Dewasa ini, fashion telah menarik banyak perhatian masyarakat, khususnya bagi generasi muda. Peran fashion semakin berkembang. Tidak lagi hanya sekedar berpakaian, fashion kini juga menjadi media untuk mengekspresikan diri.
Fashion dapat memengaruhi rasa kepercayaan diri seseorang. Untuk itu, banyak yang berlomba-lomba untuk tampil maksimal lewat pilihan gaya busana.
Guna memahami preferensi anak muda dalam memilih fashion, GoodStats mengadakan survei daring melalui Google Form pada 25-31 Oktober 2024 dan melibatkan 208 responden anak muda Indonesia yang berusia 18-25 tahun. Survei mengenai Preferensi Anak Muda dalam Memilih Fashion 2024 ini ditujukan sebagai tugas akhir kelas jurnalistik dalam program MSIB GNFI batch 7.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, persepsi generasi muda terhadap fashion cukup tinggi. Mayoritas generasi muda (58,2%) merasa fashion merupakan aspek penting dalam kehidupannya.
Sementara itu, 40,4% responden lainnya merasa bahwa fashion sangat penting. Bagi mereka, fashion sudah menjadi kebutuhan atau bahkan bagian dari gaya hidup.
Hanya 1,4% dari responden yang menganggap fashion tidak penting. Mereka mungkin tidak terlalu menjadikan fashion sebagai prioritas keseharian mereka.
Preferensi Fashion Pilihan Anak Muda
Generasi muda juga memainkan peran penting dalam menentukan tren fashion terbaru. Mereka tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga aktif berperan sebagai pelopor gaya baru yang kemudian menyebar luas ke masyarakat.
Preferensi fashion di kalangan anak muda menunjukkan keragaman gaya yang mencerminkan kebutuhan dan selera masing-masing individu. Sebanyak 38,5% responden menyatakan bahwa mereka lebih menyukai gaya formal. Gaya formal dianggap memberikan kesan profesional dan rapi.
Sementara itu, 37,5% responden memilih gaya casual yang lebih santai dan fleksibel untuk digunakan sehari-hari. Gaya casual memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam berpenampilan.
Selain fashion formal dan casual, terdapat preferensi terhadap gaya streetwear yang dipilih oleh 13,9% responden. Streetwear adalah gaya berpakaian yang erat kaitannya dengan budaya jalanan. Gaya ini menekankan pada kenyamanan dan ekspresi diri.
Gaya vintage juga menarik perhatian dengan peminat sebesar 5,8%. Gaya ini membawa kembali tren fashion dari era sebelumnya dengan sentuhan klasik dan retro.
Selanjutnya, gaya Y2K memiliki peminat sebesar 3,8%. Gaya ini sering kali dikaitkan dengan warna-warna mencolok, sehingga memberikan nuansa playful dan cocok untuk anak muda yang ingin tampil beda.
Terakhir, sportswear yang dipilih oleh 0,5% responden kini tidak hanya digunakan saat berolahraga saja, tetapi juga semakin populer dalam kehidupan sehari-hari.
Di balik penampilan stylish generasi muda, kenyamanan tetap menjadi faktor utama mereka dalam memilih fashion. Survei menunjukkan bahwa 88,5% responden lebih mengutamakan kenyamanan saat memilih busana dibandingkan faktor lainnya. Bagi mereka, tampil menarik tidak harus mengorbankan rasa nyaman.
Pengaruh Media Sosial terhadap Pilihan Fashion Anak Muda
Peran media sosial tidak dapat diabaikan dalam pemilihan fashion anak muda. Banyaknya inspirasi gaya berpakaian yang diberikan oleh para fashion influencer di media sosial membuat fashion semakin beragam dan menarik.
Di antara berbagai platform media sosial, TikTok menjadi platform terpopuler dengan 47,1% responden memilihnya sebagai platform yang paling memengaruhi pilihan fashion. Dengan video-video pendeknya, TikTok memiliki pengaruh besar dalam dunia fashion karena memudahkan pengguna untuk mengakses berbagai tren dengan cepat.
Selain TikTok, Instagram juga menjadi salah satu platform terpopuler yang memengaruhi pilihan fashion generasi muda. Sebanyak 40,4% responden mengaku terinspirasi dari konten-konten Instagram.
Di Instagram, siapa pun dapat mengunggah foto outfit mereka. Ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang memiliki gaya unik dan menarik.
Baca Juga: Victoria’s Secret Bangkit Kembali? Intip Inklusivitas dan Transformasinya di Tahun 2024!
Penulis: Najwa Putri Fadhilah
Editor: Editor