Membaca teks Pancasila merupakan langkah awal dalam memahami dan memaknai ideologi bangsa tersebut. Memahami Pancasila akan memberikan gambaran jelas tentang dasar berjalannya bangsa ini. Maka dari itu, baik membaca maupun melafalkan teks Pancasila merupakan hal krusial yang harus dibiasakan oleh warga negara Indonesia.
Anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah pasti sering mengucapkan teks Pancasila, setidaknya satu kali dalam sepekan ketika upacara. Bukan menjadi barang asing jika siswa sekolah dasar dan menengah atas cukup akrab dengan teks Pancasila.
Lantas, seberapa sering warga negara Indonesia yang tidak lagi mengenyam bangku sekolah dasar dan menengah atas membaca Pancasila? Survei GoodStats dalam rangka hari kesaktian Pancasila 2025 memiliki jawabannya.
Sebanyak 55,9% responden mengaku terakhir membaca teks Pancasila beberapa bulan atau tahun lalu, atau dengan kata lain sudah lama tidak membaca teks Pancasila.
Selanjutnya, 23,4% responden menyatakan sangat tidak ingat kapan terakhir kali mereka mengucapkan kelima sila tersebut. Kabar baiknya, 19,7% responden membaca atau melafalkan Pancasila dalam satu bulan terakhir. Meski begitu, 1,1% responden mengaku tidak pernah membaca teks Pancasila.
Data tersebut didapat dari survei online yang diadakan oleh GoodStats pada 20-28 September 2025. Survei tersebut melibatkan 1.000 orang responden yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun komposisi responden dalam survei ini terdiri dari 60% laki-laki dan 40% perempuan. Dari sisi pendidikan, mayoritas responden merupakan lulusan sarjana dengan proporsi 47%, diikuti oleh lulusan SMA atau sederajat sebesar 38%. Sementara itu, 7% responden menamatkan pendidikan hingga SMP, 5% hingga SD, dan 3% lainnya merupakan lulusan pascasarjana.
Bagaimana dengan Hafalan Pancasila?
Menariknya, meskipun sebagian besar responden sudah lama tidak membaca ulang teks Pancasila, mayoritas masih sangat hafal isi dasar negara tersebut. Berdasarkan laporan yang sama, sebanyak 83% responden mengaku hafal sepenuhnya tanpa kesulitan. Temuan ini menunjukkan adanya daya ingat yang kuat terhadap teks tersebut meskipun jarang diulang dalam keseharian.
Sementara itu, 8,5% responden menyatakan hanya hafal sebagian, 5,5% mengingatnya secara samar-samar, dan 3% sudah lupa. Data ini menegaskan bahwa Pancasila tetap melekat dalam ingatan kolektif masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Kurangnya Teladan Jadi Tantangan Utama Mengamalkan Pancasila
Sumber:
https://goodstats.id/publication/apa-kabar-Pancasila-potret-dan-praktik-Pancasila-di-tengah-masyarakat-saat-ini-8PWfv
Penulis: Faiz Al haq
Editor: Editor