Inflasi Dorong Kenaikan Pengeluaran Bahan Makanan di Indonesia 2025
Ekonomi Mikro • 15 November 2025Inflasi jadi faktor utama yang mendorong kenaikan pengeluaran bahan makanan, diikuti situasi keuangan pribadi dan gaya hidup.
Inflasi jadi faktor utama yang mendorong kenaikan pengeluaran bahan makanan, diikuti situasi keuangan pribadi dan gaya hidup.
Warga Rwanda butuh 35 jam 12 menit untuk membayar langganan Netflix, terlama dibanding negara lain dalam daftar
Warga Norwegia hanya perlu bekerja 24 menit untuk bisa membayar biaya langganan bulanan Netflix, jadi yang tercepat di dunia pada 2025
Kelas menengah Indonesia lebih suka belanja di pasar dan e-commerce ketimbang mal maupun toko ritel, dengan lebih dari 40% respoden rutin kunjungi keduanya
Pengeluaran kelas menengah Indonesia untuk gaya hidup cukup tinggi, dengan 46% menghabiskan Rp500 ribu-Rp1,5 juta sebulan
Sebanyak 49,1% responden memilih nongkrong di kafe sebagai bentuk self-reward, diikuti liburan (46,8%) dan belanja pakaian (39,1%).
Sebanyak 94,5% responden kelas menengah pernah memiliki pengalaman membandingkan harga produk di mal secara online, misal di e-commerce
Menurut survei BI, IKK semua tingkat pengeluaran pada September 2025 berada di atas 100, yang berarti optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi terjaga
Kelas menengah Indonesia kini makin selektif dalam berbelanja, menyeimbangkan kebutuhan pokok dan gaya hidup dengan cermat.
Makanan & minuman jadi menjadi komoditas dengan tingkat partisipasi konsumsi tertinggi, mencapai 99,42% pada 2025
Pengeluaran masyarakat Indonesia untuk makanan siap saji mencapai Rp248.501 dalam sebulan, tertinggi dari komoditas makanan lain
Rojali, alias rombongan jarang beli, merefleksikan pergeseran konsumsi masyarakat dari belanja ke investasi dan rekreasi, dengan dampak nyata pada sektor ritel.
Daya beli Indonesia juga jadi yang terendah di ASEAN
Provinsi Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat, Maluku Utara, dan Bali menjadi wilayah yang mencatat inflasi tahunan tertinggi pada November 2024
DI Yogyakarta menempati posisi ketiga setelah DKI Jakarta dan Kepulauan Riau, dengan pengeluaran riil per kapita disesuaikan sebesar Rp15,36 juta per tahun
KFC & Pizza Hut mencatat kinerja keuangan negatif dalam beberapa periode terakhir, imbas pelemahan daya beli atau masifnya boikot?
Penurunan daya beli ini berpengaruh pada sektor usaha yang bergantung pada konsumsi masyarakat, terutama UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi domestik.
Konsumsi rumah tangga Indonesia tumbuh 4,91% di Q1 2024, tetapi FOMO meningkatkan risiko finansial dan ketidakcukupan pangan tetap menjadi tantangan serius
Pada pekan jelang Ramadan berada pada angka 49%, sementara pada pekan ketiga berada pada angka 40%
Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.
Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook