Cari Kerja Susah, Lulusan Pascasarjana RI Pesimis

Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja untuk kelompok lulusan pascasarjana turun di bawah 100 pada Juni 2025, menunjukkan kondisi pesimis.

Cari Kerja Susah, Lulusan Pascasarjana RI Pesimis Ilustrasi Lulusan Pascasarjana | Travelplxs/Shutterstock
Ukuran Fon:

Kondisi ketenagakerjaan yang semakin sulit di Indonesia membuat banyak pihak berangsur pesimis akan ketersediaan lapangan kerja. Tingkat pengangguran yang tinggi masih menjadi tantangan serius dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Jumlah angkatan kerja terus bertumbuh, namun ketersediaan lapangan kerja sering kali tidak mampu mengimbanginya. Beberapa kerusuhan di job fair yang sempat viral di kalangan warganet menjadi saksi bagaimana putus asanya masyarakat Indonesia untuk bisa mendapatkan pekerjaan dan meraih stabilitas finansial.

Kondisi ini juga tergambarkan dalam Survei Konsumen Bank Indonesia (BI). BI mengadakan survei bulanan terhadap 4.600 rumah tangga di 18 kota besar di Indonesia guna menilai keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Salah satu yang diukur adalah indeks ketersediaan lapangan kerja (IKLK), yang menilai persepsi konsumen terkait kondisi ketersediaan lapangan kerja.

IKLK mengukur persepsi konsumen mengenai kondisi ketersediaan lapangan kerja saat ini jika dibandingkan dengan kondisi 6 bulan lalu. Skor di atas 100 menggambarkan optimisme konsumen terkait kondisi ketersediaan lapangan kerja, sedangkan skor di bawah 100 menunjukan kondisi pesimis.

Bulan Juni 2025 ini, IKLK tercatat turun, bahkan skornya di bawah 100. Raihan IKLK sebesar 94,1 menunjukkan wajah pesimistis warga RI akan kondisi ketersediaan lapangan kerja yang memburuk. Tren PHK, minimnya lapangan kerja, dorongan untuk kerja di luar negeri, dan sejumlah isu lain terus membayangi pasar tenaga kerja Indonesia, membuat skor terus menurun.

Mirisnya, IKLK juga tercatat turun untuk kalangan lulusan pascasarjana, yang seharusnya merasakan keamanan memperoleh pekerjaan dengan pendidikan tinggi yang diraihnya.

IKLK menurut kelompok pendidikan Juni 2025 | GoodStats
IKLK menurut kelompok pendidikan Juni 2025 | GoodStats

IKLK di kalangan lulusan pascasarjana ke atas hanya sebesar 94,3, di mana skor di bawah 100 menunjukkan kondisi pesimis. Skor ini turun dari bulan Mei yang sebesar 105,8, yang menunjukkan kondisi optimis.

Lulusan SMA/sederajat mencatatkan skor 88 pada bulan ini, turun tipis dari Mei 2025 yang sebesar 92. Sementara itu, lulusan akademisi/diploma mencatatkan IKLK sebesar 99,7, naik dari bulan Mei yang sebesar 95,8. Peningkatan juga dialami IKLK di kalangan lulusan sarjana, dari 101,1 pada Mei 2025 menjadi 104,8 pada Juni 2025.

Penurunan optimisme pada lulusan SMA/sederajat dan pascasarjana serta peningkatan pada lulusan akademisi/diploma dan sarjana menunjukkan perbedaan persepsi tiap kelompok pendidikan terhadap kondisi ketersediaan lapangan kerja. Kendati demikian, lulusan pascasarjana, yang telah menerima pendidikan lebih tinggi dan dalam dari kelompok usia lain, menunjukkan rasa pesimisnya terhadap ketersediaan lapangan kerja. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat pendidikan memainkan peran penting dalam jenjang karier. Namun lebih dari itu, pendidikan bukan lagi hal utama yang dicari perusahaan dari kandidat. Pengalaman, etos kerja, hingga karakter menjadi sejumlah kunci utama yang dibutuhkan pencari kerja di tengah kondisi penuh ketidakpastian ini.

Baca Juga: Warga RI Makin Pesimis akan Ketersediaan Lapangan Kerja

Sumber:

https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Documents/Survei-Konsumen-Juni-2025.pdf

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Statistik dan Rating Pemain Indonesia U-23 dan Thailand U-23, Kiper Merah Putih Tampil Heroik

Indonesia U-23 melangkah ke final usai menang adu penalti atas Thailand U-23.

Hasil Pertandingan Indonesia U-23 vs Thailand U-23, Menang Penalti Garuda Muda Maju Final

Indonesia U-23 menang adu penalti atas Thailand U-23 di semifinal ASEAN U-23 Championship 2025.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook