Sebelum era big data dan cloud computing, data center sudah booming sejak era dot-com di tahun 1997-2000. Data center sendiri adalah sebuah fasilitas yang mampu menampung sistem terkomputerisasi untuk menyimpan data dan informasi yang berhubungan dengan suatu bisnis atau organisasi. Data dan informasi yang ada di data center tersimpan dalam jaringan dalam sebuah ruangan besar. Data center juga sudah dilengkapi koneksi internet untuk akses real-time. Secara umum tujuan dibangunnya data center adalah untuk menyimpan data dan informasi, media analisis big data, dan cloud storage.
Diperkirakan ada 11.800 unit data center di dunia, dengan Amerika Serikat menjadi rumah lebih dari 5.000 data center. Indonesia sendiri mempunyai 79 data center. Dalam hal ini, pemilik data center tidak selalu pemerintah atau institusi pemerintahan, beberapa memang dimiliki oleh perusahaan teknologi yang juga menjual layanan data center seperti Amazon, Google, Microsoft dan Alibaba.
Jika Amerika adalah negara dengan jumlah data center terbanyak di dunia, maka China menjadi rumah bagi data center terbesar dilihat dari aspek ukuran (m2). Data center terbesar tersebut dimiliki oleh China Telecom yang terletak di Inner Mongolia Information Park dengan luas mencapai 994.062 m2. Selain China Telecom, Alibaba juga masuk ke dalam daftar sepuluh data center terbesar dengan luas mencapai 667.972 m2.
Terus, bagaimana dengan Indonesia? Kabar baiknya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid baru saja meresmikan data center terbesar di Asia Tenggara milik PT. Data Center Indonesia Tbk. yang bernama JK6. Menkomdigi mempunyai harapan yang tinggi pada data center yang baru diresmikan ini.
"Pusat data yang hari ini kita resmikan tentu bukan sekadar bangunan atau proyek infrastruktur belaka, tapi di balik dinding server yang berdiri megah ini ada semangat kolektif nasional yang bekerja di baliknya,” kata Meutya dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).
Tidak disebutkan secara detil mengenai luas dari data center ini, tapi untuk operasionalnya membutuhkan daya listrik sebesar 36 megawatt, sedangkan daya listrik yang dikonsumsi oleh data center yang ada di dalam visualisasi di atas minimal sebesar 50 megawatt.
Selain JK6 milik Data Center Indonesia, Menkomdigi juga meresmikan meresmikan data center pertama Microsoft di Indonesia dengan nama Indonesia Central Cloud Region. Dalam peresmian data center ini Menkomdigi mengungkapkan bahwa ini merupakan bagian dari kontribusi terhadap penguatan infrastruktur digital nasional.
“Kami menyambut peluncuran ini sebagai bagian dari kontribusi terhadap penguatan infrastruktur digital nasional. Investasi ini dapat berdampak kepada ekonomi di Indonesia sebesar 2,5 miliar Dolar AS (Rp 41 triliun)," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (27/5), mengutip Kompas.
Dengan dua data center baru yang ada di Indonesia, pemerintah bisa melakukan percepatan adopsi dan penguasaan teknologi seperti cloud computing dan artificial intelligence, sehingga mampu membentuk talenta-talenta digital baru yang bersaing.
Baca Juga: Negara dengan Data Center Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Penulis: Rahman Firmansyah
Editor: Editor