Ketika mendengar nama One Piece, banyak orang langsung membayangkan petualangan bajak laut yang panjang dan penuh aksi. Namun, di balik perburuan harta karun dan pertempuran besar, terdapat alasan yang lebih emosional mengapa jutaan orang bertahan mengikuti kisah ini selama lebih dari dua dekade.
Analisis terhadap 625 ulasan positif di platform MyAnimeList menunjukkan bahwa mayoritas penggemar bertahan bukan karena duel sengit atau dunia yang luas, melainkan karena “guncangan emosional” yang disajikan dalam ceritanya. Data ini berasal dari pengelompokan tematik kata kunci dalam ulasan, bukan survei langsung, sehingga satu ulasan dapat memuat lebih dari satu tema.
Emosi Sebagai Pusat Daya Tarik
Dari tujuh kategori alasan yang teridentifikasi, keseimbangan emosional menempati peringkat pertama. Sebanyak 378 ulasan, atau sekitar 60%, secara spesifik menyoroti kemampuan One Piece membuat penonton tertawa lepas dan kemudian menangis tersedu dalam satu rangkaian cerita.
Adegan seperti pemakaman kapal Going Merry atau teriakan penuh harapan “Aku ingin hidup!” dari karakter Nico Robin, menjadi momen epik yang tak terlupakan. Kombinasi komedi, tragedi, dan aksi dalam satu bingkai cerita inilah yang menciptakan ikatan emosional mendalam antara penggemar dan tokoh-tokohnya.
Daya tarik terbesar kedua adalah pembangunan dunia (world-building), yang muncul dalam 225 ulasan. Dunia One Piece dibangun dengan detail yang teliti, mulai dari sejarah, politik, hingga ragam budaya tiap pulau, sehingga setiap konflik dan pengorbanan terasa lebih berarti.
Dunia yang kompleks ini bukan sekadar latar belakang, melainkan panggung besar yang membuat drama emosional menjadi lebih menyentuh. Tanpa kerangka dunia yang solid, momen emosional mungkin tidak akan memiliki dampak yang sama.
Pelajaran untuk Industri Kreatif
Temuan ini memberikan wawasan penting bagi para kreator konten, penulis, dan produser media. Menggabungkan intensitas emosi dengan dunia yang imersif dapat menciptakan loyalitas penonton jangka panjang. Penonton tidak hanya menonton sebuah cerita, tetapi ikut menjalani perjalanan emosionalnya.
Bagi industri kreatif, pola ini menunjukkan bahwa daya tarik visual dan aksi spektakuler saja tidak cukup. Justru, menghidupkan karakter dan membangun hubungan emosional yang kuat dengan audiens adalah “harta karun” sesungguhnya, baik dalam anime, film, maupun konten digital lainnya.
Baca Juga: Seberapa Kuat Pengaruh One Piece pada Nalar Kritis Rakyat Indonesia?
Sumber:
https://myanimelist.net/anime/21/One_Piece
https://docs.google.com/spreadsheets/d/16FtxgS_aLTjVE3Z9vG2qHQpQfqRosKGXwY1aonuzk6o/edit?usp=sharing
Penulis: Dadang Irsyam
Editor: Editor