Jumlah Kerugian Negara dalam Satu Dekade Terakhir Akibat Koruptor

KPK merilis data terbaru mengenai kasus korupsi di berbagai sektor di Indonesia, mencatat jumlah kasus yang dilaporkan dan ditindaklanjuti dari tahun 2016-2023.

Jumlah Kerugian Negara dalam Satu Dekade Terakhir Akibat Koruptor Illustrasi | Canva

Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) telah merilis data terbaru mengenai kasus korupsi yang terjadi di berbagai sektor di Indonesia. Data tersebut mencatat jumlah kasus yang dilaporkan dan ditindaklanjuti oleh lembaga anti-korupsi tersebut dari tahun 2016 hingga 2023. Berikut adalah rangkuman data tersebut:

Penegakan Hukum dan Birokrasi

Sektor penegakan hukum dan birokrasi menjadi sorotan utama dengan jumlah kasus yang signifikan. Dari data yang diberikan, terlihat adanya peningkatan yang cukup tajam dari tahun 2021 ke 2022, dengan jumlah kasus yang naik dari 17 menjadi 32. Pada tahun 2023, jumlah kasus semakin meningkat menjadi 39, menandakan perluasan upaya KPK dalam memerangi korupsi di sektor ini.

Pendidikan

Meskipun terjadi fluktuasi dalam jumlah kasus korupsi di sektor pendidikan, namun angka tersebut cenderung rendah dibandingkan dengan sektor lainnya. Tercatat penurunan drastis dari tahun 2016 ke 2017, namun angka kasus kembali meningkat pada tahun 2023 setelah mengalami periode stagnasi. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa setiap kasus korupsi dalam sektor pendidikan memiliki dampak yang signifikan terhadap kemajuan pendidikan dan masa depan generasi muda, sehingga tetap menjadi perhatian utama bagi pihak berwenang untuk mengurangi praktik korupsi dalam sektor ini.

Pangan, Kehutanan, dan Perikanan

Sektor ini juga menunjukkan pola fluktuasi dalam jumlah kasus korupsi. Setelah periode relatif tenang dari tahun 2017 hingga 2019, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2020 dan 2021. Namun, pada tahun 2023, jumlah kasus kembali menurun.

Kesehatan dan Sosial

Tren kasus korupsi di sektor kesehatan dan sosial menunjukkan peningkatan yang stabil dari tahun ke tahun, dengan jumlah kasus yang terus bertambah hingga mencapai angka tertinggi pada tahun 2023.

Infrastruktur

Sektor infrastruktur juga turut menjadi pusat perhatian, terutama dalam konteks kasus korupsi yang terjadi dari tahun 2016 hingga 2023. Data menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan dalam jumlah kasus yang tercatat selama periode tersebut. Meskipun terdapat penurunan pada tahun 2022, namun angka tersebut kembali meningkat pada tahun 2023, menunjukkan perlunya peningkatan pengawasan dan tindakan pencegahan yang lebih kuat dalam sektor ini.

Adapun data terbaru yang dirilis Indonesia Corruption Watch (ICW) menunjukkan bahwa kerugian negara akibat kasus korupsi mencapai puncak tertinggi dalam dekade terakhir. Menurut data dari ICW, kerugian negara karena kasus korupsi dalam bentuk triliun rupiah dari tahun 2013 hingga 2023 dapat dilihat pada statistik berikut :

Tercatat bahwa tahun 2021 menjadi titik tertinggi dengan kerugian mencapai hampir 63 triliun rupiah. Namun, meskipun terjadi penurunan pada tahun 2023, kerugian negara masih cukup signifikan, mencapai 29.9 triliun rupiah. Angka tersebut tetap menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat mulai menuntut langkah lebih lanjut untuk memerangi praktik korupsi dan memastikan keberlangsungan pengelolaan dana publik yang lebih efektif dan transparan.

Kerugian negara akibat korupsi ini memiliki tentunya memiliki dampak yang sangat merugikan bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, dan sektor-sektor vital lainnya malah digunakan untuk kepentingan pribadi yang tidak bertanggung jawab. 

Adapun pemerintah memang telah mengambil berbagai langkah untuk memerangi korupsi, termasuk penguatan lembaga-lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dan peningkatan kesadaran akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Namun, memang diperlukan tinjauan ulang untuk mengevaluasi praktik pemberantasan korupsi karena tercatat bahwa angka korupsi di indonesia masih sangatlah tinggi.

Penulis: Willy Yashilva
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Nilai Impor Indonesia Mengalami Penurunan di Maret 2024

BPS mencatat nilai impor Indonesia mencapai angka US$17,96 miliar pada 2024. Hal ini disebabkan dengan menurunnya impor nonmigas sebesar 5,34%.

Nilai Ekspor Indonesia Sentuh 2 Miliar USD, Ekspor Nonmigas Berkontribusi Besar

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai angka US$22,43 miliar pada 2024. Hal ini disebabkan meningkatnya ekspor migas sebesar 17,12%.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X