Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2023 mencapai 74,39 naik 0,62 poin dibandingkan nilai IPM pada tahun sebelumnya sebesar 73,77.
Status IPM menggambarkan level pencapaian pembangunan manusia di Indonesia dalam suatu periode. Semakin tinggi status IPM menunjukkan capaian pembangunan manusia yang lebih baik. Status IPM dibagi menjadi empat kategori yaitu, sangat tinggi (IPM≥80), tinggi (IPM 70-79), sedang (IPM 60-69), dan rendah (IPM<60).
Selama 10 tahun terakhir, IPM terus menunjukkan tren yang mengalami kenaikan dan pada tahun 2023 merupakan capaian yang tertinggi. Pada tahun 2016, status IPM Indonesia telah naik dari ketegori rendah menjadi tinggi, dan terus berada di kategori yang sama hingga tahun 2023.
Peningkatan IPM ini merupakan bukti nyata kerja pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.
BPS mecatat peningkatan IPM 2023 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, maupun standar hidup layak. Pada dimensi umut panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada 2023 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 73,93 tahun, meningkat 0,23 dari tahun 2022.
Pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat dari 13,10 menjadi 13,15 tahun. Sementara itu, rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat dari 8,69 tahun menjadi 8,77 tahun pada tahun 2023.
Adapun dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun juga meningkat 3,66 persen dari tahun 2022.
Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2023 juga terlihat dari perubahan status pembangunan manusia di tingkat provinsi. Di mana, Kalimantan Barat menjadi satu-satunya provinsi yang meningkat dari status sedang menjadi tinggi.
Sementara itu, provinsi dengan capaian IPM tertinggi adalah DKI Jakarta dengan IPM 2023 sebesar 83,55. DKI Jakarta dan DIY Yogyakarta menjadi satu-satunya provinsi dengan status pembangunan manusia sangat tinggi dengan IPM lebih dari 80.
Tercatat terdapat total 14 provinsi yang memiliki capaian IPM lebih tinggi daripada IPM nasional.
Adapun provinsi dengan capaian IPM terendah adalah Papua dengan nilai sebesar 63,01. Capaian ini menempatkan Papua bersama dengan NTT, Sulawesi Barat, dan Papua Barat dengan status IPM sedang.
Tercatat juga dari tahun 2018 sudah tidak ada lagi provinsi di Indonesia yang memiliki status IPM rendah atau dibawah 60.
Penulis: Icen Ectefania Mufrida
Editor: Iip M Aditiya
