Gregoria Berhasil Dapatkan Perunggu, Bagaimana Indeks Pembangunan Olahraga di Indonesia?

Gregoria Mariska Tunjung berhasil meraih medali di Olimpiade Paris 2024, bagaimana Indeks Pembangunan Olahraga di Indonesia setiap tahunnya?

Gregoria Berhasil Dapatkan Perunggu, Bagaimana Indeks Pembangunan Olahraga di Indonesia? Gregoria Mariska Tunjung | NOC Indonesia

Indonesia kembali berhasil mencetak sejarah dalam Olimpiade Paris 2024. Ibarat mengambil jarum di tumpukkan jerami, walaupun sangat sukar, Indonesia berhasil memperoleh medali pertamanya lewat permainan apik Gregoria Mariska Tunjung, yang mendapatkan medali perunggu pada cabang olahraga bulu tangkis.

Keberhasilan ini harus juga dijadikan refleksi Indonesia dalam membenahi kualitas perkembangan olahraga untuk berkompetisi di ajang internasional, seperti Olimpiade Paris 2024.

Kemenangan Gregoria Mariska Tunjung

Pada Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung menjadi satu-satunya wakil bulu tangkis Indonesia yang berhasil meraih medali. Sementara itu, lima wakil bulu tangkis Indonesia lainnya telah tersingkir lebih awal, bahkan tiga di antaranya harus pulang sejak fase grup.

Kemenangan ini tidak hanya menyoroti keunggulan individu Gregoria, tetapi juga mencerminkan dinamika dan tantangan yang dihadapi perkembangan olahraga di tanah air, khususnya dalam konteks Indeks Pembangunan Olahraga (IPO).

IPO dan Implikasinya Terhadap Pembangunan Olahraga di Indonesia

Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) atau Sports Development Index (SDI) adalah ukuran gabungan yang menggambarkan keberhasilan pembangunan olahraga berdasarkan sembilan dimensi utama, yaitu sumber daya manusia, ruang terbuka, literasi fisik, kebugaran, perkembangan personal, kesehatan, ekonomi, performa, dan partisipasi.

IPO memiliki peran penting dalam pembangunan olahraga di Indonesia. Mengutip Deputi 3 Kemenpora, Asisten Departemen Olahraga Masyarakat Suryati, mengatakan bahwa IPO merupakan dasar dalam penyusunan kebijakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Dinas Pemuda dan Olahraga di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Adanya IPO dapat membantu menyusun program dan kegiatan yang terukur, efisien, dan efektif. Dengan menggunakan IPO, intervensi kebijakan bisa dilakukan dengan lebih tepat dan terarah, yang berdampak positif pada pembangunan nasional.

Keberhasilan pembangunan olahraga juga dapat dilihat dari beberapa faktor lainnya, seperti rumusan kebijakan, program, dan kegiatan mengenai pembangunan olahraga secara berkelanjutan.

Indeks Pembangunan Olahraga Indonesia

Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) Indonesia terus menurun setiap tahunnya | GoodStats

IPO Indonesia menunjukkan penurunan dari 0,372 pada tahun 2021 menjadi 0,327 pada tahun 2023. Penurunan ini dapat mencerminkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam sistem olahraga nasional.

Tahun 2021: IPO Indonesia berada pada angka 0,372. Pada masa ini, terdapat sejumlah inisiatif dan program yang difokuskan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur olahraga, pelatihan atlet, dan pembinaan olahraga secara umum.

Tahun 2022: IPO menurun menjadi 0,335. Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekurangan dana, masalah dalam manajemen, atau gangguan akibat pandemi Covid-19 yang berdampak pada kegiatan olahraga dan pembinaan atlet.

Tahun 2023: IPO kembali turun ke 0,327. Meskipun Indonesia masih berupaya untuk meningkatkan sistem olahraganya, penurunan IPO menunjukkan adanya masalah yang lebih mendalam dalam pengelolaan dan pendanaan olahraga.

Antara Kemenangan Gregoria dan Perbandingan IPO

Kemenangan Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade Paris 2024 dapat dilihat sebagai pencapaian individu yang mengesankan di tengah tantangan sistem olahraga nasional yang tercermin dalam penurunan IPO.

Meskipun Indonesia mengalami penurunan dalam indeks pembangunan olahraga, keberhasilan Gregoria menunjukkan bahwa atlet Indonesia dapat bersaing di tingkat internasional dengan dukungan dan pelatihan yang tepat.

Kemenangan ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah dan lembaga olahraga Indonesia untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada. Perlu ada perhatian lebih pada aspek-aspek yang memengaruhi IPO, seperti peningkatan fasilitas olahraga, investasi dalam pelatihan atlet, dan pengelolaan yang lebih efisien.

Selain itu, pencapaian Gregoria juga dapat memotivasi atlet muda dan menjadi contoh bahwa dengan dukungan yang tepat, Indonesia dapat kembali ke jalur kesuksesan dalam olahraga.

Dalam rangka meningkatkan IPO dan mendukung lebih banyak atlet untuk mencapai level internasional, kolaborasi antara pemerintah, lembaga olahraga, dan sektor swasta sangat penting untuk dilakukan.

Kemenangan Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade Paris 2024 adalah prestasi yang patut dirayakan dan merupakan indikator positif dari potensi olahraga Indonesia. Namun, penurunan Indeks Pembangunan Olahraga menunjukkan adanya pekerjaan rumah yang besar untuk memperbaiki sistem dan infrastruktur olahraga di tanah air.

Dengan melakukan perbaikan yang diperlukan, diharapkan prestasi individu seperti Gregoria dapat menjadi lebih banyak dan lebih berkelanjutan, serta meningkatkan posisi Indonesia di kancah olahraga internasional.

Baca Juga: Israel Diboikot, Bagaimana Eksistensinya di Olimpiade Paris 2024?

Penulis: Zakiah machfir
Editor: Editor

Konten Terkait

Indonesia Open 2024 Berakhir, Bagaimana Performa Indonesia?

Sempat menyabet dua gelar juara pada Indonesia Open 2018, kini Indonesia bahkan tak meloloskan satupun atletnya ke babak final di gelaran 2024.

Koleksi Gelar Thomas dan Uber Cup: China dan RI Paling Banyak

Indonesia memiliki koleksi Piala Thomas terbanyak yaitu 14 gelar juara, sedangkan China memiliki koleksi Piala Uber terbanyak yaitu 16 gelar juara.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook