Daftar Bencana Alam Terbesar yang Pernah Terjadi dalam Sejarah Dunia, Ada Erupsi Tambora dan Tsunami Aceh

Bencana alam adalah peristiwa yang disebabkan oleh alam dan berdampak besar bagi populasi manusia. Lalu, apa saja bencana alam terbesar yang pernah terjadi?

Daftar Bencana Alam Terbesar yang Pernah Terjadi dalam Sejarah Dunia, Ada Erupsi Tambora dan Tsunami Aceh Ilustrasi letusan gunung api | Dancing_Man/Shutterstock

Bencana alam adalah peristiwa dahsyat yang berpotensi menyebabkan kerusakan dan merenggut korban jiwa dalam jumlah besar. Jumlah kematian akibat bencana alam bisa sangat bervariasi dari tahun ke tahun.

Melansir Statista, ada sebanyak 401 kejadian bencana alam yang terjadi di seluruh dunia sepanjang tahun 2021. Sebanyak 223 kejadian di antaranya adalah banjir. Adapun, badai juga merupakan fenomena metrologi yang cukup banyak terjadi pada tahun 2021, dengan total 121 kejadian.

Karena sifatnya yang merusak, bencana alam sangat merugikan populasi manusia dan negara. Bencana yang paling sering terjadi, seperti badai dan banjir memiliki dampak ekonomi terbesar di negara-negara tempat kejadian.

Secara global, sekitar 60 ribu orang meninggal tiap tahunnya akibat bencana, seperti kekeringan, banjir, gempa bumi, dan tsunami. Live Science melaporkan, 150 juta orang lainnya di dunia juga terkena dampak dari peristiwa-peristiwa tersebut.

Selama beberapa dekade terakhir, bencana alam global telah menyumbang 0,1% dari total kematian dunia menurut data dari Universitas Oxford. Bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami tidak dapat dicegah, tetapi telah memakan korban jiwa dengan jumlah yang besar.

Bencana alam terbesar yang paling banyak memakan korban jiwa | Goodstats

Lalu, apa saja bencana alam terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah dunia? Berikut daftarnya seperti yang dikutip dari Live Science.

1. Banjir Sungai Yangtze, 1931

Ilustrasi bencana banjir Sungai Yangtze | Getty Images

Pada tanggal 18 Agustus 1931, Sungai Yangtze yang berlokasi di China meluap dan melanda sejumlah kota-kota besar, seperti Wuhan, Nanjing, Yangzhou, Zhenjiang, Shanghai, dan sekitarnya. Sungai meluap dan membanjiri daratan seluas 805 kilometer persegi, yang akhirnya membuat sekitar 500 ribu orang terpaksa mengungsi di awal Agustus.

Sementara, perkiraan jumlah korban yang tewas akibat peristiwa ini sangat bervariasi, terlebih karena puluhan ribu orang tewas setahun setelah peristiwa banjir akibat merebaknya epidemi kolera di kamp-kamp pengungsi. Jumlah estimasi korban tewas mencapai sekitar 3,7 juta hingga 4 juta jiwa.

2. Gempa bumi Haiti, 2010

Potret kerusakan akibat gempa bumi di Haiti | Arindambanerjee/Shutterstock

Pada tanggal 12 Januari 2010, gempa berkekuatan 7,0 skala Richter Haiti di sekitar wilayah sejauh 25 kilometer dari ibukota negara, Port-au-Prince. Kota itu porak-poranda dan setidaknya menewaskan sebanyak 220.000 orang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bahkan, beberapa sumber memperkirakan jumlah korban tewas mencapai 316.000 jiwa.

Sementara, sekitar 300 ribu orang lainnya terluka dan 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal. Gempa terjadi di wilayah di mana lempeng Karibia bergesekan dengan lempeng Amerika Utara, sehingga rentan terhadap gempa besar.

3. Siklon Coringa, 1839

Ilustrasi dampak bencana siklon di Coringa | Public Domain

Peristiwa siklon dahsyat atau yang dikenal dengan nama siklon Coringa telah melanda wilayah India Selatan. Tepat pada tanggal 25 November 1839, topan yang sangat besar menghantam pelabuhan di Kota Coringa, yang menyebabkan terjadinya gelombang badai setinggi 40 kaki atau 12 meter.

Kategori dan kecepatan topan tidak diketahui, seperti halnya banyak badai yang terjadi sebelum abad ke-20. Akibat bencana ini, sekitar 200 ribu kapal hancur dan sekitar 300 ribu orang meninggal karena tenggelam.

4. Tsunami Aceh, 2004

Potret kerusakan akibat tsunami Aceh | Photoshelter

Tsunami paling mematikan dalam sejarah yang tercatat terjadi pada 26 Desember 2004, dipicu oleh gempa berkekuatan 9,1 - 9,3 skala Richter di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia. Gelombang setinggi 98 kaki (30 m) ini menghantam wilayah Aceh dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik atau 360 kilometer per jam.

Adapun, PBB memperkirakan sekitar 227.000 orang meninggal akibat tsunami. Sementara, kerugian ekonomi diperkirakan mencapai US$9,9 miliar, menurut PBB. Selain itu, tsunami juga memiliki dampak jangka panjang, seperti kontaminasi air asin di lahan pertanian.

5. Erupsi Gunung Tambora, 1815

Ilustrasi meletusnya gunung Tambora | Onthisday.com

Letusan gunung Tambora yang terletak di Indonesia merupakan salah satu letusan gunung api terbesar dalam sejarah dunia. Di tahun 1812, kaldera gunung Tambora mulai bergemuruh dan menghasilkan awan hitam. Lalu, di tanggal 6 April 1815, abu vulkanik mulai jatuh dengan suara guruh.

Adapun, puncaknya terjadi pada tanggal 10 April 1815, di mana Tambora memuntahkan 150 km kubik abu, batu apung, dan batuan lainnya serta aerosol yang termasuk sekitar 60 megaton belerang ke atmosfer menurut NASA.

Ledakan tersebut mengeluarkan begitu banyak abu vulkanik ke atmosfer bumi sehingga mengurangi jumlah sinar matahari yang mencapai permukaan bumi. Akibatnya, suhu di belahan bumi utara pada saat itu, turun 1 derajat Fahrenheit (sekitar 0,56 derajat Celcius), menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA).

Masih mengutip NOAA, letusan gunung Tambora menyebabkan sebanyak 11 ribu kematian akibat aliran piroklastik. Sementara, sekitar 100 ribu orang lainnya meninggal akibat kekurangan makanan yang disebabkan oleh pengurangan jumlah sinar matahari.

 

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Naik Daun Tren Dua Seleb Internet: Moo Deng dan Pesto

Dua selebritas baru tengah mencuri perhatian netizen di seluruh dunia: Pesto, bayi penguin raksasa dari Melbourne dan Moo Deng, kuda nil kerdil dari Thailand

OIC Desak Investigasi Atas Perlakuan Israel Terhadap Tahanan Palestina

Kasus kemanusiaan terhadap tahanan di Palestina menarik simpati dunia. OIC mulai memainkan perannya sebagai pendukung kedamaian global.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook