Bukan Swiss, Luksemburg Jadi Negara Terdepan dalam Pengelolaan Sampah

Berdasarkan laporan Environment Performance Index (EPI), Luksemburg memperoleh skor pengelolaan sampah 79,1 poin dari 100.

Bukan Swiss, Luksemburg Jadi Negara Terdepan dalam Pengelolaan Sampah Ilustrasi daur ulang sampah | Freepik

Sampah dihasilkan dari tiap aktivitas manusia sehari-hari dan akan berubah menjadi merugikan apabila tidak dikelola dengan baik. Alhasil, untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, maka pengelolaan sampah perlu dilakukan dengan sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan.

Pengelolaan sampah yang baik juga menjadi ‘pintu masuk’ untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan lantaran permasalahan sampah merupakan isu multisektor yang berdampak dalam berbagai aspek, mulai dari isu perubahan iklim, kesehatan, penuntasan kemiskinan, ketahanan pangan, hingga produksi dan konsumsi berkelanjutan.

Adapun, pengelolaan sampah di Indonesia terbagi menjadi dua, yakni pengelolaan sampah rumah tangga serta pengelolaan sampah spesifik. Pengelolaan sampah spesifik adalah tanggung jawab pemerintah, sementara pengelolaan sampah rumah tangga terdiri atas pengurangan sampah dan penanganan sampah.

Berdasarkan laporan Environmental Performance Index (EPI) yang merupakan riset kolaborasi antara Yale University, Columbia University, dan McCall MacBain Foundation, tercatat bahwa Luksemburg menjadi negara terdepan dalam hal pengelolaan sampah dari total 180 negara di dunia.

Negara tersebut berhasil memperoleh skor pengelolaan sampah (waste management) sebesar 79,10 poin dari 100. Perhitungan tersebut didasarkan pada tiga indikator, yakni penilaian tingkat daur ulang, polusi plastik di laut, dan tingkat limbah padat yang terkendali.

Negara-negara dengan skor pengelolaan sampah terbaik | Goodstats

Posisinya diikuti oleh Austria yang mencatatkan skor pengelolaan sampah sebesar 77,40 poin pada 2022. Kemudian, disusul oleh Swiss dan Republik Ceko yang masing-masing berhasil memperoleh skor 76,40 poin dan 74,90 poin.

Sementara itu, Indonesia menempati peringkat ke-96 dalam hal pengelolaan sampah dengan skor sebesar 29,50 poin. Posisinya bahkan jauh berada di bawah negara tetangga, Malaysia, yang mencatatkan skor pengelolaan sampah sebesar 33,80 poin.

Permasalahan sampah merupakan isu genting yang harus segera ditangani. Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Programme/UNEP) melaporkan, jumlah produksi sampah rumah tangga diproyeksi akan melonjak drastis pada 2050.

UNEP membeberkan, lonjakan sampah tersebut tentunya akan berdampak negatif terhadap lingkungan, mulai dari peningkatan polusi sampai memperparah kondisi akibat perubahan iklim. Diprediksi, peningkatan sampah rupanya tak lepas dari pertumbuhan ekonomi yang pesat, khususnya di kawasan Asia dan Afrika Sub-Sahara.

Meski demikian, jika tidak dibarengi dengan pengelolaan sampah yang baik, maka lonjakan sampah juga akan berdampak buruk terhadap ekonomi negara. Disebutkan, kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai US$640 miliar per tahun pada 2050 mendatang.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

10 Bandara Paling Sibuk di Dunia

Bandara tersibuk di dunia jatuh kepada Bandara Internasional Atlanta, dengan total 104 juta penumpang di tahun 2023.

10 Bandara dengan Peringkat Terendah 2023, Ada dari Indonesia!

3 dari 10 bandara dengan peringkat terburuk di dunia ada di Indonesia, masalah utama ada pada faktor ketepatan waktu

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X