Jelang Kejuaraan Futsal AFF 2022, Bagaimana Kekuatan Tiap Negara?

Timnas Futsal Thailand mendominasi gelar terbanyak pada turnamen ini dengan 15 piala, sedangkan Indonesia baru mencicipi 1 piala pada 2010.

Jelang Kejuaraan Futsal AFF 2022, Bagaimana Kekuatan Tiap Negara? Lokasi AFF Futsal Championship 2015 | feelphoto/Shutterstock

Pengundian grup kejuaraan futsal se-Asia Tenggara, AFF Futsal Championship 2022 baru saja dilakukan di Thailand Senin (21/2).

Hasilnya, Timnas Indonesia akan bertemu dengan sang juara bertahan Thailand, rival serumpun Malaysia, Brunei Darussalam, serta Kamboja dalam Grup A. Sementara itu, Grup B didiami oleh Vietnam, Myanmar, Australia, dan Timor Leste.

Kejuaraan ini akan berlangsung pada 3-12 April 2022 di Stadion Indoor Huamark, Krung Thep Maha Nakhon, Thailand.

Dua tim terbaik pada masing-masing grup akan lolos ke babak semifinal dan tiga tim terbaik pada turnamen ini akan otomatis lolos ke Piala Asia yang akan berlangsung di Kuwait pada 25 September hingga 20 Oktober nanti.

Jika dilihat dari peta kekuatan masing-masing negara, Grup A memang layak disebut sebagai grup neraka mengingat dua negara yang pernah menjuarai turnamen ini, yakni Thailand dan Indonesia berada di dalam satu grup.

Negara dengan gelar Kejuaraan Futsal AFF terbanyak sepanjang sejarah | Siti Hannah/GoodStats

Dari total 16 edisi Kejuaraan Futsal AFF, memang baru ada dua negara yang pernah mencicipi trofi piala tertinggi di Asia Tenggara ini. Thailand menguasainya dengan total 15 gelar Piala AFF, sedangkan Indonesia menjadi kampiun pada gelaran tahun 2010.

Sejak edisi perdana yang berlangsung pada tahun 2001, Kejuaran Futsal AFF digelar setiap dua tahun sekali. Namun setelah tahun 2005, turnamen ini dilangsungkan setiap tahun dan sempat mengalami pembatalan pada tahun 2011, 2020, dan 2021.

Pasukan Garuda cukup aktif dalam menembus semifinal dalam setiap edisi. Tercatat, Timnas Indonesia pernah menjadi runner-up sebanyak tiga kali (2006, 2008, dan 2019), peringkat tiga sebanyak lima kali (2003, 2005, 2009, 2012, dan 2018), dan peringkat empat sebanyak dua kali (2013 dan 2014).

Sementara itu, keberadaan Malaysia di Grup A juga tidak bisa dianggap enteng, mengingat Harimau Malaya pernah merebut posisi runner-up sebanyak lima kali (2003, 2005, 2010, 2017, dan 2018), peringkat tiga sebanyak lima kali (2001, 2007, 2008, 2015, dan 2016), dan satu kali peringkat empat pada tahun 2012.

Meskipun prestasi tertinggi Brunei dan Kamboja pada ajang ini baru sampai posisi empat terbaik saja, yaitu Brunei pada tahun 2001, 2005, dan 2008 serta Kamboja pada tahun 2009 dan 2010, Timnas Indonesia tetap harus hati-hati mengingat mereka bisa saja menjadi kuda hitam.

Apalagi, Timnas Indonesia terhitung belum memiliki persiapan yang cukup matang karena hingga kini Ardiansyah Runtuboy cs belum memiliki pelatih setelah nakhoda yang telah menukangi timnas selama 3,5 tahun, Kensuke Takahashi mengundurkan diri pada Desember tahun lalu.

Di Grup B, Australia dan Vietnam menjadi calon terkuat yang diprediksi lolos ke babak semifinal melihat prestasi yang pernah ditorehkan kedua negara pada ajang ini jauh lebih baik ketimbang Myanmar dan Timor Leste.

Australia yang secara resmi baru bergabung ke dalam Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) pada 2013 lalu pernah mencicipi posisi runner-up sebanyak empat kali (2007, 2013, 2014, dan 2015) dan Vietnam pernah dua kali berada di posisi kedua, yakni pada 2009 dan 2012.

Selain itu, Vietnam juga pernah masing-masing empat kali berada di posisi tiga besar (2010, 2013, 2014, dan 2019) dan empat besar (2007, 2015, 2017, dan 2018).

Prestasi terbaik Myanmar adalah runner-up pada gelaran tahun 2016, dua kali peringkat tiga (2006 dan 2017), serta sekali di posisi empat pada gelaran terakhir, yakni tahun 2019. Sementara Timor Leste baru pertama kali mencicipi posisi keempat, yakni pada tahun 2016.

Dua negara lain yang pernah lolos ke babak semifinal, tetapi absen pada gelaran tahun ini adalah Singapura dan Filipina. Singapura pernah menjadi runner-up pada edisi pertama (2001), sedangkan Filipina pernah dua kali berada di posisi keempat (2009 dan 2010).

Mengintip Nilai Pasar Liga Sepak Bola di ASEAN, Liga Indonesia Jadi yang Termahal

Bagaimana dengan ranking futsal negara-negara AFF?

Selain melihat prestasi terbaik setiap negara peserta dalam turnamen ini, penting juga untuk melihat ranking negara peserta untuk mengetahui seberapa kuat negara tersebut saat ini.

Ranking futsal terbaru negara-negara yang tergabung dalam AFF | Siti Hannah/GoodStats

Tidak adanya agenda turnamen tingkat Asia Tenggara selama beberapa waktu membuat ranking futsal Asia Tenggara tidak terlalu banyak mengalami pengubahan.

Thailand masih berada di posisi puncak ranking futsal Asia Tenggara dengan total poin 1315. Poin ini membawa Thailand berada di posisi tiga ranking futsal Asia dan posisi ke-18 ranking futsal dunia.

Australia menyusul di posisi dua dengan poin 1117. Saat ini posisi Australia berada di peringkat lima Asia dan ke-33 dunia. Dengan poin 1105, Vietnam menduduki posisi enam besar Asia dan peringkat ke-38 dunia.

Pasukan Garuda menembus posisi 10 besar Asia dan peringkat 48 dunia dengan total poin 1000, sedangkan Malaysia ada di posisi 13 Asia dan peringkat 69 dunia dengan total poin 881.

Posisi enam hingga delapan dihuni oleh Myanmar (poin 793, posisi 22 Asia dan 90 dunia), Kamboja (poin 588, posisi 28 Asia dan 109 dunia), dan Timor Leste (poin 581, posisi 29 Asia dan 110 dunia).

Sementara itu, Singapura (poin 614), Laos (poin 596), Filipina (poin 540), dan Brunei Darussalam (poin 528) tidak masuk ke dalam ranking sebab negaranya tidak aktif lebih dari 24 bulan.

Dilihat dari rekam jejak setiap negara peserta, turnamen futsal terbesar di Asia Tenggara tahun ini diprediksi akan berlangsung seru. Akankah Indonesia atau Thailand berhasil menambah koleksi gelarnya? Atau akan lahir jawara baru pada April nanti?

Sejarah Baru! Tim Putri Indonesia Juara Bulu Tangkis Beregu Asia 2022

Penulis: Raihan Hasya
Editor: Editor

Konten Terkait

Kekhawatiran Indonesia Lewat Putusan AFC dalam Duel Indonesia vs Jepang

Indonesia kecewa lewat putusan AFC, dan diambang khawatir dengan posisi ke-26 di Pemeringkatan AFC 2024-2025

Menilik Besarnya Ketertarikan Masyarakat dalam Olahraga 2024

Sebanyak 79% responden mengaku memiliki ketertarikan terhadap olahraga. Menariknya, tingkat ketertarikan wanita terhadap olahraga juga tidak kalah tinggi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook