Sigra, Mobil Paling Banyak Dibeli Sepanjang Paruh Pertama 2025

Sigra mencatat distribusi 21.029 unit, unggal dari Brio dan Avanza yang selalu menjadi favorit di posisi teratas.

Sigra, Mobil Paling Banyak Dibeli Sepanjang Paruh Pertama 2025 Daihatsu Sigra | Astra Daihatsu
Ukuran Fon:

Pasar kendaraan  roda empat nasional sedikit demi sedikit mulai menunjukan geliat positif meski masih dibayangi tekanan ekonomi. Penjualan mobil ritel (dealer ke konsumen) pada Juni 2025 tercatat naik tipis sekitar 0,6% dibanding bulan sebelumnya, dari 61.307 unit menjadi 61.647 unit.

Namun dari sisi wholesales (pabrik ke dealer), justru terjadi penurunan sekitar 4,7% menjadi 57.760 unit dari Mei yang mencapai 60.612 unit.

Sementara itu, dari segi model, sepanjang paruh pertama 2025 Sigra mampu memimpin mobil paling laris di Indonesia.

Sigra mencatat distribusi 21.029 unit, unggal dari Brio dan Avanza yang selalu menjadi favorit di posisi teratas.

Lalu apa yang bikin Sigra begitu laris manis?

Tri Mulyono selaku Marketing Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), mengungkapkan bahwa Sigra menjadi salah satu model mobil baru dengan harga terjangkau saat ini.

Daihatsu Sigra juga masuk kategori mobil Low Cost Green Car (LCGC) yang mendapat keringanan PPnBm. “Kenapa LCGC MPV lebih baik (penjualannya) dibanding LCGC hatchback, menurut saya yang utama pastinya ownership cost. Jadi harga mobil, biaya perawatan, purna jualnya pasti jadi yang utama,” jelas Tri, Via Mobil.id.

Alasan kedua, kapasitas tujuh penumpang yang ditawarkan Daihatsu Sigra dinilai lebih diterima dibanding mobil dua baris atau lima penumpang. Itu sebabnya, penjualan Sigra lebih moncer ketimbang segmen lainnya.

Tri juga menilai, segmen LCGC khususnya yang dikemas dalam wujud MPV seperti Sigra, banyak menyasar pembeli mobil baru pertama. Apalagi dengan kondisi ekonomi saat ini, kebanyakan orang cenderung memilih produk yang lebih ekonomis secara harga dan biaya perawatan.

“Kita mensinyalir seperti itu, sekarang ini orang-orang indikator ekonominya cukup banyak. Ada variabelnya, sehingga orang yang tetap ingin membeli mobil (baru) pilihannya shifting (dari non-LCGC). Mungkin mereka memilih yang dirasa lebih ekonomis dan affordable,” kata Tri.

Daihatsu Sigra, ujar Tri, juga ternyata mampu menyerap banyak pembeli yang bukan berasal dari sektor lain yang bukan perorangan atau kebutuhan pribadi.

“Khusus untuk model Sigra ini juga terbantu dari rental company. Jadi dengan berkembangnya taksi online itu cukup berkontribusi membuat segmen LCGC berkembang. Total penjualan Daihatsu untuk sektor fleet itu kurang lebih 13 persen dalam satu bulan. Dari 13 persen dari semua model kita, Sigra itu menyumbang 20 persen dan itu atas nama perusahaan,” paparnya.

Sama seperti pembeli perorangan, Tri mengungkapkan alasan cukup banyak sektor fleet menjadikan Sigra sebagai mobil operasional adalah biaya perawatan yang terbilang rendah jika dibandingkan dengan model lainnya.

Penulis: Akmal
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Peran Kunci Sekolah Menengah Vokasi di Indonesia

Tingginya jumlah peserta didik SMK di Indonesia menunjukkan minat yang cukup tinggi untuk pendidikan berbasis praktik dan keterampilan teknis.

Simak Target Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia 2025-2029

RPJMN 2025-2029 turut mencakup target penurunan emisi GRK sebesar 45,17%, dengan tujuan memastikan agenda pembangunan sejalan dengan perlindungan iklim.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook