Institute for Economics and Peace (IEP) kembali merilis laporan Indeks Kedamaian Global (Global Peace Index) di tahun ini (2022). Edisi ke-16 dari Indeks Kedamaian Global ini berusaha mengukur analisis terkini mengenai tren perdamaian, nilai ekonomi, dan pengembangan masyarakat suatu negara dalam berbentuk data.
Indeks Kedamaian Global tahun ini mengukur tingkat kedamaian di 163 negara yang terdiri dari 99,7 persen populasi dunia dengan menggunakan 23 metode dan indikator kualitatif. Indikator laporan ini mengukur tingkatan kedamaian dalam tiga variabel.
"(Indeks ini) mengukur keadaan damai di tiga domain: Tingkat keselamatan dan keamanan masyarakat, sejauh mana konflik domestik dan internasional yang berkelanjutan, dan derajat dalam hal militerisasi," tulis IEP di pembuka laporannya yang baru rilis Juni 2022 ini.
Dari laporan tersebut, secara umum hasil indeks kedamaian global pada tahun ini memburuk sebesar 0,3 persen dengan rincian 90 negara laporannya membaik, 71 negara memburuk, dan dua tetap stabil. Islandia masih berada di puncak sejak 2008 lalu dan pada tahun ini mendapat skor 1,107.
Selandia Baru juga masih berada di peringkat kedua dengan skor 1,269, diikuti Irlandia yang pada tahun ini naik tiga peringkat ke posisi tiga dengan skor 1,288. Sayangnya, Denmark harus turun satu peringkat ke posisi empat dengan skor 1,296.
Austria berada di posisi lima dengan skor 1,3. Nilai ini membawa Austria naik dua peringkat dari laporannya di tahun lalu. Posisi enam diisi rekan sebenuanya, Portugal yang turun satu peringkat dengan skor 1,301.
Posisi tujuh hingga sepuluh diisi oleh Slovenia yang turun tiga peringkat (1,316), Republik Ceko yang naik satu peringkat (1,318), Singapura yang naik satu peringkat (1,326), dan Jepang juga naik satu peringkat (1,336).
Sementara itu, Afghanistan masih menjadi negara dengan tingkat kedamaian paling buruk dalam lima tahun berturut-turut, diikuti Yaman, Suriah, Rusia, dan Sudan Selatan. Negara lain yang menjadi sorotan terkait turunnya indeks adalah Rusia, Ukraina, Burkina Faso, Haiti, dan Guinea.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya