Baru-baru ini, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri menemukan beberapa merek beras yang melanggar aturan mutu dan takaran setelah dilakukan pemeriksaan pada sejumlah perusahaan produsen dan distributor beras.
Dilansir dari berbagai sumber resmi, disebutkan bahwa para produsen dan distributor nakal melakukan berbagai modus untuk melancarkan aksinya. Mulai dari pemalsuan label kualitas, ada sekitar 86% produk yang diklaim berkualitas premium sehingga berdaya jual tinggi, padahal sebenarnya hanya produk dengan kualitas biasa.
Modus Beras Oplosan dan Potensi Kerugian Konsumen
Modus lain yang biasa dilakukan juga termasuk pengurangan berat kemasan, manipulasi harga pasar hingga pengemasan ulang dan campuran yang tentunya sangat merugikan banyak pihak, terlebih konsumen.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Arman Sulaiman bahkan menyebutkan praktik oplosan beras berpotensi merugikan konsumen hingga Rp 99 triliun per tahun, atau hampir Rp 100 triliun.
"Ini kan merugikan masyarakat Indonesia, itu kurang lebih Rp 99 triliun, hampir Rp 100 triliun kira-kira, karena ini terjadi setiap tahun. Katakanlah 10 tahun atau 5 tahun, kalau 10 tahun kan Rp 1.000 triliun, kalau 5 tahun kan Rp 500 triliun, ini kerugian," dikutip dari video pada Minggu, 13 Juli 2025.
Selain konsumen dirugikan, negara juga kebanjiran kerugian. Modus oplosan dari beras SPHP (Stabilisasi Pasokan & Harga Pangan) menyebabkan kerugian sekitar Rp 2 triliun per tahun, atau hingga Rp 10 triliun dalam lima tahun terakhir.
Daftar Merek/Produsen Beras Oplosan
Bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan, Arman mengungkapkan ada 212 perusahaan yang diperiksa terkait dengan isu ini. 13 di antaranya telah beredar ramai masuk ke dalam daftar yang diduga melakukan pelanggaran. Terdapat nama-nama besar yang diketahui merupakan produk dari Wilmar Group, salah satu pemain besar di sektor pangan nasional, yaitu:
- Sania
- Sovia
- Fortune
- Siip
Tak hanya itu, sejumlah merek beras premium juga ikut tercantum dalam proses penyelidikan, seperti:
- Setra Ramos
- Beras Pulen Wangi
- Food Station
- Ramos Premium
- Setra Pulen yang diproduksi oleh Food Station Tjipinang Jaya
- PT Belitang Panen Raya dengan produk Raja Platinum dan Raja Ultima
- PT Sentosa Utama Lestari (anak perusahaan Japfa Group) dengan merek Ayana
Dengan adanya data temuan ini, konsumen diharapkan lebih waspada, utamakan periksa label, pastikan berat dan jenis beras sesuai. Gunakan hak atas informasi yang jelas dan akurat sebagai konsumen. Mari dukung pemerintah dan aparat untuk menindak para mafia beras agar tak lagi memberikan kerugian.
Baca Juga: RI Peringkat 4, Inilah Daftar Produsen Beras Terbesar di Dunia versi FAO
Sumber:
https://www.instagram.com/reel/DL_04nnzWmb/?igsh=cDd4NXh0b2RocHN6
Penulis: Dilla Agustin Nurul Ashfiya
Editor: Muhammad Sholeh