Data center adalah fasilitas yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan memproses data dalam skala besar. Tempat ini dilengkapi dengan infrastruktur teknologi informasi seperti server, sistem penyimpanan data, jaringan, dan perangkat pendukung lainnya.
Data center berfungsi sebagai pusat kendali data yang menjadi tulang punggung berbagai aktivitas digital, mulai dari layanan internet, aplikasi bisnis, hingga penyimpanan informasi penting. Keberadaannya menjadi krusial di era digital, di mana permintaan akan akses data yang cepat, aman, dan andal terus meningkat.
Bagi sebuah negara, data center memiliki peranan strategis yang tidak hanya mendukung transformasi digital tetapi juga memastikan kedaulatan data. Data center membantu pemerintah dan sektor swasta dalam mengelola informasi penting, meningkatkan efisiensi operasional, serta menyediakan layanan digital yang lebih baik bagi masyarakat.
Dengan data yang dikelola di dalam negeri, sebuah negara dapat meningkatkan keamanan informasi, menjaga privasi warga, dan memastikan ketersediaan layanan digital dalam berbagai situasi.
Jumlah data center di setiap negara berbeda-beda, tergantung pada sejumlah faktor. Faktor utama adalah tingkat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kebutuhan masyarakat akan layanan digital, dan kemampuan investasi di sektor infrastruktur digital.
Negara dengan tingkat urbanisasi tinggi dan ekonomi digital yang maju cenderung memiliki jumlah data center yang lebih banyak karena kebutuhan akan pengelolaan data yang kompleks dan volume yang besar. Selain itu, regulasi terkait kedaulatan data dan insentif pemerintah juga memengaruhi pertumbuhan data center di suatu wilayah.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Brightlio, negara dengan jumlah data center tertinggi di dunia adalah Amerika Serikat, dengan total 5.388 data center pada tahun 2024.
Dominasi ini mencerminkan infrastruktur digital yang sangat maju dan kebutuhan besar akan pengelolaan data dari berbagai sektor, termasuk teknologi, bisnis, dan layanan masyarakat. Amerika Serikat menjadi pusat global untuk perusahaan teknologi besar yang membutuhkan kapasitas penyimpanan dan pengolahan data yang masif.
Setelah Amerika Serikat, negara-negara Eropa seperti Jerman (522 data center) dan Inggris (517 data center) menempati posisi berikutnya.
Kehadiran data center yang cukup banyak di kawasan ini menunjukkan tingkat adopsi teknologi digital yang tinggi, didukung oleh kebijakan pemerintah yang mendorong pengembangan infrastruktur digital. Selain itu, kebutuhan industri dan layanan masyarakat terhadap data center juga menjadi faktor pendorong utama.
Di Asia, China menjadi negara dengan jumlah data center tertinggi, mencapai 449 fasilitas. Hal ini mencerminkan pesatnya perkembangan ekonomi digital di kawasan Asia dan besarnya kebutuhan akan layanan digital untuk populasi yang sangat besar.
Di sisi lain, Jepang memiliki 219 data center, menunjukkan bahwa negara ini juga merupakan pemain penting dalam ekonomi digital, meskipun dengan skala yang lebih kecil dibandingkan China.
Negara-negara seperti Kanada (336 data center), Australia (306 data center), dan Rusia (255 data center) juga memiliki jumlah data center yang signifikan.
Keberadaan data center di negara-negara ini umumnya didorong oleh stabilitas ekonomi dan kebutuhan regional untuk menyimpan data secara lokal guna memenuhi kebijakan kedaulatan data.
Negara-negara dengan jumlah data center yang lebih sedikit, seperti India (152), Hong Kong (122), Singapura (99), dan Indonesia (79), tetap menunjukkan perkembangan infrastruktur digital yang menjanjikan.
Meskipun jumlahnya relatif kecil, pertumbuhan data center di negara-negara ini biasanya dipengaruhi oleh potensi pasar yang besar, terutama di negara dengan populasi yang padat seperti India dan Indonesia.
Secara keseluruhan, distribusi data center di dunia dipengaruhi oleh tingkat kemajuan teknologi, kebutuhan lokal akan infrastruktur digital, serta kebijakan dan regulasi pemerintah terkait data. Hal ini menunjukkan bahwa setiap negara memiliki pendekatan berbeda dalam membangun ekosistem digital yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing.
Baca Juga: Berbagai Teknologi Ini Diprediksi akan Berkembang pada 2025, Apa Saja?
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor