Lingkungan Kerja yang Nyaman Buat Gen Z Enggan Resign

Gen Z mengutamakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta menghargai apresiasi baik dari sisi finansial maupun non-finansial.

Lingkungan Kerja yang Nyaman Buat Gen Z Enggan Resign Ilustrasi Tempat Kerja yang Nyaman | Shutterstock

Generasi Z, atau yang sering disebut gen Z, kini mulai mendominasi dunia kerja. Setelah melewati masa pendidikan formal, mereka kini berada di barisan angkatan kerja yang turut membentuk tren dan budaya baru di berbagai industri.

Keberadaan gen Z membawa perubahan yang signifikan, terutama dalam hal ekspektasi terhadap pekerjaan. Gen Z dikenal lebih terbuka dengan teknologi dan perubahan, serta lebih vokal dalam menyuarakan kebutuhan akan keseimbangan hidup, fleksibilitas, dan kepuasan pribadi di tempat kerja.

Namun, salah satu fenomena yang sering dikaitkan dengan gen Z adalah kecenderungan mereka untuk berpindah kerja atau resign.

Berbeda dengan generasi sebelumnya, yang lebih menginginkan stabilitas dan loyalitas jangka panjang di sebuah perusahaan, gen Z lebih mengutamakan pengembangan diri, kesejahteraan mental, dan mencari lingkungan kerja yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.

Gen Z tidak segan untuk mengundurkan diri jika merasa pekerjaan yang dilakukan tidak memberikan kepuasan atau ruang untuk berkembang. Namun, walau demikian, ada pula beberapa faktor yang membuat Gen Z bertahan di tempat kerja. 

59% responden gen Z mengaku bahwa lingkungan kerja yang nyaman menjadi alasan tidak ingin resign dari pekerjaan | GoodStats

Lingkungan kerja yang nyaman menjadi faktor utama yang membuat 59% pekerja gen Z enggan untuk resign. Bagi generasi ini, suasana kerja yang mendukung tidak hanya mencakup fasilitas fisik, tetapi juga hubungan yang baik antar rekan kerja serta budaya kerja yang inklusif.

Rasa nyaman di tempat kerja memberi mereka ruang untuk mengekspresikan diri dan bekerja dengan lebih produktif tanpa tekanan yang berlebihan.

Selain itu, jadwal kerja yang fleksibel juga menjadi alasan kuat, dipilih oleh 49% pekerja gen Z. Fleksibilitas memberikan mereka kebebasan dalam mengatur waktu kerja sesuai dengan kebutuhan pribadi, sesuatu yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. 

Dengan jadwal yang lebih fleksibel, gen Z dapat menghindari kelelahan dan tetap bersemangat dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari.

Gaji yang kompetitif pun tetap menjadi pertimbangan signifikan, dipilih oleh 42% responden. Gen Z, meskipun mengutamakan kenyamanan dan fleksibilitas, juga sangat menghargai penghargaan finansial yang setimpal dengan usaha dan kontribusi mereka. Gaji yang memadai membuat mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk tetap bertahan di perusahaan.

Lokasi kerja yang dekat dari rumah turut menjadi faktor yang memengaruhi keputusan 35% pekerja gen Z untuk tidak resign. Faktor ini sangat penting karena mengurangi stres perjalanan, biaya transportasi, serta waktu yang dihabiskan di jalan. Kemudahan akses ke tempat kerja membuat mereka bisa lebih fokus dan produktif.

Selain faktor-faktor tersebut, hubungan dengan atasan juga memainkan peran penting. Sebanyak 29% pekerja gen Z memilih untuk tetap bertahan di perusahaan yang dipimpin oleh atasan yang menyenangkan. 

Atasan yang baik tidak hanya memberi bimbingan, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang suportif dan penuh apresiasi, sehingga gen Z merasa dihargai.

Faktor lainnya yang juga menjadi alasan penting adalah mendapatkan bonus, dipilih oleh 26% pekerja. Bonus merupakan bentuk apresiasi atas kinerja yang baik, dan bagi gen Z, insentif tambahan ini menjadi salah satu motivasi untuk terus berprestasi dan tetap loyal pada perusahaan.

Terakhir, 25% responden menyebutkan bahwa fasilitas kantor yang lengkap turut memengaruhi keputusan mereka. Fasilitas seperti ruang istirahat yang nyaman, peralatan kerja yang memadai, hingga akses ke teknologi canggih memberikan rasa nyaman dan mendukung produktivitas harian mereka di tempat kerja.

Dari berbagai alasan di atas, dapat disimpulkan bahwa gen Z memiliki preferensi yang jelas dalam memilih untuk bertahan di sebuah perusahaan.

Baca Juga: Gaji Jadi Alasan Utama Gen Z Pilih Resign

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Sinergi Meningkatnya Peringkat Literasi dan Pelanggaran HKI

Kemajuan tingkat literasi ini beriringan dengan tantangan serius dalam hal perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), khususnya terkait pembajakan buku.

77% Masyarakat Indonesia Lebih Suka Belanja di Minimarket

Sebanyak 77% responden lebih memilih berbelanja di minimarket, mayoritas belanja sekali dalam seminggu.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook