Investasi Digital Banyak Dilakukan untuk Dana Darurat dan Pendapatan Tambahan

Faktor-faktor seperti kenyamanan, transparansi, dan potensi hasil yang menggiurkan telah mendorong masyarakat untuk lebih mendalami dunia investasi digital.

Investasi Digital Banyak Dilakukan untuk Dana Darurat dan Pendapatan Tambahan Ilustrasi Investasi Digital | Freepik

Investasi digital semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan kemajuan teknologi dan akses internet yang semakin mudah.

Platform-platform investasi berbasis digital menawarkan berbagai kemudahan bagi masyarakat, mulai dari akses yang cepat hingga informasi yang transparan.

Hal ini menjadikan investasi digital pilihan menarik bagi banyak orang yang ingin mengembangkan aset mereka tanpa harus terikat pada cara-cara konvensional.

Menariknya, setiap individu memiliki tujuan yang berbeda dalam berinvestasi secara digital. Ada yang menggunakan investasi ini sebagai cara untuk meningkatkan stabilitas finansial jangka panjang, sementara yang lain lebih tertarik pada keuntungan jangka pendek. 

Mayoritas masyarakat melakukan investasi digital untuk persiapan dana darurat dan pendapatan tambahan | GoodStats

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Populix pada Juni 2024, mayoritas masyarakat berinvestasi digital untuk mempersiapkan dana darurat, dengan persentase mencapai 68%.

Hal ini mencerminkan kekhawatiran banyak orang terhadap kondisi finansial yang tak terduga, seperti biaya kesehatan atau kebutuhan mendesak lainnya. Investasi digital dipandang sebagai salah satu cara paling efektif untuk menyisihkan dana cadangan tanpa perlu menahan uang tunai secara langsung.

Selain itu, 61% responden berinvestasi dengan tujuan memperoleh pendapatan tambahan. Tren ini menunjukkan bahwa investasi digital tidak hanya dipandang sebagai alat untuk menyimpan uang, tetapi juga sebagai sumber penghasilan baru.

Dengan berbagai produk yang menawarkan imbal hasil kompetitif, banyak orang melihat peluang untuk meningkatkan pendapatan bulanan melalui investasi.

Masyarakat juga menggunakan investasi digital untuk membeli aset, seperti properti atau kendaraan, yang tercatat sebesar 48%.

Hal ini menegaskan bahwa investasi digital telah menjadi alat untuk mencapai tujuan jangka panjang yang lebih besar. Dengan keuntungan yang diperoleh dari investasi, banyak yang memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih tinggi.

Tidak kalah penting, sebesar 46% responden berinvestasi demi mempersiapkan dana pensiun. Kesadaran akan pentingnya perencanaan finansial jangka panjang tampaknya semakin meningkat, dan investasi digital menyediakan alternatif yang fleksibel bagi mereka yang ingin menyiapkan masa depan finansial yang lebih stabil di hari tua.

Sebesar 40% masyarakat memanfaatkan investasi digital untuk mengumpulkan dana pendidikan, baik untuk anak-anak mereka maupun untuk diri mereka sendiri. Dengan meningkatnya biaya pendidikan, investasi menjadi salah satu cara yang efektif untuk mempersiapkan kebutuhan ini tanpa harus terbebani dengan utang di masa depan.

Terakhir, sebesar 25% responden menyatakan bahwa mereka berinvestasi untuk diversifikasi portofolio. Ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat sudah mulai memahami pentingnya penyebaran risiko dalam investasi, dengan tidak hanya mengandalkan satu jenis instrumen saja.

Diversifikasi ini menjadi strategi penting bagi investor yang ingin menjaga stabilitas dan pertumbuhan aset di tengah ketidakpastian pasar.

Baca Juga: Investasi Digital Semakin Populer, Apa yang Membuat Masyarakat Tertarik?

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Dampak Kenaikan PPN 12% di 2025 terhadap Pengeluaran Rumah Tangga

Pada 2025, kenaikan PPN 12% diperkirakan akan memengaruhi masyarakat kelas bawah yang dapat menyebabkan penurunan daya beli.

Kabinet Raksasa, Anggaran Raksasa?

Anggaran kementerian di era Prabowo ditaksir mencapai Rp777 miliar per tahun, hampir 2 kali lipat dari anggaran di era Jokowi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook