Isu kesehatan mental hingga saat ini masih menjadi momok menakutkan di tengah masyarakat. padahal selain fisik, aspek mental dan emosional merupakan bagian terpenting dalam kondisi kesehatan seseorang.
Mengacu pada penelitian dalam Journal of Affective Disorders “The Association Between Mental Disorders and Suicide: A Systematic Review and Meta-Analysis of Record Linkage Studies” pada 2019, ditemukan bahwa seseorang yang memiliki gangguan mental berisiko 8 kali lipat lebih besar untuk melakukan bunuh diri.
Sementara itu, tren kasus bunuh diri di Indonesia ternyata mengalami kenaikan. Menurut data yang dihimpun dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri), angkanya meningkat secara signifikan tiap tahunnya.
Berdasarkan data terbaru, Polri melaporkan bahwa terdapat 663 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode Januari-Juli 2023. Adapun, angka tersebut meningkat sebesar 36,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021, yaitu sebanyak 486 kasus.
Jika dilihat berdasarkan provinsi, tercatat bahwa Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kasus bunuh diri terbanyak mencapai 253 kasus sepanjang periode 1 Januari - 20 Juli 2023. Selanjutnya, disusul oleh Jawa Timur dan Bali dengan jumlah kasus bunuh diri mencapai 128 kasus dan 61 kasus pada periode yang sama.
Di samping itu, sekitar 483 kasus bunuh diri dilaporkan terjadi di wilayah perumahan dan permukiman. Selain dua lokasi tersebut, perkebunan dan perkantoran ternyata juga mencatatkan kejadian bunuh diri terbanyak, yakni sebanyak 71 kasus dan 7 kasus.
Adapun, berdasarkan waktu kejadiannya, Polri melaporkan bahwa kebanyakan insiden bunuh diri diketahui antara pukul 05.00 – 07.59 dengan total mencapai 159 kasus. Lalu, sebanyak 152 kasus bunuh diri terjadi antara pukul 08.00 – 11.59.
Lebih lanjut, tingkat kematian akibat bunuh diri secara global mengalami penurunan signifikan sejak tahun 2000 hingga 2019. Angka kematian kasar akibat bunuh diri menurun sebesar 29% selama periode tersebut. Sehingga dari 13,0 kematian per 100 ribu pendudul menjadi 9,2 kematian per 100 ribu penduduk pada 2019.
Bila ditilik berdasarkan kawasan, wilayah Eropa memiliki angka kematian akibat bunuh diri tertinggi dibandingkan lima wilayah lainnya, yaitu mencapai 12,8 kematian per 100 ribu jiwa pada 2019. Disusul oleh wilayah Asia Tenggara dengan jumlah 10,1 kematian per 100 ribu penduduk di periode yang sama.
Melansir Alodokter, seseorang yang akan melakukan percobaan bunuh diri biasanya memperlihatkan tanda-tanda tertentu, misalnya terlihat cemas, merasa bersalah, atau mulai membuat surat wasiat.
Jikalau Anda memiliki tendensi untuk bunuh diri ataupun melihat kerabat/orang terdekat yang menunjukkan tendensi untuk bunuh diri, jangan ragu untuk segera menghubungi pihak terkait, seperti psikiater, psikolog, klinik kesehatan jiwa, hingga hotline cegah bunuh diri di Indonesia.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya