Di Balik Dominasi Musik YouTube, Pria 25–34 Tahun Jadi Penonton Terbesar

Lagu, karaoke, dan DJ memimpin pencarian YouTube 2024, dengan audiens iklan terbanyak berasal dari pria usia 25–34 tahun sebesar 12,7%.

Di Balik Dominasi Musik YouTube, Pria 25–34 Tahun Jadi Penonton Terbesar Logo Youtube | Pexels
Ukuran Fon:

Di Indonesia, YouTube bukan sekadar platform hiburan. Media satu ini telah menjadi cermin kebiasaan, aspirasi, dan bahkan rutinitas masyarakat. Data pencarian dan profil audiens iklan 2024 di Google Trends menunjukkan bahwa musik menjadi perekat lintas usia, sementara pria 25–34 tahun menjadi “motor penggerak” ekosistem penonton dan konsumen iklan.

Ketika kata kunci "Lagu", "DJ", dan "Karaoke" mendominasi pencarian, dapat terlihat dua lapisan perilaku. Pertama, konsumsi pasif, mendengar musik sebagai latar hidup sehari-hari. Kedua, konsumsi aktif, menggunakan karaoke dan DJ mix untuk partisipasi dan ekspresi diri.

Pencarian Terpopuler di Youtube Indonesia Tahun 2024 | GoodStats

Menariknya, kategori ini selaras dengan fakta bahwa kelompok 25–34 tahun adalah audiens iklan terbesar. Usia ini punya daya beli kuat dan cenderung menggabungkan hiburan dengan gaya hidup sosial. Bagi brand musik, gadget audio, atau event, ini adalah target emas.

Namun, musik bukan satu-satunya arena bermain. Pencarian seperti Upin Ipin, BoBoiBoy, dan “Lagu Anak-Anak” membuka lapisan lain, bahwa konten anak mengalir ke layar orang dewasa. Mayoritas audiens iklan ada di kelompok 25–44 tahun, yang merupakan rentang usia produktif sekaligus masa aktif membesarkan anak. Ini menjelaskan mengapa konten anak dan keluarga tetap bertahan, bukan semata karena anak menonton, tapi karena orang tuanya yang mengatur tontonan di rumah.

Profil Audiens Iklan YouTube Indonesia Tahun 2024 | GoodStats

Konten religi seperti Sholawat juga menemukan momentumnya. Segmentasi audiens 35–44 tahun yang cukup besar (hampir 20% total) memberi indikasi bahwa nilai spiritual dan hiburan bisa bersanding, apalagi menjelang Ramadan atau Idulfitri. Bagi pengiklan, ini peluang menciptakan kampanye tematik yang menggabungkan religiusitas dan musik, dua hal yang secara historis punya keterhubungan kuat di Indonesia.

Tren lain yang terlihat adalah pencarian seputar hewan (ikan, ayam, kucing). Ini mengindikasikan minat niche yang sangat visual, baik untuk hobi, edukasi, maupun hiburan viral.

Di sini, kelompok usia 18–24 tahun punya kontribusi penting. Gen Z adalah generasi yang gemar berbagi konten hewan lucu di media sosial. Brand makanan hewan atau kreator hobi bisa memanfaatkan titik ini sebagai pintu masuk engagement.

Bagi kreator dan brand, strategi cerdas adalah memulai dari puncak piramida untuk membangun awareness luas, lalu turun ke lapisan tengah dan bawah untuk engagement yang lebih dalam.

Artinya, kampanye berbasis musik bisa menjadi pintu masuk massal, tetapi keberlanjutan hubungan dengan audiens akan lebih efektif bila dilanjutkan dengan konten yang relevan secara personal, sesuai demografi dan minat mereka.

Baca Juga: Musik Video Masih Jadi Raja Konten Digital di Indonesia 2025

Sumber:

https://datareportal.com/reports/digital-2025-indonesia

Penulis: Dadang Irsyam
Editor: Editor

Konten Terkait

Indonesia Negara Pemilik Gedung Pencakar Langit Terbanyak ke-7 di Dunia

Indonesia saat ini tercatat memiliki 52 gedung pencakar langit dengan ketinggian di atas 200 meter, terbanyak ke-7 di dunia.

Apa yang Biasa Ditanyakan ke ChatGPT?

Topik seputar pengembangan software jadi yang banyak ditanyakan di ChatGPT, menunjukkan besarnya penggunaan chatbots ini untuk hal-hal teknis.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook