Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk angkatan kerja hingga Februari 2024 telah mencapai 149.373.908 orang. Di antaranya, ada 142.179.046 penduduk Indonesia yang bekerja, sedangkan jumlah penduduk yang masih menganggur mencapai 7.194.862 orang.
Dengan demikian, terdapat 95,18% penduduk bekerja dan 4,82% penduduk menganggur dari total angkatan kerja.
Pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi sektor usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yaitu mencapai 40,72 juta orang atau 28,64% penduduk bekerja.
Sebaliknya, pengadaan listrik dan gas menjadi sektor yang paling rendah menyerap tenaga kerja. Hingga Februari 2024, jumlahnya baru mencapai 0,36 juta orang atau 0,25% penduduk bekerja.
Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia, terjadi kenaikan nilai Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja pada Juli 2024. Survei ini didasarkan pada ekspektasi masyarakat, yang berarti kini masyarakat Indonesia berpandangan bahwa lapangan kerja yang tersedia di tanah air telah meningkat.
Menurut kelompok pendidikan, ketersediaan lapangan kerja untuk lulusan SLTA sederajat mencapai nilai indeks 101,8; lulusan akademi mencapai indeks 116; lulusan sarjana sebesar 119,9; dan pascasarjana atau di atasnya mencapai 122,4.
Data BPS menunjukkan bahwa pekerja informal lebih mendominasi di Indonesia. Pada 2023, pekerja informal di Indonesia mencapai 60,12%. Sementara itu, proporsi lapangan kerja informal baru mencapai 59,11%. Jumlah ini juga sedikit menurun dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Pada 2021, proporsi lapangan kerja informal mencapai 59,45% dan pada 2022 mencapai 59,31%. Proporsi lapangan kerja informal paling tinggi tercatat pada 2020, yaitu mencapai 60,47%.
Papua menjadi provinsi dengan nilai proporsi lapangan kerja informal paling tinggi pada 2023, yaitu mencapai 84,43%. Kemudian, disusul Nusa Tenggara Timur dengan 74,51% dan Nusa Tenggara Barat dengan 72,30%.
Tingginya proporsi pekerja informal dibandingkan dengan proporsi lapangan kerja informal ini membuat banyak penduduk dari angkatan kerja Indonesia masih menganggur.
Ini Top 5 Situs untuk Cari Kerja
Selain ketersediaan lapangan pekerjaan, ketekunan para pencari kerja juga menjadi aspek penentu keberhasilan dalam memperoleh pekerjaan. Berkat kemajuan teknologi, kini mencari pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah melalui sentuhan gawai.
Top Brand Award menempatkan Jobstreet sebagai situs pencari kerja dengan Top Brand Index (TBI) paling tinggi di tahun ini, mencapai 44,30%. Setidaknya sejak 2020, Jobstreet selalu menempati posisi puncak. Tahun 2021 menjadi catatan tertingginya dengan TBI sebesar 50,70%.
Situs-situs di atas membantu para pencari kerja dengan mengumpulkan informasi dari ragam lowongan pekerjaan secara lebih praktis dan efektif serta dapat diakses secara remote. Bahkan, salah satunya di Jobstreet, para pengguna aplikasi dapat berkomunikasi secara interaktif melalui fitur feeds.
Baca Juga: Pekerjaan dengan Tingkat Depresi Tertinggi, Ada Pekerjaanmu?
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor