Pemerintah melalui UU APBN merencanakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2%. Permintaan domestik yang kuat, keberlanjutan pembangunan infrastruktur nasional, serta efektivitas kebijakan fiskal dalam ranah usaha, investasi, dan daya saing diandalkan untuk mewujudkan target ini.
“Karena kondisi ekonomi global yang masih relatif stagnan, pertumbuhan ekonomi kita akan lebih bertumpu pada permintaan domestik. Daya beli masyarakat akan dijaga ketat, dengan pengendalian inflasi, penciptaan lapangan kerja, serta dukungan program bansos dan subsidi,” ucap Mantan Presiden Jokowi, mengutip Setneg.
Pasal 3 dalam UU APBN menyebut Anggaran Pendapatan Negara mencapai sekitar Rp3 kuadriliun. Sumbernya dari penerimaan pajak, PNBP, dan penerimaan hibah. Akan tetapi, International Monetary Fund (IMF) memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,1% pada tahun ini.
Mantan Presiden Jokowi juga menyatakan optimis menekan inflasi pada angka 2,5%. Pernyataan tersebut terucap pada pidato RUU APBN 2025 di Gedung Nusantara DPR RI, Agustus 2024 lalu. Dalam enam tahun terakhir, inflasi mencapai angka tertingginya pada 2022, yaitu 4,1%.
Bagaimana Pertumbuhan Ekonomi di ASEAN?
Di negara-negara ASEAN, Vietnam memimpin dengan pertumbuhan ekonomi 6,1%. Pada 2025, nilainya diprediksi sama dan disusul Filipina yang bergerak dari 5,8%.
Myanmar juga memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) paling rendah di antara negara ASEAN lainnya. Pada 2024, PDB Myanmar hanya mencapai US$1,18 ribu. Proyeksi peningkatannya sangat tipis, diperkirakan nilai PDB mencapai US$1,19 ribu pada 2025.
Sementara itu, meskipun dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah, Singapura mencapai PDB paling tinggi di ASEAN. Pada 2024, nilainya mencapai US$89,37 ribu. Diperkirakan, nilainya akan mencapai US$93,96 ribu pada tahun ini.
Catatan Source of Asia menyebut, pertumbuhan ekonomi Singapura akan tetap kuat dengan sektor keuangan, manufaktur, dan teknologi sebagai penyokong utama.
Begitu pula dengan Brunei Darussalam. Meskipun pertumbuhan ekonominya di angka 2,4-2,5%, PDB negara ini mencapai US$34,87 ribu. Posisinya tepat di bawah Singapura meskipun selisihnya cukup jauh.
Dengan pertumbuhan ekonomi stagnan di angka 5%, Indonesia berada di peringkat 5 se-ASEAN menurut PDB-nya. Pada 2024, PDB Indonesia mencapai US$4,98 ribu dan diproyeksikan menjadi US$5,25 ribu pada tahun ini.
Sejalan yang diungkapkan pemerintah, Source of Asia menunjukkan bahwa permintaan domestik yang kuat menjadi pendorong bagi Indonesia. Bersamaan dengan itu, sektor pertambangan dan energi juga berperan cukup besar.
Baca Juga: Indonesia Optimis Ekonomi Global akan Membaik pada 2025
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor