Baru-baru ini sosok Stella Christie menjadi sorotan. Pasalnya, Guru Besar di Universitas Tsinghua, China tersebut ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Kabinet Merah Putih pada Minggu (20/10/2024). Sosoknya menjadi semakin viral setelah diketahui dirinya merupakan lulusan Universitas Harvard.
"Saya besar di sini, saya dari TK sampai SMA kelas 1 bersekolah di Jakarta dan bukan di international school. Saya mendapat beasiswa ke Harvard, itu adalah beasiswa, jadi hasil pendidikan dari negara ini. Jadi sudah sepantasnya saya menyumbangkan apa yang saya punya," tutur Stella pada CNBC.
Stella menerima beasiswa penuh dari Harvard dan berhasil lulus dengan predikat magna cum laude dengan Highest Honors pada tahun 2004. Selalu haus ilmu, wanita kelahiran Medan, 11 Januari 1979 tersebut kemudian melanjutkan pendidikan S3 di Northwestern University dan sukses meraih gelar Ph.D. di tahun 2010.
Selain Stella, ada beberapa tokoh di Indonesia yang juga merupakan lulusan Harvard. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono juga merupakan lulusan Universitas Harvard. Ia meraih gelar Master in Public Administration pada 2010 silam.
Pendiri Gojek Nadiem Makarim, founder Ruangguru, dan aktris Indonesia Mikha Tambayong juga merupakan lulusan dari Universitas Harvard.
Lulusan Harvard Indonesia Terbanyak Ke-5 di ASEAN
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia tercatat menjadi salah satu negara dengan lulusan Harvard terbanyak. Mengutip Worldwide Data dari Harvard, jumlah alumni Harvard tercatat mencapai 315 orang per 2022, menjadikannya yang terbanyak ke-5 di Asia Tenggara.
Di kawasan ASEAN, Singapura tercatat memiliki alumni Harvard terbanyak, mencapai 1.957 alumni di 2022. Salah satunya adalah ketua Mahkamah Agung Singapura ke-4 yakni Sundaresh Menon yang telah menjabat sejak 2012. Sundaresh meraih gelar magister hukumnya melalui sekolah hukum di Harvard.
Di urutan kedua, Thailand tercatat memiliki 953 alumni Harvard pada 2022, menjadikannya yang terbanyak kedua di ASEAN. Alumni tersohornya adalah Pangeran Songkhia, Mahidol Adulyadej, putra dari Raja Chulalongkorn dan ayah dari Raja Ananda Mahidol (Rama VIII) dan Raja Bhumibol Adulyadej (Rama IX). Ia dianggap sebagai Bapak Pengobatan Modern di Thailand. Ia mengambil studi obat-obatan di Harvard.
Filipina menjadi negara ASEAN dengan lulusan Harvard terbanyak berikutnya, tercatat telah meluluskan 716 orang per 2022. Di urutan keempat adalah Malaysia dengan total 603 lulusan. Jumlahnya nyaris 2 kali lipat dari lulusan Harvard Indonesia.
Sebaliknya, Timor Leste tercatat memiliki 2 alumni Harvard, menjadikannya yang paling sedikit di antara negara ASEAN lainnya. Laos menyusul dengan 6 alumni, kemudian posisi berikutnya diisi Brunei Darussalam dengan 23 alumni.
Baca Juga: 10 Universitas Terbaik Dunia untuk Menempuh Pendidikan
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor
