Indonesia Konsisten Dinobatkan Sebagai Negara Paling Dermawan di Dunia

Sejak tahun 2009, tahun 2021 tercatat menjadi puncak banyaknya orang yang dilaporkan telah membantu orang asing. Kebutuhan yang diciptakan selama pandemi, serta perasaan komunitas dan solidaritas yang timbul setelahnya, kemungkinan besar menjadi penyebab tren peningkatan ini.

Banyak negara berpendapatan tinggi mengalami penurunan skor yang tajam pada tahun 2018 dan bahkan semakin cepat penurunannya pada tahun pertama pandemi. Namun, selama tahun 2021, tren ini berbalik arah, di mana beberapa negara tersebut kini kembali ke peringkat 10 besar, meskipun beberapa negara memiliki skor Indeks yang lebih rendah.

Sebaliknya, negara-negara berpendapatan rendah dan menengah cenderung mengalami peningkatan skor pada tahun pertama pandemi ini dan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada tahun 2021, terutama pada skor kesukarelaan dan membantu orang asing.

Hasil studi yang dilakukan oleh Charities Aid Foundation (CAF) bertajuk “World Giving Index 2022” memaparkan bahwa skor World Giving Index global untuk tahun 2021 kini mencapai 40%, mencatat peningkatan tahunan terbesar yang pernah ada, yaitu sebesar lima poin persentase.

“Laporan tahun ini (2021) menunjukkan perkembangan besar dalam praktik menyumbang di seluruh dunia. Lebih banyak orang menyumbangkan uang untuk amal pada tahun 2021 dibandingkan tahun mana pun pada dekade sebelumnya, meskipun ada pandemi global dan kesulitan ekonomi yang dialami oleh banyak komunitas secara global. Peningkatan proporsi jumlah orang yang membantu orang asing sangatlah mengejutkan,” ungkap Neil Heslop, Ketua Eksekutif CAF.

Survei yang dilakukan terhadap 147.186 responden dari 142 negara dengan tiga indikator penilaian, antara lain menolong orang tak dikenal, donasi dengan uang, dan mengikuti kegiatan kerelawanan ini juga menunjukan negara-negara yang dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia.

Hasilnya, Indonesia kembali menempati urutan pertama sebagai negara paling dermawan di dunia dengan skor 68% secara keseluruhan. Indikator menolong orang tak dikenal dengan nilai 58%, mengikuti kegiatan kerelawanan dengan nilai 63%, dan donasi dengan uang sebagai indikator tertinggi dengan nilai 84%.

Pasalnya, ini merupakan kali kelima Indonesia berada di posisi teratas dalam daftar World Giving Index secara berturut-turut.

Ketua Pengurus Besar Persatuan Filantropi Indonesia, Rizal Algamar, mengatakan bahwa hal ini berkaitan dengan kentalnya budaya dan nilai keagamaan di Indonesia yang dinilai menjadi salah satu faktornya, “Budaya aksi kolektif filantropis Indonesia – atau, sebagaimana kami menyebutnya, gotong royong – selalu terlihat jelas di Indonesia, dan merupakan suatu kebanggaan melihat kekuatan yang dimiliki diakui dan juga menarik perhatian dari luar negeri.

Sumbangan keagamaan sangat mempengaruhi budaya memberi di Indonesia, dan zakat mendorong kerja filantropis banyak orang. Zakat sendiri didefinisikan sebagai memberi kepada yang rentan dan membutuhkan sebagai kewajiban agama bagi semua umat Islam. Praktek ini juga berlaku pada agama-agama lain di Indonesia,” ujarnya.

“Generasi muda di Indonesia juga memiliki minat dan dukungan yang besar terhadap kegiatan amal dan filantropi. Kaum muda mendorong penggunaan platform donasi digital, yang membantu proses donasi berjalan lebih cepat, aman, dan mudah. Ekosistem filantropis Indonesia juga semakin canggih dan beragam dengan kolaborasi dan aksi kolektif sebagai intinya,” sambung Rizal.

Lebih lanjut, negara yang menempati posisi kedua sebagai negara paling dermawan di dunia pada 2021 adalah Kenya dengan skor 61%. Disusul oleh Amerika Serikat di posisi ketiga dengan skor 59%.