BPS: Persentase Pemuda yang Tak Ingin Cepat Menikah Naik Tiap Tahunnya

Menurut laporan BPS, persentase pemuda dengan status belum kawin mengalami peningkatan tiap tahunnya. Bagaimana statistiknya?

BPS: Persentase Pemuda yang Tak Ingin Cepat Menikah Naik Tiap Tahunnya Ilustrasi status perkawinan | Linaimages/Shutterstock

Badan Pusat Statistik (BPS) melalui laporannya bertajuk Statistik Pemuda Indonesia 2021 memaparkan, persentase pemuda yang berstatus belum kawin meningkat selama sepuluh tahun terakhir. Adapun, persentase pemuda yang telah menikah hanya sekitar 37,69 persen pada tahun 2021. Sisanya, sebanyak 61,09 persen tercatat berstatus belum kawin.

Mengutip data BPS, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola kenaikan persentase tersebut. Di antaranya ialah adanya perbaikan dalam kualitas hidup penduduk, terutama pada pemuda yang disebabkan oleh pembangunan di berbagai aspek kehidupan. Contohnya, ekonomi, kesehatan, pendidikan, serta pergeseran budaya.

Adanya kebijakan dari eksekutif dan legislatif untuk menaikkan batas usia minimal perkawinan melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juga menjadi alasan bahwa bukan tidak mungkin ke depannya persentase pemuda dengan status kawin juga menunjukkan pola yang menurun.

Persentase status perkawinan anak muda |`Siti Hannah/Goodstats

Sementara itu, Kelompok usia pemuda saat ini diisi oleh sebagian besar mereka yang lahir antara tahun 1980 sampai tahun 2000 atau secara populer lebih dikenal dengan generasi milenial. Berdasarkan hasil Survei Nasional Ekonomi Nasional (Susenas) 2021, sekitar 64,92 juta jiwa penduduk Indonesia atau hampir seperempat penduduk Indonesia (23,90 persen) berada dalam kelompok umur pemuda.

Lebih lanjut, hampir 80 persen pemuda berada pada rentang usia 19-30 tahun. Jika dirinci, tercatat bahwa sekitar 39,80 persen pemuda berada pada usia 19024 tahun dan 39,33 persen lainnya termasuk dalam rentang 25-30 tahun. Disebutkan bahwa rentang usia 19024 tahun tersebut adalah waktu pemuda dalam memasuki/menjalani perkuliahan atau mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.

Selisih perbandingan pemuda laki-laki dan perempuan pun tidak terlalu signifikan, meskipun persentase pemuda laki-laki sedikit lebih tinggi dari pemuda perempuan. Persentase pemuda laki-laki pada 2021 tercatat sebanyak 50,49 persen, sedangkan perempuan 49,51 persen dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,99. Ini menunjukkan bahwa dari serratus pemuda perempuan terdapat sekitar 102 pemuda laki-laki.

Sedangkan, persentase pemuda berdasarkan status tinggal dalam rumah tangga paling banyak adalah pemuda yang tinggal sendiri. Rentang umur pemuda yang memilih tinggal sendiri mayoritas berusia 19-24 tahun. Pada usia tersebut, pemuda umumnya sedang menempuh jenjang tinggi. Diketahui bahwa banyak pemuda yang rela tinggal terpisah dari keluarga atau orang tuanya untuk merantau.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Tren Pengeluaran Gen Z: 75% Habiskan Gaji untuk Makanan

Sekitar 75% responden mengalokasikan gaji mereka untuk membeli makanan, sementara sisanya digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Survei GoodStats: Masyarakat Nilai Pemerintah Masih Buruk dalam Hadapi Masalah Sampah

Survei GoodStats menunjukkan bahwa sebanyak 49,5% masyarakat menilai kinerja pemerintah dalam menangani masalah sampah masih buruk.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook