ChatGPT vs Gemini: Manakah Chatbot AI yang Terbaik?

Popularitas penggunaan chat AI kian meningkat, baik di Indonesia maupun secara global. Antara dua pioneer chat AI, manakah yang lebih baik?

ChatGPT vs Gemini: Manakah Chatbot AI yang Terbaik? Ilustrasi Penggunaan Chatbot AI | Freepik

Peluncuran Gemini AI dan ChatGPT menandai perkembangan pesat bidang Artificial Intelligence (AI), khususnya dalam program Large Language Models (LLMs) atau model bahasa besar. Model bahasa besar adalah program komputer yang dilatih untuk memahami dan menghasilkan teks seperti manusia. Program ini tidak hanya dapat menjawab pertanyaan, namun juga mampu menyelesaikan tugas hingga melakukan percakapan lain dengan pengguna.

Terdapat banyak program model bahasa besar yang bisa diakses dengan mudah, seperti chat AI, asisten virtual, chatbot, dan banyak lainnya. Asisten virtual merujuk pada program serupa Google Assistant, sedangkan chatbot umumnya digunakan dalam layanan pelanggan untuk menjawab pesan konsumen secara otomatis. Gemini dan ChatGPT sendiri termasuk ke kelompok chat AI, dirancang untuk berinteraksi dalam percakapan.

Popularitas ChatGPT vs Gemini

Penggunaan ChatGPT dan Gemini termasuk yang paling masif dibandingkan program chat AI lainnya. Tercatat dalam Similar Web, ChatGPT memiliki angka kunjungan bulanan sebesar 834,1 juta pengguna.

Sementara itu, kunjungan bulanan Gemini hanya sekitar setengahnya yakni di angka 422,2 juta pengguna. Berikut adalah proporsi pengguna ChatGPT dan Gemini berdasarkan negaranya.

Amerika menjadi negara dengan Traffic Share tertinggi bagi ChatGPT dan Gemini | GoodStats
Amerika menjadi negara dengan traffic share tertinggi bagi ChatGPT dan Gemini | GoodStats

Proporsi pengguna ChatGPT dan Gemini sama-sama didominasi oleh tiga negara utama, yakni Amerika, India, dan Indonesia secara berurutan. Ketiga negara tersebut memiliki traffic share tertinggi dibanding negara lain. Hal ini menandakan antusiasme yang tinggi ketiga negara terhadap program chat AI.

Di Indonesia sendiri ChatGPT masih unggul dalam hal popularitas dibandingkan Gemini. Secara traffic share, total pengguna ChatGPT dan Gemini di Indonesia berkisar 8% dari total pengguna di seluruh dunia. Dari angka tersebut, rasio pengguna ChatGPT nyaris tiga kali lipat lebih besar dari Gemini.

Rasio pengguna ChatGPT dan Gemini di Indonesia adalah 3 banding 1 | GoodStats
Rasio pengguna ChatGPT dan Gemini di Indonesia adalah 3 banding 1 | GoodStats

Gambaran jumlah pengguna di atas sekali lagi menjelaskan bahwa ChatGPT masih lebih populer dibandingkan Gemini, baik secara global maupun nasional. Tetapi apa alasan ChatGPT lebih populer? Sebenarnya apa perbedaan kedua program chat AI tersebut?

Perbedaan ChatGPT dan Gemini

Kunci utama yang membedakan kedua program ini adalah pendekatan model bahasa besar atau LLMs yang digunakan. Gemini, yang menggunakan model BERT dari Google, memahami konteks kata dalam sebuah kalimat dari dua arah sekaligus (dari depan ke belakang dan dari belakang ke depan).

Di sisi lain, ChatGPT menggunakan model yang berfokus pada prediksi kata berikutnya dalam sebuah kalimat. Meskipun hanya memperhitungkan arah dari depan ke belakang, ChatGPT lebih efektif dalam menghasilkan teks yang koheren dan alami.

Perbedaan lainnya dapat disimak pada tabel di bawah ini.

Indikator ChatGPT Gemini
Kunjungan Bulanan (per Mei 2024) 834,1 juta 42,22 juta
Perusahaan Pengembang OpenAI Google
Jumlah Bahasa yang Dikuasai > 40 Bahasa > 95 Bahasa
Model Gemini Pro (gratis) dan Gemini Ultra (berbayar) GPT 3.5 (gratis) dan GPT 4.0 (berbayar)
Fitur Pemrosesan Data Real-Time    
API Terbuka untuk Pengembang    
Fine-Tuning Model    
Integrasi Layanan Google (Google search, Spreadsheet, Docs, dan lainnya)    

ChatGPT dengan dukungan API yang fleksibel memungkinkan kolaborasi dengan berbagai aplikasi pihak ketiga. Kemampuan ChatGPT dalam menunjang percakapan berulang dengan konteks yang tidak berubah membuatnya sangat efektif dalam interaksi yang berkelanjutan dan lebih alami dibandingkan program pesaingnya.

Sebaliknya, Gemini yang dikembangkan oleh Google DeepMind, menawarkan integrasi mendalam (fully integrated) dengan berbagai layanan Google. Program ini memungkinkan pengguna untuk dapat mengakses langsung informasi-informasi dalam ekosistem Google. Bahkan, program ini dapat mengakomodasi pencarian real-time yang fiturnya belum dimiliki oleh pesaingnya.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, pilihan chat AI favorit sepenuhnya bergantung pada preferensi masing-masing pengguna. Untuk kebutuhan ringan dan teks output yang lebih alami, umumnya pengguna memilih ChatGPT. Tetapi jika membutuhkan integrasi yang cepat, Gemini menawarkan efisiensi tersebut.

Dengan masing-masing menawarkan kekuatan unik, peluncuran ChatGPT dan Gemini menunjukkan bagaimana model bahasa besar dapat meningkatkan pengalaman pengguna menjadi semakin baik. Keduanya menghadirkan potensi besar untuk mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi.

Baca Juga: Wikipedia Klaim ChatGPT Jadi Topik Populer Paling Banyak Dicari Warganet

Penulis: Afra Hanifah Prasastisiwi
Editor: Editor

Konten Terkait

Tiktok Makin Digilai untuk Akses Berita, Tapi Semakin Sulit Kenali Berita Bohong

Reuters Institute laporkan bahwa TikTok makin populer sebagai sumber utama berita, tetapi pengguna juga makin kesulitan kenali berita palsu di platform tersebut

Dunia Mengalami Tren Kemunduran Kualitas Transformasi, Bagaimana dengan Indonesia?

Bertelsmann melalui "BTI Transfomation Index 2024" melaporkan kondisi proses transformasi yang terus mundur di berbagai negara dalam beberapa tahun terakhir.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook