung berapi. Posisi tiga teratas diisi oleh kabupaten dari Minahasa, yaitu Minahasa, Minahasa Tenggara, dan Minahasa Selatan dengan indeks kerentanan masing-masing sebesar 20,44, 18,54, dan 16,52. Ketiga kabupaten tersebut dikelilingi oleh beberapa gunung berapi paling aktif di pulau Sulawesi, seperti Gunung Soputan, Gunung Lokon, dan Gunung Mahawu.
Setelah tiga besar daerah paling rentan terhadap letusan gunung berapi, posisi keempat hingga kesembilan diisi oleh beberapa wilayah yang juga memiliki tingkat kerentanan tinggi. Empat kabupaten — Empat Lawang, Rejang Lebong, Kepulauan Sangihe, dan Halmahera Barat — masing-masing mencatatkan skor risiko 16. Keempatnya berada dekat dengan gunung api aktif serta memiliki jumlah penduduk yang cukup besar di zona rawan, sehingga paparan terhadap bahaya letusan tergolong tinggi.
Di posisi selanjutnya, Kabupaten Bangli di Provinsi Bali mencatatkan skor 14,06, disusul oleh Temanggung di Jawa Tengah dengan skor 13,39. Bangli terletak di sekitar Gunung Batur, sementara Temanggung berada di antara Gunung Sumbing dan Sindoro — keduanya tergolong aktif dan memiliki sejarah letusan. Ancaman yang dihadapi bukan hanya letusan utama, tetapi juga hujan abu, gas beracun, dan aliran lahar yang dapat menjangkau permukiman warga.
Pemetaan risiko ini menegaskan pentingnya kesiapsiagaan di daerah rawan letusan. Wilayah-wilayah tersebut membutuhkan sistem peringatan dini yang andal, jalur evakuasi yang jelas, serta edukasi masyarakat yang berkelanjutan. Dengan upaya mitigasi yang tepat, risiko besar yang dihadapi bisa ditekan agar tidak berubah menjadi bencana yang mematikan.
Baca Juga: Gunung Berapi Indonesia Tercatat Alami 4.308 Letusan pada 2052
Sumber:
https://www.nationalgeographic.com/science/article/ring-of-fire
https://volcano.si.edu/faq/index.cfm?question=countries
https://bnpb.go.id/storage/app/media/Buku%20BNPB/BUKU%20IRBI%202024_BNPB_lowres.pdf
Penulis: Faiz Al haq
Editor: Editor