Jumlah investor pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan pada 2024 ini. Tercatat, per Juli 2024, terdapat 13,35 juta investor pasar modal di Indonesia, naik 2,05% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 13,08 juta investor.
Tidak hanya itu, jumlahnya saat ini juga mencerminkan peningkatan signifikan terhadap jumlah investor pasar modal di tahun 2021, yang sebanyak 7,5 juta. Kenaikan ini menunjukkan bahwa orang Indonesia semakin berminat dalam melakukan investasi, berkaca dari kisah kesuksesan investor-investor terdahulu.
Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Beberapa contohnya adalah saham, surat utang (obligasi), reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif dari efek atau surat berharga.
Secara umum, ada 2 jenis pasar modal yang dibedakan berdasarkan waktu transaksinya, yaitu pasar perdana dan pasar sekunder.
Pasar perdana adalah pasar di mana efek-efek atau surat berharga diperdagangkan untuk pertama kalinya ke masyarakat sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Periode ini terjadi ketika saham atau efek lainnya ditawarkan pertama kali ke investor.
Sedangkan pasar sekunder bisa disebut sebagai kelanjutan dari pasar perdana. Di pasar sekunder, di mana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan
Sebaran Pekerjaan Investor Pasar Modal Indonesia
Dari total 13,3 juta investor pasar modal individu, nyatanya mayoritas bekerja sebagai pegawai negeri, swasta, dan guru. Total proporsinya mencapai 33,27% pada Juli 2024, sedikit turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 33,6%.
Selain itu, investor pasar modal Indonesia juga banyak berasal dari kalangan pelajar, proporsinya mencapai 24,97% pada Juli 2024. Pekerjaan dengan investor tertinggi lainnya datang dari pengusaha (16,95%) dan ibu rumah tangga (6,58%).
Pentingnya Berinvestasi Sejak Dini
Investasi merupakan salah satu cara untuk menjamin masa depan di tengah ketidakstabilan kondisi ekonomi seperti sekarang ini. Meski setiap investasi takkan lepas dari risiko, pemilihan instrumen investasi dapat kembali disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui laman Media Keuangan menjabarkan sederet alasan untuk mulai berinvestasi sejak dini.
1. Mengatasi Inflasi
Berinvestasi bisa dijadikan instrumen untuk mengatasi inflasi. Inilah yang membuatnya unggul dari sekedar menabung biasa. Dengan menabung, uang lama kelamaan akan tergerus nilainya akibat inflasi. Sementara itu, dengan berinvestasi, nilai uang terhadap barang akan tetap terjaga.
2. Menambah Penghasilan
Selain untuk jaminan masa depan, investasi bisa menjadi sumber passive income utama, yang berarti meskipun tanpa bekerja, seorang investor tetap bisa memperoleh penghasilan.
Besarnya penghasilan tentu tergantung dari instrumen investasi yang dipilih dan jangka waktunya. Dengan istilah high risk, high return, biasanya makin berisiko suatu investasi, maka makin tinggi pula keuntungannya.
3. Membantu Mencapai Tujuan Finansial
Setiap orang tentunya memiliki tujuan finansial yang hendak dicapai, seperti ingin mengumpulkan dana untuk menikah, membeli rumah, menyekolahkan anak, dan lain-lain.
Investasi membantu mencapai tujuan finansial dibanding sekedar menabung. Tujuan finansial takkan tercapai dalam waktu dekat jika hanya diwujudkan melalui pendapatan utama. Investasi menjadi sumber passive income yang membantu mempercepat pencapaian tujuan.
4. Menjaga Kesehatan Mental
Meski kadang kali tidak terlihat, hubungan antara kondisi finansial dan kesehatan mental sebenarnya tetap ada. Kondisi finansial yang baik dapat membantu mengurangi stres dan tekanan, yang berujung pada kesehatan mental yang baik.
Investasi dapat membantu menjaga kestabilan finansial, melindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan, dan meminimasi risiko berutang. Dengan bebasnya pikiran dari kondisi-kondisi finansial yang negatif, maka kesehatan mental seseorang dapat lebih terjaga.
5. Modal yang Bisa Disesuaikan
Prasangka bahwa hanya orang kaya yang bisa berinvestasi sepenuhnya salah besar. Berapapun modal awal yang dimiliki, setiap orang berkesempatan untuk berinvestasi. Banyak instrumen investasi yang tidak membutuhkan modal awal yang besar, mulai dari puluhan ribu saja sudah cukup.
6. Financial Freedom
Mencapai kebebasan finansial menjadi salah satu impian sebagian besar orang. Bisa membeli apapun yang diinginkan tanpa harus bekerja lagi dengan harta yang lebih dari cukup untuk bertahan hidup, baik di masa sekarang maupun masa depan, terdengar begitu menggiurkan.
Investasi bisa menjadi salah satu jalan untuk mencapai financial freedom. Hanya dengan menyiapkan modal sesuai kondisi finansial, investor bisa mendapatkan passive income yang jika kembali diinvestasikan, nilainya akan naik berkali-kali lipat. Untuk itulah, banyak anak muda Indonesia yang kini memilih melakukan investasi.
Berinvestasi merupakan langkah awal yang baik untuk menghadapi masa depan. Untuk mencapai kestabilan finansial dan jauh dari pinjaman maupun utang, investasi bisa menjadi jawaban yang akurat. Mulailah berinvestasi sejak dini untuk mencapai kebebasan finansial di kemudian hari.
Baca Juga: Investor Pasar Modal Indonesia Didominasi Gen Z dan Milenial
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor