Data International Trade Centre menempatkan China sebagai negara tujuan ekspor terbesar Indonesia. Bukan hal baru, China sudah bertahun-tahun berada di posisi puncak. Pada 2024, nilai ekspor Indonesia ke China mencapai US$62,4 juta.
Filipina dan Korea Selatan bertukar tempat jika dibandingkan dengan data 2023. Kala itu, Filipina berada di peringkat ketujuh (US$11,03 juta) dan Korea Selatan di peringkat kedelapan (US$10,30 juta). Sementara itu, negara lainnya berada di posisi yang sama.
Dibandingkan pada 2023, nilai ekspor Indonesia ke China mengalami penurunan. Sebelumnya nilai ekspor tersebut mencapai US$64,9 juta. Nilai ekspor ke Jepang juga mengalami sedikit penurunan, yaitu senilai US$89.779.
Bersamaan dengan itu, peningkatan nilai ekspor terjadi pada perdagangan Indonesia ke Amerika Serikat sebanyak US$3 juta, Korea Selatan sebanyak US$453,4 ribu, Vietnam sebanyak US$1,9 juta, Thailand sebanyak US$479,2 ribu, dan India sebanyak US$45,1 ribu.
Indonesia Banyak Ekspor Bahan Bakar Mineral ke China
Ekspor produk bahan bakar minyak beserta hasil penyulingannya mencapai US$16,1 juta pada 2024. Meskipun nilai sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya, produk ini masih menempati posisi teratas.
Selain itu, Indonesia juga mengekspor besi dan baja; nikel dan barang turunannya; lemak dan minyak nabati, hewani, dan produk pemecahannya, lemah olahan yang siap dimakan; serta bubur kayu atau bahan selulosa berserat ke China. Nilai ekspor produk-produk tersebut bernilai jutaan US$.
Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat
Perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat mengalami guncangan setelah tarif impor Amerika Serikat disampaikan. Indonesia dikenai tarif resiprokal 32%, namun kebijakan ini masih ditunda selama 90 hari, terhitung sejak 9 April 2025. Nantinya, tarif lokal bisa lebih tinggi dari angka tersebut, setelah ditambah dengan tarif awal (5-20%).
Dalam data International Trade Centre, mesin dan peralatan listrik beserta bagian-bagiannya menjadi produk unggulan. Nilai ekspornya mencapai US$4,2 juta.
Selain itu, produk ekspor dengan nilai tinggi lainnya adalah barang-barang dari pakaian, aksesoris pakaian, rajutan atau kaitan; alas kaki, pelindung kaki, dan bagian dari barang tersebut; barang-barang dari pakaian, aksesoris pakaian, bukan rajutan atau kaitan; serta lemak dan minyak hewani, nabati, dan produk pemecahannya, dan lemak olahan yang dapat dimakan.
Indonesia Juga Banyak Ekspor Bahan Bakar Mineral ke Jepang
Meskipun nilainya tidak sebanyak bahan bakar mineral yang diekspor ke China, Indonesia mengekspor hingga US$6 juta produk tersebut ke Jepang. Selain itu, Indonesia juga mengekspor bijih, terak, dan abu senilai US$2 juta pada 2024.
Produk ekspor lainnya adalah mutiara alami atau budidaya; batu mulia atau semi mulia, logam mulia, logam berlapis; mesin dan peralatan listrik bersama bagian-bagiannya; dan nikel dengan produk turunannya.
Baca Juga: Indonesia Lebih Banyak Ekspor ke Israel Dibanding Palestina
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor