Harga Tes Bahasa Inggris di Indonesia: TOEFL vs IELTS vs PTE

Cek perbandingan biaya TOEFL, IELTS, dan PTE di Indonesia. Pilih tes bahasa Inggris sesuai kebutuhan akademik, imigrasi, atau pekerjaan.

Harga Tes Bahasa Inggris di Indonesia: TOEFL vs IELTS vs PTE Ilustrasi Suasana Ujian | Shutterstock

Kemampuan berbahasa Inggris menjadi keterampilan yang sangat penting di era industri global. Penting untuk memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni terutama jika ingin bekerja di perusahaan multinasional maupun melanjutkan studi ke luar negeri.

Sertifikasi bahasa Inggris sering kali dijadikan syarat wajib untuk berbagai lowongan pekerjaan serta kesempatan beasiswa. Mulai dari seleksi bersama BUMN, CPNS/CASN, hingga program beasiswa LPDP, semua membutuhkan sertifikasi ini saat pendaftaran.

Ada banyak jenis tes bahasa Inggris yang tersedia secara onsite maupun online. Namun secara umum, tiga tes yang diakui secara internasional adalah TOEFL, IELTS, dan PTE.

Perbedaan Format Tes TOEFL, IELTS, dan PTE

Setiap tes memiliki format dan metode penilaian yang berbeda, sehingga penting untuk memahami perbedaannya agar dapat memilih tes yang paling sesuai dengan kebutuhan.

1. TOEFL (Test of English as a Foreign Language)

TOEFL merupakan salah satu tes bahasa Inggris yang paling populer serta cukup diakui sertifikasinya di Amerika Serikat dan Kanada. Beragam institusi resmi menyediakan tes ini di Indonesia, mulai dari lembaga pendidikan tinggi (UI, UGM, dan UII) hingga institusi penyelenggara tes lain (ESQ Course dan ITC).

TOEFL memiliki tiga format tes, yaitu iBT (Internet-Based Test), PBT (Paper-Based Test), dan TOEFL ITP (Institutional Testing Program). TOEFL iBT dan PBT menilai empat kemampuan dasar, yaitu membaca, mendengar, berbicara, dan menulis. Tes ini biasa digunakan untuk keperluan akademik, seperti melanjutkan studi ke luar negeri.

Sementara itu, TOEFL ITP merupakan versi tes yang lebih sederhana sesuai dengan tujuannya yang lebih kecil cakupannya, seperti penilaian kemampuan bahasa Inggris internal di suatu perusahaan dan institusi.

Tes ini hanya mencakup tiga kemampuan, yaitu membaca, mendengar, dan struktur. Skor TOEFL ITP tidak diakui seluas TOEFL PBT dan iBT, namun masih diakui untuk kebutuhan rekrutmen perusahaan-perusahaan dalam negeri di Indonesia.

2. IELTS (International English Language Testing System)

Tes kedua adalah IELTS. IELTS banyak digunakan di negara Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Tes ini juga mengukur empat aspek skills bahasa Inggris. Di Indonesia, test IELTS resmi tersedia di beberapa institusi besar seperti IDP, British Council Indonesia Foundation, dan IALF.

Terdapat tiga format berbeda untuk tes IELTS, yaitu IELTS UKVI, Reguler, dan Life Skills. IELTS UKVI (UK Visas and Immigration) merupakan tes IELTS yang diakui oleh otoritas imigrasi Inggris untuk keperluan visa dan imigrasi. UKVI berbeda dengan format Reguler digunakan secara luas untuk berbagai tujuan di luar imigrasi ke Inggris.

IELTS Reguler menggunakan skor dengan skala 0 hingga 9 untuk menilai setiap keterampilan dan lebih diakui banyak institusi. Sedikit berbeda, IELTS Life Skills hanya diperuntukkan guna mengukur kemampuan peserta dengan hasil “Lulus” atau “Gagal”. Umumnya IELTS Life Skills digunakan untuk kebutuhan perpanjangan visa keluarga dan semacamnya.

Selain format, yang perlu diperhatikan saat memilih tes IELTS adalah modulnya. Terdapat dua modul yang saat ini tersedia, yakni Akademik dan General. Sesuai namanya, IELTS Akademik dikhususkan untuk kebutuhan akademik, sementara General untuk umum. Pilihan modul ini hanya tersedia untuk format tes UKVI dan Reguler.

3. PTE (Pearson Test of English)

Terakhir, Pearson Test of English atau PTE. Jenis tes ini relatif baru dan diakui oleh beberapa institusi pendidikan dan pemerintahan di Singapura, Amerika, Inggris, hingga Eropa.

Tes ini sepenuhnya berbasis komputer dan terkenal dengan hasilnya yang cepat dan akurat. Seperti TOEFL dan IELTS, PTE juga mengukur kemampuan dalam membaca, mendengar, berbicara, dan menulis. Di Indonesia, tes ini tersedia di website seperti IALF dan English Test Portal.

Terdapat tiga varian tes PTE yaitu Akademik, UKVI, dan Home. Sesuai namanya, Akademik menjadi tes yang ditujukan untuk kebutuhan studi, sedangkan UKVI untuk kebutuhan visa.

Sementara itu, format tes PTE Home sedikit berbeda dengan dua lainnya. Tes ini lebih sederhana dengan hanya menilai dua keterampilan (berbicara dan mendengar) karena diperuntukkan guna menilai kemampuan bahasa Inggris dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Perbandingan Harga TOEFL, IELTS, dan PTE

Ketika memilih tes yang paling sesuai, banyak calon peserta juga turut mempertimbangkan faktor biaya untuk kebutuhan sertifikasi tersebut. Simak perbandingan biaya ketiga tes berikut.

TOEFL ITP Merupakan Satu-satunya Tes Resmi yang Memerlukan Biaya Di Bawah 1 Juta | Goodstats
TOEFL ITP merupakan satu-satunya tes resmi yang memerlukan biaya di bawah Rp1 juta | Goodstats

Grafik di atas menggambarkan perbandingan harga tes IELTS, PTE, dan TOEFL, dengan variasi biaya berdasarkan format tesnya. Tes IELTS untuk UKVI menjadi yang paling mahal dengan estimasi harga antara Rp3.350.000 sampai Rp3.570.000.

Selanjutnya PTE (mencakup format Akademik, UKVI, dan Home) dibandrol dengan biaya antara Rp2.750.000 hingga Rp3.250.000. Kemudian IELTS Reguler, Life Skills, dan TOEFL iBT berkisar di angka Rp2.000.000 sampai Rp3.000.000.

Sementara itu, TOEFL ITP menjadi tes sertifikasi resmi yang paling terjangkau di kisaran Rp585.000 hingga Rp718.000.

Jika ingin mencari alternatif yang lebih murah lagi, di berbagai platform online seperti YEC, Englishvit, dan Cakap juga tersedia tes prediksi/simulasi. Tes prediksi umumnya digunakan untuk persyaratan melamar kerja di dalam negeri seperti CASN/CPNS, BUMN, dan perusahaan multinasional. Biaya yang diperlukan hanya di kisaran Rp75.000 sampai Rp250.000.

Namun kembali lagi, memilih tes yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan masing-masing peserta. Dengan memahami karakteristik dan biaya di atas, calon peserta dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana.

Baca Juga: 10 Bahasa dengan Penutur Terbanyak, Inggris Masih Berkuasa

Penulis: Afra Hanifah Prasastisiwi
Editor: Editor

Konten Terkait

Universitas Terbaik di Ruangguru Clash of Champions: Banyak dari Top 500 QS World Rank!

Ruangguru Clash of Champions belakangan ini populer di media sosial. Peserta dari kampus ternama Top 500 QS World Rank menambah daya tariknya.

Tren Influencer Terus Meningkat, Apakah Semua Orang Harus Jadi Influencer?

Memberi peluang yang menjanjikan, 4,23% nano influencer kini menguasai Instagram. Lantas, apakah kini semua orang harus beralih menjadi influencer?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook