Kekayaan bahari Indonesia terkenal memiliki potensi yang luar biasa, yang berkontribusi besar terhadap perekonomian bangsa. Setiap bulannya, produksi ragam jenis ikan di Indonesia rata-rata mencapai ratusan ribu ton. Lantas, komoditas apa yang memiliki volume tertinggi pada 2024?
Ikan Cakalang Jadi Juaranya
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), ikan cakalang menjadi komoditas perikanan laut dengan produksi tertinggi, mencapai 235 ribu ton. Capaiannya jauh mendominasi dibanding beragam komoditas lain.
Suhu laut yang hangat menjadi salah satu faktor tingginya populasi cakalang di perairan Indonesia. Ikan ini cenderung menyukai perairan hangat dengan suhu rata-rata 25-31 derajat Celsius. Kondisi inilah yang membuat laut Indonesia menjadi tempat ideal bagi cakalang untuk hidup dan berkembang biak.
Cakalang dapat ditemui di hampir seluruh wilayah laut Indonesia, meliputi perairan selatan Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara, Laut Maluku, Laut Sulawesi, dan lainnya.
Posisi selanjutnya diisi oleh komoditas ikan layang dengan capaian 176 ribu ton. Ikan layang merupakan salah satu favorit masyarakat Indonesia karena rasanya yang enak dan pengolahannya yang relatif mudah. Selain itu, harganya yang terjangkau juga mendorong tingginya permintaan di kalangan publik.
Sama halnya dengan cakalang, layang cenderung menyukai perairan hangat dan persebarannya mencakup hampir seluruh lautan Indonesia meliputi Laut Jawa, Sulawesi, Flores, Banda, dan lain-lain.
Selanjutnya, terdapat komoditas cumi-cumi dengan volume sebesar 70 ribu ton. Selain golongan ikan bersirip, cumi-cumi juga kerap disukai publik karena tekstur kenyalnya yang unik. Tak hanya itu, cita rasa gurih alaminya juga membuatnya cocok untuk berbagai jenis olahan makanan.
Lebih lanjut, selain ketiga komoditas di atas, terdapat ikan madidihang atau yellowfin tuna dengan volume 69 ribu ton, kerapu karang (57 ribu ton), lemuru (56 ribu ton), tongkol Kromo (54 ribu ton), tongkol abu-abu (49 ribu ton), tuna mata besar (44 ribu ton), dan selar (33,4 ribu ton).
Tren Volume Produksi per Triwulan
Masih pada laporan yang sama, tren volume produksi ikan nampak fluktuatif antartriwulan.
Pada Triwulan I 2025, total volume produksi ikan nasional mencapai 347 ribu ton, lalu turun 9,9% pada triwulan berikutnya. Pada triwulan III, angkanya melambung tinggi menjadi 420 ribu ton dengan kenaikan sebesar 34,6%. Setelah mengalami kenaikan signifikan, volume produksi kembali turun 6,1% menjadi 395 ribu ton pada triwulan IV.
Ketidakstabilan ini biasanya disebabkan oleh kondisi alam yang tidak menentu sehingga memengaruhi produktivitas nelayan.
Adapun survei ini dilakukan oleh BPS menggunakan metode cacah lengkap yakni dengan pengumpulan data produksi, nilai produksi, dan data pendukung lainnya dari seluruh pelabuhan perikanan berstatus aktif, baik yang memiliki fasilitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) maupun tidak pada 2024.
Baca Juga: Nilai Ekspor Ikan Indonesia Tertinggi Ke-10 di Dunia pada 2024
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/11/07/d6ea7b9329941356bd48b297/statistik-pelabuhan-perikanan-2024.html
Penulis: NAUFAL ALBARI
Editor: Editor