Bekerja di luar negeri masih jadi pilihan sebagian pekerja Indonesia dalam mencari nafkah. Gaji yang lebih tinggi hingga standar hidup yang lebih baik menjadi alasan warga Indonesia berbondong-bondong bekerja di luar negeri.
Data dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat terdapat 89.217 pekerja migran Indonesia (PMI) sepanjang Januari hingga April 2025. Jika ditinjau dari negara tujuannya, maka Hong Kong masih jadi favorit, dengan total 27.978 orang bekerja di sana tahun ini.
Tingginya penempatan PMI di Hong Kong ini tak lepas dari tingginya permintaan akan tenaga kerja domestik. Populasi lansia di Hong Kong terus bertambah dan kebanyakan keluarga memiliki 2 orang tua yang bekerja. Urusan pekerjaan rumah tangga pun sering kali dialihkan pada tenaga kerja tersendiri, yang banyak diminta dari Indonesia.
Selain itu, Hong Kong juga mengizinkan perekrutan pekerja rumah tangga asing (foreign domestic workers), yang mendorong semakin banyaknya penempatan PMI di Hong Kong. Jumlah PMI yang banyak ini juga memotivasi semakin banyak PMI untuk bekerja di Hong Kong karena sudah terbentuknya komunitas yang aman dan siap untuk saling membantu.
Setelah Hong Kong, Taiwan juga jadi tujuan utama PMI pada 2025, penempatannya mencapai 19.992 orang. Di Taiwan, kebanyakan PMI bekerja di sektor perawatan dan manufaktur. Sama seperti Hong Kong, permintaan terhadap tenaga kerja asing di Taiwan cukup tinggi, terutama di home care, panti jompo, dan pabrik seperti operator mesin, elektronik, hingga tekstil. Gaji PMI di Taiwan juga cukup menjanjikan. Penempatan dan kontrak yang terstruktur dan dilindungi hukum turut menjadikan Taiwan negara favorit PMI.
Beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam juga masuk dalam daftar. Kedekatan budaya dan geografis membuat proses adaptasi menjadi lebih mudah, sehingga negara-negara ini menjadi favorit PMI. Kebanyakan PMI di ASEAN bekerja di sektor perkebunan, konstruksi, hingga menjadi pekerja rumah tangga dan caregiver.
Di Jepang, terdapat 5.720 PMI, menjadikannya yang terbanyak keempat. PMI di Jepang kebanyakan ditempatkan di sektor manufaktur dan perawatan lansia. Arab Saudi berada di urutan keenam dengan 2.856 pekerja, disusul Turki dengan 2.335 orang, dan Korea Selatan dengan 2.073 pekerja.
Italia saat ini menjadi rumah bagi 1.289 PMI. Italia termasuk negara dengan populasi lansia tertinggi di dunia, sehingga banyak PMI yang bekerja untuk merawat orang tua sebagai caregiver. Citra positif PMI di Italia juga mendorong tingginya penempatan di negara tersebut.
Saat ini, mayoritas PMI merupakan perempuan, jumlahnya mencapai 57.447 orang, sedangkan laki-lakinya berjumlah 31.680 orang.
Ditinjau dari pekerjaannya, kebanyakan bekerja sebagai pekerja rumah tangga, mencapai 21.854 PMI, setara 31% dari total PMI nasional. Posisi berikutnya diisi oleh pekerjaan pengasuh sebanyak 10.494 PMI, disusul pekerja perkebunan (8.737 PMI), pekerja biasa (4.439 PMI), pekerja domestik (3.563 PMI), juru masak (1.399 PMI), dan pekerjaan lain.
Baca Juga: Jumlah Terus Meningkat, Ini Deretan Negara Tujuan Utama Penempatan PMI
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor