Statistik Jumlah Tembakan Tim di ASEAN U-23 Championship 2025, Indonesia U-23 Teragresif

Indonesia U-23 tampil trengginas dan membobol gawang Brunei U-23 delapan gol di laga perdananya (15/7).

Statistik Jumlah Tembakan Tim di ASEAN U-23 Championship 2025, Indonesia U-23 Teragresif Dok.Antara, Pemain Indonesia U-23 Jens Raven merayakan gol ke gawang Brunei U-23 (15/7).
Ukuran Fon:

Sebanyak empat pertandingan dari grup A, B, dan C sudah terlaksana di ASEAN U-23 Championship 2025. Dan untuk sementara baru Indonesia U-23 dan Filipina U-23 yang  meraih tiga poin dari hasil laga perdananya.

 

Di grup A, Indonesia menang 8-0 atas Brunei Darussalam U-23 (15/7). Sedangkan Filipina menang 2-0 atas Malaysia U-23 (15/7).

 

Pada grup B, Kamboja U-23 bermain imbang 1-1 melawan Laos U-23 (16/7). Satu tim lain di grup B, Vietnam U-23 baru akan bertandingan Sabtu (19/7) lawan Laos.

 

Lalu di grup C, Myanmar U-23 juga bermain seri lawan Timor-Leste U-23 dengan skor 4-4 (16/7). Kontestan lain di grup C yaitu Thailand U-23 baru akan bermain Sabtu (19/7) melawan Timor-Leste.

 

Nah, dari empat pertandingan yang sudah terjadi di ASEAN U-23 Championship 2025 ini Indonesia mencatatkan diri untuk sementara jadi tim paling agresif.

 

Berdasarkan statistik Flashscore, saat lawan Brunei, Indonesia membuat 28 tembakan  dalam 90 menit. Sedangkan Brunei hanya melakukan tiga tembakan ke gawang Indonesia.

 

Malaysia menjadi agresif kedua. Malaysia membukukan 21 tembakan ke gawang Filipina. Sebaliknya Filipina hanya mencatatkan tujuh tembakan.

 

Lalu dari laga grup B, Kamboja menghasilkan 13 tembakan di matchday satu. Sementara Laos berjarak lima tembakan lebih sedikit atau delapan tenbakan.

 

Di grup C, baik Myanmar maupun Timor-Leste jumlah tembakan yang dihasilkan sama-sama dobel digit. Myanmar membuat 13 tembakan. Timor-Leste 11 tembakan.  

 

Penulis: Tri Candra

Konten Terkait

10 Tempat Wisata Terbaik di Indonesia, Favorit Turis Internasional

Banyak tempat wisata terbaik di Indonesia yang menjadi favorit turis internasional. Dimana sajakah itu? Simak selengkapnya.

Mengapa Frekuensi Menonton Konser di Indonesia Masih Rendah?

Frekuensi menonton konser di Indonesia rendah meski antusiasme tinggi, banyak faktor yang memengaruhi termasuk perizinan yang rumit.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook