Bagaimana Kebiasaan Olahraga Peserta Didik RI?

Proporsi peserta didik yang berolahraga terus meningkat, mencerminkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.

Bagaimana Kebiasaan Olahraga Peserta Didik RI? Potret Siswa Olahraga | AABS Purwokerto
Ukuran Fon:

Gaya hidup aktif dan sehat seharusnya sudah mulai dibentuk sejak usia sekolah. Namun di tengah dominasi gawai, kesibukan tugas sekolah, dan padatnya aktivitas digital lain, banyak peserta didik Indonesia yang menghadapi kesulitan dalam menjaga kebugaran tubuh. Meski sebagian sekolah telah menyediakan pelajaran jasmani dan fasilitas olahraga, tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan fisik rutin masih beragam—ada yang aktif mengikuti, tapi tak sedikit pula yang cenderung pasif.

Laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa proporsi peserta didik yang berolahraga dalam seminggu terakhir pada 2024 mengalami lonjakan dari 2021, menunjukkan semakin tingginya komitmen pelajar Indonesia dalam menjaga kesehatannya.

Proporsi peserta didik yang berolahraga terus meningkat | GoodStats
Proporsi peserta didik yang berolahraga terus meningkat | GoodStats

Pada 2024, sebanyak 82,19% peserta didik berolahraga dalam seminggu terakhir. Nilainya sempat anjlok pada 2021 akibat pandemi Covid-19, dengan hanya 49,18% peserta didik yang berolahraga seminggu terakhir. 

Ditinjau dari jenjang pendidikannya, maka sebanyak 86,69% peserta didik jenjang SD sederajat berolahraga dalam seminggu terakhir. Proporsinya meningkat pada jenjang SMP sederajat menjadi 88,61%, yang kemudian turun tipis pada jenjang SMA/SMK sederajat menjadi 87,12%. Terendah, hanya 46,69% mahasiswa pendidikan tinggi yang berolahraga seminggu terakhir pada 2024.

Pentingnya olahraga sebagai bagian dari proses pembelajaran turut ditegaskan dalam UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan. 

Sementara itu, survei dari Standard Insights 2024 menyebutkan bahwa 90% masyarakat Indonesia telah menyadari pentingnya olahraga dalam menjaga kesehatan. Lebih lanjut, kelompok usia 26-35 tahun tercatat paling aktif berolahraga, mayoritas setiap hari. 

Secara keseluruhan, sebanyak 36,3% responden berolahraga setidaknya seminggu sekali, 30% responden rutin berolahraga minimal sebulan sekali, 17% responden rutin berolahraga lebih dari sekali dalam seminggu, dan 13,8% responden mengaku jarang berolahraga, bahkan kurang dari sebulan sekali. Hanya 1% responden yang mengaku tidak pernah berolahraga.

Pentingnya olahraga rutin harus segera disadari, terutama bagi peserta didik yang kadang kala terlalu sibuk dengan urusan pendidikannya hingga lupa akan pentingnya menjaga kesehatan. Kebiasaan olahraga ini bukan sekadar berpengaruh pada kesehatan fisik, namun juga berdampak pada kesehatan mental dan bagi siswa, turut memengaruhi konsentrasi belajar, kedisiplinan, hingga keseimbangan mental. Jarang berolahraga dapat berbahaya bagi tubuh karena meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga depresi.

Baca Juga: Kebiasaan Olahraga Anak Muda 2024: Seberapa Sering dan Apa Saja Tantangannya?

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/publication/2025/05/28/1d3b07ea55c4e8d8ce5d5859/statistik-penunjang-pendidikan-2024.html

https://www.goodnewsfromindonesia.id/short/90-masyarakat-indonesia-sadar-akan-pentingnya-olahraga-usia-26-35-jadi-yang-paling-aktif-berolahraga-survei-standard-insights

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Hasil Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia 2026, Indonesia Segrup dengan Irak dan Arab Saudi

Hasil drawing round 4 Indonesia, Irak, dan Arab Saudi tergabung di grup B putaran empat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Statistik Pemain Indonesia U-23 di Level Senior, 9 Nama Sudah Punya Caps

Sembilan nama pemain Indonesia U-23 pernah bermain di level senior.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook